08

265 47 58
                                    

Seks menjadi deklarasi valid dari kerja sama antara Virgil dan Delarosa. Kedua pemain lama dunia bawah itu sedang beradu kepiawaian dalam permainan ranjang.

Desahan dan erangan mereka saling bersahut. Jejak keringat tertinggal dimanapun tubuh mereka bergelut, saat birahi menjadi pengendali tunggal bagi otak dan hati. Derit ranjang juga sofa tak luput dari hitungan seberapa panas dan brutal permainan seks mereka.

"Vee ...."

Untuk pertama kalinya telinga Virgil mendengar Delarosa memanggilnya dengan nama kecil itu. Rasa penasaran Virgil pun tergugah. Melalui manik jelaganya, pria dominan itu merekam wajah cantik Delarosa yang begitu menggoda dari atas sana.

"Fuck! Dia sengaja melakukannya." Batin Virgil menggumam. Lantas dia menyeringai dan merendahkan tubuhnya. "Kau terlihat sangat menikmatinya, Rose." Melumat bibir Delarosa.

"Bagaimana dengan perubahan posisi? Biarkan aku berada di atas, Vee." Ungkap Delarosa frustrasi.

Walau bagaimanapun wanita cantik itu ingin menang dalam permainan ini. Dia tetap menginginkan Virgil berada di bawah kendalinya. Dan seks menjadi satu-satunya cara untuk membuat pria kejam itu bisa bertekuk lutut padanya.

"Hanya jika kau bisa menahan yang ini, Rose."

Delarosa memekik lalu mendesah kencang. Tidak dipungkiri kalau Virgil adalah satu-satunya pria yang berhasil membuatnya hilang akal saat sedang bercinta.

Wah, bahkan Delarosa berani melabeli aktivitas seks mereka dengan istilah bercinta, bukan sekedar fuck buddy.

"Fuck! Aku tidak akan memaafkanmu, Vee." Delarosa mendayukan desahannya, sengaja memancing hasrat Virgil. "Vee ... Vee ...."

"Fuck! Kau sangat— agh." Virgil menggeram merasakan serangan nakal Delarosa.

"Beri aku satu keuntungan yang tidak akan pernah didapat orang lain dari kesepakatan kita." Wanita cantik itu tidak berhenti menyiksa Virgil dengan memberikan kenikmatan padanya.

"Fuck! Berhenti melakukan itu, Rose. Kau membuatku—" Virgil membuka mata, hanya untuk melihat bagaimana Delarosa dengan wajah cantik dan tatapan nakalnya menghipnotis dirinya untuk kembali bertukar saliva.

Sengaja memutus ciuman, Delarosa mengeluarkan desahan manis, menangkup wajah Virgil, mengunci mata jelaganya dengan tatapan sayu lalu berujar, "Have sex with me whenever, wherever I want."

"Deal!" Secepat itu Virgil merespon.

Pergulatan panas mereka pun berlanjut hingga  sinar matahari menerobos masuk ke dalam kamar hotel.

════ 𝔱𝔟𝔠 ════

Chaeyoung tidak bisa berkata apa-apa. Matanya beberapa kali mengerjap dengan kedua tangan menangkup pipinya yang merona.

Dia tidak percaya Y/N akan membuat cerita yang semenantang itu. Membuat pikirannya berkelana pada hal-hal mesum dengan dia sendiri dan Kim Taehyung sebagai lakonnya.

"Ya ampun ... dia memang tidak menggambarkannya secara eksplisit, tapi kalau menulis cerita bergenre seperti ini—" Wajahnya semakin merona membayangkan tubuh telanjang Taehyung berada di atasnya. "Apa yang kau pikirkan, Park Chaeyoung." Menggeleng lalu menepuk pipinya.

CATCHING Y/NWhere stories live. Discover now