Prolog

1 0 0
                                    

Pergi jauh dari rumah atau tanah kelahiran, mungkin jadi salah satu hal menantang dalam hidup gue. Melengkapi banyak perjalanan yang pernah gue lewatin. Biasanya ada Nyokap yang ngerawat kalau sakit, Bokap yang kasih uang jajan tiap hari dan saudara yang selalu bisa diajak bercanda. Gue inget kasih sayang mereka dan mereka juga yang membuat gue berani ambil keputusan ini.

Hidup di perantauan tak seindah yang dibayangkan. Hidup bebas tanpa siapa pun yang mengekang memang seru, tapi apa arti kebebasan sesungguhnya kalau lama-kelamaan justru nyiksa diri sendiri. Lu harus makan, tapi harus punya uang. Lu harus tidur, tapi harus punya tempat tinggal. Gue sampai inget, waktu pertama kali ngutang ke warung yang jaraknya lumayan jauh dari kost, biar nggak malu dan ketahuan sama yang lain. Pertama kalinya ikut apa aja kerja sampingan yang ada (asal bukan germo ya). Disaat yang bersamaan juga, gue bersyukur bisa bertemu dengan orang-orang baik dan pengertian.

Bisa kenalan dengan anak-anak kampus yang solid. Lingkungan kost yang ternyata dipenuhi orang-orang ramah (ada juga yang nguras emosi, nanti aja disebutin). Kating yang mau ngajarin plus ngajakin gue kerja sampingan atau part time. Bisa punya dosen yang pengertian dan bijaksana. Bahkan, bertemu dengan sosok yang membuka pandangan gue, apa itu cinta sebenarnya. Gue bersyukur bisa bertemu dan hadir di antara mereka.

Bukan berarti, perjalanan gue hanya diisi dengan orang baik atau 'keberuntungan' semua. Di perantauan, bukan pertama kali bertemu tapi pertama kalinya, gue benar-benar merasakan apa artinya pengkhianatan. Rasanya ditipu orang yang gue anggep temen. Kena omelan salah satu dosen sampai masuk ati. Dimarahin bos waktu part time. Ketemu customer yang pedesnya melebihi cabe madagascar, dan lain sejenisnya.

But, yeah. Life must go on. Gue masih punya keluarga yang nunggu di rumah. Keluarga yang masih pengen mendengar kabar kelulusan dan kepulangan gue dari perantauan. Hidup memang dipenuhi oleh banyak manusia. Orang-orang baik memberikan kenangan dan orang-orang tidak baik memberikan pelajaran. Gue harus survive di perantauan gimanapun caranya.

And all will start from here...

***Selamat membaca***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kost CibaduyutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang