"Hujan yang dapat mengerti aku, dibanding Mama maupun Papa"
- Trouble Shania.
***
"Shania, bangun. Ini sudah jam setengah 7. Apa kamu ingin telat di hari pertama masuk sekolah?"tanya seorang wanita paru baya yang mengguncang tubuh anak gadis berambut hitam lebatnya tersebut.
Namanya Shania.
Lebih tepatnya Shania Natea.
Gadis yang terlihat polos dan cerdas, tapi nyatanya memiliki kemampuan layaknya laki- laki.
Maka tak heran ia bisa disebut
"Trouble Maker"
Karna seringnya memukuli teman laki- laki yang mengganggu dirinya. Gadis itu mengerjapkan mata dan ia bisa melihat ada raut senang di senyum perempuan di depannya tersebut.
"Ini masih jam 4, Ma"gerutu Shania membuat wanita paruh baya tersebut menggeleng dan meraih jam weker diatas nakas dan menunjukkannya tepat di wajah manis Shania.
Mata Shania melotot dan segera berlari menuju kamar mandi.
"Jangan lari gitu, nanti jatuh Shania"peringatan dari Mamanya membuat Shania menghentikan langkahnya dengan cepat. "Iya Mama- ku sayang."
Sejurus kemudian, Shania menutup pintu kamar mandi dengan cepat.
Jessica.
Itulah wanita paruh baya yang menjadi Mama Shania.
Sikapnya sungguh berbanding terbalik dengan Shania.
Kalau Shania itu sikapnya cuek dan bodo amat, lain halnya dengan Mamanya yang lemah lembut dan ramah.
.
.
"Hati hati Shania, nanti jatuh"marah pria paruh baya yang sedang memperbaiki dasinya tepat saat melihat Shania menuruni anak tangga dengan terburu- buru.
"Bawel banget sih"dengus Shania kesal, sedikit berbisik karena takut jika pria paruh baya itu dengar, bisa panjang urusannya.
"Ayo, sarapan."
"Iya Pa"ujar Shania berjalan mendekat ke meja makan.
Laki- laki yang disebut Papa tersebut adalah Radian Natan. Seorang CEO Perusahaan ternama di Indonesia dan pemilik sekolah SMA 48, sekolah yang menjadi tempat Shania menimba ilmu.
Sikap yang berwibawa dan penuh tanggung jawab itu, ia bisa membawa nama perusahaannya sampai ke luar negeri. Jadi tidak heran, jika Papa Shania ini bisa mendirikan sekolah sendiri.
"Em, aku minum susu aja deh"celetuk Shania sambil meminum habis susu yang ada di tangan kanannya. "Kalau minum itu, biasakan duduk. Jangan berdiri."
Shania menyudahi kegiatan meminum susu dan mengelap sudut bibirnya yang basah. "Iya Papaku yang bawel."
"Bawel- bawel gini, Papa sayang tau"cibir Jessica, sang Mama yang tak terima.
YOU ARE READING
Trouble Shania [END]
Teen FictionShania Natea, gadis trouble maker yang tidak akan diam saat di ganggu oleh sosok laki-laki. Tanpa memandang status dan derajat orang tua, dengan brutalnya Shania akan menghajar siapa saja yang berani mengganggu ketenangannya. Sampai suatu ketika di...
![Trouble Shania [END]](https://img.wattpad.com/cover/43307225-64-k130592.jpg)