Chapter 124

22 2 0
                                    


Bab 23. Jika hari itu tiba (3)

Empat puluh sembilan Pengawal Raja dan satu Kaisar.

Jadi lima puluh orang berdiri di depan gerbang.

– Empat puluh sembilan orang.

– Empat puluh delapan orang.

Pada awalnya, aku membenci orang yang mengurangi jumlah mereka.

Setelah itu, aku benci mataku yang terus-menerus menghitung angka yang semakin berkurang.

Karena kalau aku melakukan itu, aku bisa tahu siapa yang akan disalahkan.

– Lima belas orang.

semoga

Jika kamu berada di suatu tempat

Semuanya sudah selesai sekarang

Dia berkata, “Tidak bisakah kamu berhenti melakukan itu?”

- Lima orang.

Untuk pertama kalinya sejak aku dilahirkan, dan untuk terakhir kalinya sebelum aku meninggal.

Aku menemukan Serenti.

- dua orang.

'······ Kyrie.'

Dewa yang tertidur tidak menjawab.

satu······

Orang.

Aku tidak tega melihatnya maka aku mencoba memejamkan mata, namun tidak bisa karena harus mengabadikannya.

············ ah···.

Hal terakhir yang harus dilakukan raja dari negara yang hancur adalah ditinggal sendirian, menyaksikan orang yang dilindunginya mati.

(Ini adegan sebelum Bern mati dari sudut pandang Chase. Dari 49 sampai 3 itu pasukannya yang mati, yang ke-2 itu kyrie, lalu yang ke-1 itu Bern)

* * *

Aliran air mengalir dari air mancur yang dipasang di taman di depan paviliun. Sinar matahari menyinari tetesan air yang naik dan turun tanpa daya. Suara yang diciptakan oleh gerakan tak berarti yang tak ada habisnya terdengar sangat samar.

Chase duduk diam seolah menghargai suara air yang tak berarti dan sepi. Dua mata yang tenang tertutup sejenak.

“······ Pangeran Franz.”

Franz menatap wajah Chase.

Kata-kata yang keluar seperti meludah atau menelan sesuatu yang menyakitkan.

“Dari mana ke mana. Apakah kamu tahu?”

Franz, yang mendengar kata-kata itu, menjawab dengan suara rendah.

"Tidak tahu."

Franz baru saja menyebarkannya. Dia tidak yakin tentang apa pun. Jadi memang benar Franz tidak tahu apa-apa tentang masa lalu.

Chase, yang baru saja lepas dari ingatan akan kejadian masa lalu yang belum pernah dialaminya, membuka mulutnya yang kering.

“Apakah kamu mengetahuinya hanya dengan mendengarkanku?”

“Sesuatu seperti itu.”

Dia mengatakan ini karena khawatir hal yang sama akan terulang kembali.

Hanya itu yang diikuti Franz sejauh ini.

Dia mengikutinya dan mendesak dia untuk bersiap.

“Aku kira kamu mengatakan sesuatu yang tidak perlu karena kamu khawatir tanpa alasan.”

Calian Adik Kesayangan FranzWhere stories live. Discover now