01. altheo

1.5K 109 13
                                    

Keluarga chesley adalah keluarga ternama, dengan delix sebagai sang kepala keluarga.

Femas chesley anak ke 1, orland chesley anak ke 2, lucciel chesley anak ke 3, Altheo chesley anak ke 4,dan si bungsu chelsea chesley.

Bugh

Bugh

Bugh

"Sialan kau apakan lagi sea sampai menangis seperti itu" Bentak delix, terlihat jelas urat urat delix.

Sang empu yg menjadi sasaran empuk pukulan itu hanya terdiam, toh dia mau membantah juga mereka tidak akan percaya.

Sedangkan anak yg menjadi perdebatan menatap sang kakak dengan raut wajah khawatir dan sedih.

"Daddy udah, kesian bang kian" Cicit chelsea kita panggil sea aja.

"Biarkan lah dek, orang dia yg salah" Ucap orland.

Sea semakin menundukkan kepalanya, tidak abang nya tidak salah tidak ada yg salah disini.

"Femas aku serahkan anak itu padamu, daddy akan istirahat sebentar" Ucap delix yg langsung pergi di ikuti oleh sea dan orland, meninggalkan femas dengan pemuda yg terlihat lemah itu.

Yg tidak lain adalah Altheo.

Femas menatap datar pemuda yg sudah terduduk di lantai yg dingin itu.

"Kenapa? Kenapa harus lu yang ada di tempat kejadian mommy, kenapa harus lu yg selalu membuat sea terluka KENAPA HARUS LU! " Saat ini amarah femas benar-benar keluar.

Altheo sedikit kaget mendengar ucapan dari abang pertamanya itu, tapi tak ayal dia masih memberikan senyuman hangatnya pada femas.

Dia tahu dan sangat yakin abang nya ini pasti kelelahan.

Semenjak kematian mommy nya 10 tahun yg lalu, sang daddy menjadi jarang ke kantor dan hanya bermain dengan sea.

Membuat femas yg harus mengerjakan semuanya, dia tau itu Altheo adalah orang yg peka.

Femas berjalan mendekati meja yg tersedia beberapa botol minuman, femas menghabiskan satu botol.

Prang

Femas melempar botol itu di dekat Altheo membuat sang empu terkena pecahan botol.

"Bang" Panggil Altheo selembut mungkin.

Dia tidak bisa membenci keluarga nya.

"Diam di tempat lu! " Dingin femas.

Dia berjalan dengan gontai keluar dari ruangan aneh itu, Altheo yg melihat itu bergegas mencari sang kakak takut kenapa napa.

Dia melupakan sakit di bagian perutnya, kaki yg berdarah dan tangan nya.

Dia melupakan semua itu, yg terpenting sekarang adalah sang abang.

Femas itu masih berumur 22 tahun,  orland berumur 20 tahun, lalu ada lucciel berumur 19,sedangkan Altheo sendiri masih berumur 17 tahun, dan sea berumur 16 tahun.

Saat melihat femas sudah tertidur Altheo bernafas lega, dia kembali ke kamarnya yg berada di pojok.

Kamarnya sama seperti yg lain, hanya saja semuanya sudah terlihat tak layak pakai, seperti baju mungkin?

Altheo tersenyum menatap dirinya di cermin, apalagi saat dia melihat sebuah surat yg bertuliskan 'maaf'

"Kau sangat lucu, tenang saja semuanya akan berakhir tidak, ini tidak akan lama, kita akan hidup bahagia"

.

Altheo hanya itu nama nya yg orang tau, mereka semua tidak tau tentang nama belakang Altheo.

Dia memiliki 2 sahabat yg lebih muda dari nya beberapa bulan saja.

Altheo menghela nafasnya, dia harus pergi bekerja setelah itu pulang kerumah ke 2 nya, untuk melihat apa ke 2 sahabat nya ada disana atau tidak.

Member ask.

Nama yg di berikan oleh sahabatnya yg bernama Sean, si paling ceria.

Altheo sudah membersihkan badannya dengan mengganti baju nya dengan baju casual.

Dia berjalan dengan santai nya keluar dari kamarnya, semua mata memandang sendu ke arahnya, karena memar itu masih terlihat jelas di wajah tampan Altheo.

Berbeda dengan keluarga nya yg menatap dingin dan acuh kepada Altheo, berbeda dengan si bungsu yg sedikit tersenyum hangat ke raha Altheo.

Altheo sedikit melirik si bungsu dan terlihat bibir cantik itu mengatakan kata 'maaf' yg di beri anggukan kecil oleh Altheo.

Altheo keluar dari mansion itu menggunakan motornya, sudah di bilang kan dia akan bekerja.

Femas hanya memberikan uang untuk sekolah nya, dan dia juga hanya di beri uang 2 ratus untuk sebulan, itu tidak cukup untuk nya.

Altheo bekerja di sebuah cafe dan pemilik cafe itu adalah jegar orang yg sudah di anggap oleh Altheo.

"Kau sudah datang al" Ucap jegar menyambut kedatangan Altheo

"Iya nih bang maaf ya al telat, soalnya biasa ada drama sebentar" Ucap Altheo yg di balas senyuman sendu oleh jegar dia sudah tau tentang kehidupan Altheo yg menurut nya sulit.

Jegar mengelus lembut rambut Altheo "tidak apa, lebih baik sekarang kau mengganti pakaian mu, sepertinya para pelanggan sedang menunggu mu untuk melayani mereka"

"Siap pak boss"

Altheo langsung beranjak pergi dari hadapan jegar dengan sedikit berlari.

Jegar terkekeh pelan melihat kelakuan lucu pemuda itu, dia suka.

"Selamat datang di cafe kami" Sapa Altheo yg sudah siap dengan pakaian pekerjaannya.

"Al tolong bawa ini ke meja no 24 ya" Ucap seorang wanita yg tentu di angguki oleh Altheo.

Dia senang disini, karena semuanya sangat baik terhadapnya.

Apakah boleh dia bahagia?

Dia ingin bahagia!

Tapi dia tidak ingin egois!

Dia ingin bahagia bersama ke 2 sahabat!

Itulah member ask!

Dia ingin selalu bersama mereka!

Apa itu bisa?

Sudah hampir satu jam Altheo bekerja dia meminta ijin untuk pergi sebentar kebelakang.

"Nafas sialan"

"Tuhan jangan kambuh sekarang, gue gak mau buat bang jegar khawatir apalagi sean dan kiandra" Lirihnya saat sekarang nafasnya mulai susah di atur.

Dan jangan lupakan area jantungnya yg terasa sakit.

"Hiks... Sakit Tuhan! "

.

.

.

.

.

.

member A, S, KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang