Buku Catatan (25)

79 19 18
                                    

Cerita ini terinspirasi dan sedikit remake dari cerita lainnya yang juga sudah umum ada, juga hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.
.
.
.
.

Dari kesalah pahaman yang terjadi, hanya sedikit yang bisa dijelaskan. Juga sebenarnya tak ada yang harus menjadi kesalah pahaman. Memangnya hubungan seperti apa yang terbentuk antara Jiyong dan Seungri selain berteman.

Seungri melangkahkan kakinya di atas hamparan putihnya salju dengan mendekap sebuah buku yang nampaknya masih baru. Hari ini dia ingin memberikan buku itu untuk Jiyong sesuai janjinya lagi.

Dari kejauhan ada Glory, Chaerin dan Jennie jalan berbarengan di dalam lorong kampus ingin menyambut Seungri yang menyapa ketiga temannya dengan melambaikan tangannya. Kakinya baru akan menjejakan undakan pertama pada tangga pendek menuju lorong.

Byur

Dari jendela lantai dua seseorang menyiramnya dengan air dan membasahi tepat di atas kepalanya. Seungri terkejut bukan main karena sekarang dia sudah basah. Seungri mendongak ke atas dan sempat melihat pelakunya.

Ketiga temannya tak kalah kagetnya juga dengan orang di sekitar Seungri yang melihatnya diguyur seseorang dari atas. Glory lari paling cepat untuk melihat keadaan Seungri.

"Kau tidak apa-apa?"

Glory panik melihat Seungri benar-benar basah dari atas kepala hingga badannya. Mantelnya pun tak terselamatkan.

"Tak apa. Hanya basah saja," jawab Seungri.

"Kau pakai ini."

Sejujurnya Glory melihat Seungri tengah gemetaran kedinginan karena angin menerpa badannya yang basah. Glory ingin segera melepas mantelnya, tapi dicegah Seungri.

"Tidak perlu, Glo. Ini hanya basah sedikit," ucap Seungri.

"Tidak apa apanya! Kau kedinginan tahu!" pekik Chaerin, "sebaiknya masuk ke dalam ruang kesehatan dulu. Di sana ada selimut!"

Seungri tidak gubris ucapan Chaerin. Dia hanya sibuk mengeringkan buku yang didekapnya tadi dan nyaris basah.

"Untung saja tidak basah," gumamnya.

"Yak!" bentak Chaerin kesal jadinya.

Jiyong melihat ada keributan dari kejauhan. Namun, tetal berjalan santai. Dia baru tiba di kampus pagi ini. Awalnya Jiyong tidak peduli, tapi begitu mendengar nama Seungri disebut dia langsung mempercepat langkah kakinya.

Betapa kagetnya Jiyong karena mendapati kepala Seungri dan badan atasnya basah. Jiyong bergegas melepas mantelnya dan menerobos kerumunan. Dia langsung memakaikan mantelnya pada Seungri.

Seungri menoleh terkejut karena Jiyong tiba-tiba memakaikannya mantel miliknya. Jiyong malah menatap lekat Seungri yang wajahnya mulai pucat karena kedinginan, bibirnya yang merah ranum pun mulai biru. Jiyong tidak bisa menyaksikan ini.

"Ikut aku!"

"Ke mana?"

Jiyong tak banyak bicara dan segera merangkul bahu Seungri agar jalan mereka berbarengan dan juga agar Jiyong bisa berikan kehangatan. Tiga temannya mengikuti dari belakang dengan Glory yang bawa tas Seungri.

Ketiga temannya melotot saat tahu ke mana arah Jiyong bawa Seungri. Tentu saja bukan ruang kesehatan. Jiyong pasti akan membawa Seungri ke ruang rektor, di mana kakaknya sedang bekerja. Dong Hyuk melirik dari balik kacamatanya siapa yang sudah menerobos masuk ruangannya tanpa ketuk pintu dulu. Tahu adiknya yang masuk, Dong Hyuk segera berdiri dan menghampirinya karena yang dia lihat juga Jiyong tengah membawa Seungri yang terlihat kedinginan.

The Unpredictable Love [End]Where stories live. Discover now