SATU : semangat yang redup

12 1 0
                                    

Jam 2 pagi saat orang lain tengah terlelap untuk istirahat yang panjang sebelum esok hari menjalani aktivitas yang menumpuk, Jasmine justru belum bisa tenang untuk tidur.

Hari ini adalah hari terakhir untuk pengisian KRS di kampus, dan sialnya Jasmine baru ingat saat tengah malam tadi. Saat Cakra mengatakan bahwa dia akan mengulang kembali mata kuliah hukum pajak yang sebelumnya mendapatkan nilai D.

Jasmine juga, dia sudah bertekad di semester 7 ini akan memperbaiki nilainya yang jelek di semester 5 karena waktu itu Jasmine sakit dan tidak bisa mengikuti perkuliahan sampai membuat absensi dan tugasnya bolong berujung mendapat nilai D.

Saat pukul 22.00 malam tadi web kampus tidak bisa di akses karena error', Jasmine juga heran kenapa semakin malam web kampus bukannya pulih malah semakin error'. Jasmine takut jika pihak kampus memberi pengumuman bahwa setelah jam 12 malam nanti web sudah tak lagi bisa di akses.

Namun kekhawatiran Jasmine tidak terwujud hanya saja web benar-benar tidak bisa terbuka, membuat Jasmine ketiduran sambil menunggu web itu bisa kebuka lagi.

Disinilah dia, pukul 02.30 pagi menatap layar ponsel dengan rasa kantuk yang begitu tinggi. Sebenarnya bisa saja dia menunggu besok pagi tapi Jasmine tidak bisa, dia tidak ingin tidur paginya terganggu hanya untuk memikirkan mata kuliahnya ini. Dia ingin segera selesai dalam pengisian KRS ini.

Saat tengah menjaga kestabilan kantuk dengan sisa kesadarannya itu, tiba-tiba ponselnya berdering nyaring. Membuatnya seketika melotot karena terkejut.

"Ah Cakra sialan," umpatnya tak terima karena harus tersadar dengan dering ponselnya itu. Dengan malas Jasmine mengangkat telfon Cakra yang entah akan membicarakan apa.

"Woi, diem aja napa dah?" tanya Cakra dari sebrang sana. Tak ada jawaban dari Jasmine dia hanya menghela napasnya saja kencang-kencang.

"Selo Napa Selo, lagi push up kah lu, tidur orang mah."

"Cak sumpah ini jam 3 pagi stop ngelucu, ngapain sih nelpon nelpon ganggu tahu gak ini webnya jadi keluar lagi kan," protes Jasmine tak terima, karena Jasmine tidak memiliki laptop jadi Jasmine harus berkutat dengan ponselnya setiap saat.

Cakra tertawa tanpa perasaan dosa sama sekali.

"Lo masih mantengin web? Ngapain dah, dari jam 12 juga udh tutup itu ga bisa di akses, sampe botak lu nunggu juga ga bakalan bisa kebuka, tidur aja udah sana besok jam 8 pagi baru lo isi lagi."

"Besok ke danau belakang kampus ya."

Cakra terdiam sebentar, berpikir sejenak sebelum akhirnya dia kembali bersuara, "Ngapain?"

"Jadi saksi tenggelamnya rasa semangat diri untuk hidup, alias gue capek anjing nungguin Berjam-jam gataunya webnya udh nutup. Fuck youu Alindra."

Sebenarnya bukan rahasia umum lagi jika web pengisian KRS universitas Alindra tutup jam 00.00 lagi pula Jasmine juga bukan Maba atau anak baru yang pindah ke kampus itu, harusnya Jasmine sudah hapal dengan jadwal-jadwal ringan dalam pengisian KRS seperti ini bukan.

"Lo tololnya emng mendarah daging banget Mi, gue ga tau lu emng ga peduli atau gimana tapi ini lu ngisi KRS bukan baru pertama kali ya anjing masa lu gatau isi KRS dari jam berapa sampai jam berapa."

Jasmine berdecak sebal, iya merotasikan kedua bola matanya, sambil berpindah dari meja belajar ke atas kasur Jasmine bergumam, "jangankan jadwal web KRS Cak, jadwal harian kelas aja gue gapernah hapal, matkul apa yang gue ambil pun gue ga hapal. Gausah tanya dah berapa lama gue kuliah disini. Ga ngaruh."

"Emang susah kalo kuliah terpaksa." Cakra tertawa keras di sebrang sana, tawanya seakan mengejek Jasmine yang tidak bisa mengambil keputusan sendiri untuk masa depannya.

"Berisik banget lo, beban."

"Marah-marah Mulu, besok ikut gue deh, gue bantuin isi krsnya biar Lo ga ketinggalan."

"Jam berapa?"

"Lo ada rencana emng besok?"

Jasmine terdiam sebentar, mencoba mengingat apa saja kegiatannya besok dan bersama siapa.

"Cuma mau ke perpusnas sama Cika dll abis itu pulang."

"Jam berapa tuh?"

"Jam 12 siang juga udah selesai."

"Yaudah besok di kantin utama gue tungguin. Telat urus sendiri beban Lo ya, ini kesempatan terakhir Lo minta bantuan gue. Selebihnya terserah."

"Pelit mah pelit aja."

Klik

Kurang ajar, Cakra Buana Martha bisa -bisanya dia nutup telfon disaat Jasmine belum selesai memakinya.

Tidak apa, setidaknya Jasmine lega, memang benar kata Cakra, Jasmine pelupa, Jasmine tidak pernah peka dengan sekitar, Jasmine hanya berpikir untuk hari ini dan beberapa jam kedepan, tidak pernah punya planning kuat jika tidak bisa merencanakan hal dengan matang, Jasmine hanya akan mengurus kebahagiaan dirinya tanpa mengusik orang lain. Cakra satu satunya teman lama Jasmine, walau tidak terlalu dekat karena Cakra adalah anak organisasi sementara dirinya hanya mahasiswa kupu-kupu, alias kuliah pulang kuliah pulang, datang masuk kelas absen selesai langsung pulang. Tanpa bermain kemana pun.

Orang tua yang strict abis membuat Jasmine sulit untuk bisa explore diri, dulu Jasmine memiliki jiwa besar untuk explore kemana pun tapi sekarang semua redup, dia seolah sudah lelah bertarung dengan memberi paham, bahwa dia hanya ingin terbang bebas, dia juga mengerti batasan, dia juga paham akan baik dan buruk. Dia juga sebisa mungkin untuk menjaga agar tidak kebablasan. Tapi tetap saja. Kebebasannya terbatas.

Setiap hari hanya boleh ke kampus setelah itu langsung pulang. Berharap untuk sekedar makan berlama-lama di kantin jangan harap.

Jam pulang telat 5 detik saja Jasmine sudah diteriakin habis-habisan. Pokoknya dimana jadwal kampus itu selesai jam segitupun Jasmine harus sudah sampai dirumah tanpa alasan.

Jasmine tidak akan membantah jika memang keadaan mendesak yang membuatnya tak bisa pulang cepat. Seperti ada kegiatan yang berpengaruh dengan nilainya dia rela kena marah abis-abisan asalkan tugas kuliahnya selesai dengan tepat waktu.

Mau bagaimana lagi? Jasmine tidak bisa membantah, masih bisa di berikan kesempatan untuk kuliah saja dia sudah bersyukur dia akan mengusahakan diri untuk bisa lulus sesuai dengan ekspektasi orang tuanya itu. Tak peduli berapa banyak tanjakan, pijakan, kerikil yang dia lewati sampai darah di kakinya bercucuran pun dia tak akan peduli dia akan mengusahakan semuanya.

Entah akan dianggap atau tidak usahanya dia juga tidak peduli, dia hanya perlu menghargai dirinya sendiri, karena yang tahu sakitnya ya cuma dirinya sendiri, jika berhasil dia berhak pengakuan diri sendiri kalo dia hebat, jika gagal ya perbaiki, mencari jalan keluar untuk bisa lebih baik.

Memilih untuk menepi, Jasmine tidak ingin terlalu banyak berpikir, biasanya jam jam pagi ini rawan untuk membuatnya overthinking dia tidak ingin berpikir lebih setidaknya untuk hari ini, dia sudah kelelahan menuggu website kampus dan dia tak ingin di bebankan pikiran lagi.

Lantas dia berbaring membuka laman YouTube untuk mendengarkan band musik kampus kesukaannya, untuk menemani jam tidur malam sebelum hari esok dia akan bertarung dengan semua orang.

****

To be continued
Don't forget to follow my sosial media

Instagram: dentaraaa_
Tiktok : jaejaembulll_
Wp : dentaraaa_
Twitter : pamporimaaa_

Thank you❤️

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Mar 09 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

Melodi cinta dan Romansa Valentine Kde žijí příběhy. Začni objevovat