Heran

1 0 0
                                    

"Pak... sini pak..." sahutnya, sopir taxi itu pun langsung memberhentikan mobil tepat didepan pagar sekolah. ia langsung turun dan membayar ongkos. 

      ia melihat sekitar dan melemparkan tas kedalam pagar sekolah, ia berencana melompat pagar karena sudah terlambat masuk sekolah. ia mengambil tempat duduk kayu yang ada disana dan memanjat pagar, lantas melompat kebawah. 

     Dengan sedikit terhoyong ia mencari tas tadi dan ternyata tidak ada, ia heran kenapa tas itu bisa hilang dengan sendirinya, padahal ia tidak jauh melemparnya. di setiap sudut sudah dicari namun tidak ada, ia berjongkong mencari dikolong kursi taman tetap tidak ada. Jam sudah menunjukkan jam pertama sudah hampir selesai, menunjukkan bahwa sebentar lagi guru akan bertuka. gawaat sebentar lagi guru akan masuk ke kelas, cepat-cepat ia berlari ke kelas, mungkin nanti saja aku cari lagi fikirnya.

karena ia tidak membawa tas, tak prlu takut untuk terlihat karena bisa beralasan dari kamar mandi. Dikelas orang-orang sedang ramai berbincang. 

"haii naa" ujarnya

"Ra, lo kok baru datang? tas lo mana ra?" sahut ana

"tas gue ilang, tadi gue lempar tapi pas gue cari udah gaada.." sahutnya

"lo? kok bisa ilang? trus gimana buku lo?" tanya ana

"tenang aja... nanti gue cari lagi, pasti ketemu.."

"tas lo ilang, lo ga bwa apaapa gitu? nanti lo jajan pake apa?"

"kan ada elo.." ujarnya sambil tersenyum.."

"emang bolah lo setenang ini?" tanya ana sambil tersenyum

"boooleeee.." jawabnya sambil tertawa bersama

TESSS... TESSS....

mic sekolah berbunyi, semua orang langsung terdiam, dan menyimak asal suara tersebut, itu adalah suara Pak Gun, guru paling disiplin disekolah.

SELAMAT PAGI, DIPANGGIL LAURA  ANASTASYA DARI KELAS 11 IPA 1 AGAR DATANG KEKANTOR, SEKALI LAGI DIPANGGIL LAURA ANASTASYA DARI KELAS 11 IPA 1 AGAR DATANG KEKANTOR SEKARANG,TERIMAKASIH

"Ra, gue nggak salah dengar, itu lo ra"

"lah gue? kenapa pak Gun manggil gue?"

"raa, jangaan jangaan..?"

"nggak mungkin pak Gun liat gue, tadi gue liat nggak ada orang.."

"mending lo kesana ra, ayok gue temenin.." 

  Ia dan Ana pun pergi kesumber suara tersebut, dilorong orang-orang melihat kearahnya, namun tidak menghiraukannya, dan terus berjalan. setiba di meja pak Gun. 

"bapak, manggil saya?"ujarnya

"bukan, saya manggil perkutut, ya jelas saya manggil kamu masih nanya."

"iya, ada apa pak?"

"saya manggil kamu sendiri,kenapa yang datang dua orang, kamu namanya Laura juga?" ujar pak Gun ke Ana

"ss sa saya cuman nemenin pak" ujar ana 

"yasudah tidak apa-apa" jawab pak Gun

"ada teman kamu nitip tas kamu ke saya, dia bilang tas kamu jatuh didepan, lagian kamu aneh, masak tas sebesar itu bisa jatuh nggak kamu ambil.." ujar pak Gun

sambil keheranan ia mengambil tas yang disodorkan oleh Pak Gun. 

"lain kali, kalo tas jatuh jangan dibiarin, kamu harus ambil, orang kamu masih muda kok bisa lupa toh?" ujar pak Gun

"eh.. iya pak, makasih pak, kalo boleh"ujarnya

"kamu gak terlambat kan?" tanya pak Gun

seketika deg ia kaget dengan pertanyaan pak Gun, dengan terbata-bata ia terpaksa berbohong untuk tidak dihukum pak Gun, konon katanya siswa yang terlambat disekolah diberi hukuman yang berat dan berbeda-beda tergantung berapa menit dia terlambat. Dan Laura takut dengan hukuman tersebut. 

"nggak pak.." ujarnya sambil mencoba tersenyum agar tidak ketahuan berbohong

"yasudah.." jawab Pak Gun

"kalo gitu saya boleh ke kelas pak?" ujarnya

"ya,ya.. silahkan.." jawab pak Gun

Mereka beranjak pergi dan heran dengan situasi yang dihadapi.

                                          Bersambung...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 23 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Online LoveWhere stories live. Discover now