Part 21

1.9K 220 4
                                    

Happy

1 bulan berjalan, hubungan romansa antara Zee dan Chika pun sudah diketahui oleh keluarga keduanya. Tentu saja keputusan mereka untuk bersama sudah sangat dinantikan oleh mereka. Bahkan Indira ikut merasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh bunanya itu.

Seperti malam ini, kedua keluarga itu memiliki janji temu hanya untuk bisa sekedar saling mengenal. Perlu diketahui, jika selama ini baik Zee maupun Chika sepakat untuk tidak memberitahu papi dan mami Chika, bahwa Zee merupakan anak dari orang yang mami Aya idolakan sejak lama. Kalau kata mereka sih biar surprise.

Disini lah sekarang mereka, di sebuah Cafe bernama SG Cafe dimana tempat ini adalah salah satu cafe milik mamanya Zee. Tentunya tempat ini memiliki sejarah tersendiri bagi Gracio dan Shani. Dimana tempat itu merupakan tempat pertama kali mereka bertemu lalu memulai sebuah hubungan. Sampai pada akhirnya Gracio pun melamar Shani di Cafe itu juga. Dari banyaknya sejarah itulah, Shani akhirnya membeli cafe tersebut lalu mengganti namanya menjadi SG cafe.

"Zee, orang tua kamu kok belum datang juga? Mami lapar nih" keluh mami Aya yang memang tadi belum sempat makan terlebih dahulu.

"Iya nih mih, maaf ya coba Zee hubungi lagi dulu" Zee pun pamit sedikit menjauh dari mereka.

Zee kembali ke tempat duduknya setelah mengakhiri panggilan teleponnya.
"Mama dan papa udah di depan mih, sebentar lagi akan masuk keruangan ini" yah mereka sekarang berada di ruang VIP yang tersedia di cafe ini.

"Mami nih gak sabar banget sih" gerutu Chika karena ia jadi merasa tak enak hati pada kekasihnya itu

"Ya maaf Chik, habisnya mami tadi kan habis belanja eh malah langsung pergi jadi gak sempet makan dulu. Maaf ya Zee" ucap mami Aya yang juga jadi tak enak hati pada Zee

"Enggak apa-apa kok mih, malah Zee yang minta maaf karena ngajakinnya mendadak, karena kalau tidak hari ini Zee gak tau lagi kapan bisa ngenalin orang tua Zee ke mami dan papi. Maaf ya mih, pih"

"Eh gapapa Zee, papi malah terimakasih atas undangan makan malam nya. Kalau tidak begini memang sulit untuk mengajak keluarga makan diluar...haha" ujar papi Pucho

10 menit berlalu, pintu ruangan itu perlahan terbuka sedikit demi sedikit, kemudian

Jeng....jeng....

"Selamat malam, maaf kami terlambat" ujar seorang pria yang tak lain adalah Gracio. Lalu dibelakangnya di ikuti oleh istrinya yaitu Shani, yang dengan setianya menggenggam pergelangan tangan sang Suami.

Chika dengan isengnya melirik ke arah kedua orang tuanya, dan benar saja ternyata ekpektasi-nya tidak meleset sedikit pun. Ekspresi kedua orang tuanya itu sangat menggambarkan betapa terkejutnya mereka saat ini.

"Pffft.... hahahaha...." Chika tak mampu lagi menahan rasa geli yang sejak tadi terus menggelitiki perutnya.

"Chikaa kamu kenapa sayang?" Tanya Shani keheranan

"Hahaa...mah lihat deh muka orang tua aku mah, hahaha kocak banget. Astaga aku gak kuat, ini lucu banget mah" kata Chika masih berusaha menahan tawanya

Shani dan Gracio yang mendengar perkataan Chika pun beralih melihat kearah kedua orang tua Chika. Mereka fikir mereka sekarang sedang cosplay menjadi batu, sambil mata yang melebar, dan mulut yang sedikit menganga.

"Oma, opa, kalian gapapa?" Tanya Indira yang ternyata berhasil menyadarkan keduanya dari rasa terkejutnya.

"Eh, ya ... Ha? Bagaimana? Aduh apasih ini" papi Pucho nampak bingung sendiri dengan apa yang ia lakukan sekarang, hal yang sama terjadi pada mami Aya. Ia lebih seperti orang linglung saat ini.

SISI LAIN YESSICA (END)Where stories live. Discover now