Past by Past

1.4K 179 30
                                    

Diruangan Renjun.

"Astaga Ren, aku panik ketika mendengar dari Jaemin kau dibawa kerumah sakit. Aku terbang dari Shanghai langsung kesini kau tau. Apa Jaemin merawatmu dengan baik?" panjang lebar Yangyang berucap, bahkan saat masuk tadi saja ia tidak mengetuk pintu.
 
  
"Apa kau masih terasa sakit? maaf aku baru sempat datang, persiapan sebelum pernikahan ini membuatku seperti orang gila" curhat Haechan juga saat mereka sudah berkumpul. Jika begini Renjun tidak jadi istirahat. Harus diceritakannya secara lengkap dan detail apa yang terjadi, serta kondisi tubuhnya.
   
  
Sumpah serapah sudah dilayangkan oleh keduanya pada si pemilik perusahaan, yang namanya mungkin sudah masuk daftar hitam mereka, Jung Jaehyun. Jika saja Renjun tidak menahan keduanya, bisa saja mereka nekat mendatangi pria itu dan menghajar habis. Walau ini tidak sepenuhnya kesalahan Jaehyun, namun karena kelalaian karyawan, si pimpinan juga harus kena.

"Pokoknya Ren, kau jangan lagi berhubungan apapun sama orang itu, setiap ketemu pasti kejadian buruk terus"
  
"Iya iya"  
Renjun itu bagaikan sesuatu yang berharga, selalu dijaga oleh keempat orang ini. Terlebih sejak peristiwa buruk yang terjadi pada Renjun, mereka merasa lalai menjadi sahabat yang baik. Yangyang merasa dialah yang menjerumuskan Renjun pada lubang hitam seorang pria Jung. Jadi keduanya berjanji untuk lebih menjaga Renjun dan anaknya juga.

  
   

   
  

Sedari kecil Renjun, Jaemin, Yangyang, Haechan berteman dengan baik. Tidak seperti penilaian oranglain yang melihat circle mereka yang isinya anak dari kalangan atas saja. Jaemin dominant diantar ketiganya yang submissive, jadi kedua orangtua Renjun mempercayakan anaknya untuk Jaemin jaga. Renjun yang berbadan mungil, kecil, manis, dan cantik kala itu membuat sahabatnya banyak khawatir, karena akan ada banyak orang yang memperebutkan, dan akan ada banyak yang menyakiti juga. Sedangkan Haechan dan Yangyang lebih terlihat bar-bar dan mampu menjaga diri, jadi Jaemin lebih memfokuskan pada Renjun. Pria itu selalu mewanti-wanti akan segala hal yang dibolehkan atau tidak boleh dilakukan. Orangtua Renjun selalu menitipkan banyak pesan padanya.
  
   
Jaemin tidak sengaja mendengar percakapan para orangtua yang ingin menjodohkannya dengan Renjun, ia tidak ingin semuanya terlihat seakan dipaksaman melalui perjodohan. Maka Jaemin bertindak lebih cepat, dengan meminta Renjun menjadi kekasihnya. Jika Renjun menolak maka ia juga akan menolak perjodohan, jika Renjun menerima maka perjodohan itu akan lebih lancar, dan tidak ada kesan dipaksakan. Dan Renjun menerima Jaemin, dihari yang sama ia menolak Jaehyun.
   
   
   
Baru satu bulan jadian, Renjun merasa ada yang janggal, dimana Yangyang lebih jarang terlihat dikampus, saat diajak berkumpul pria manis satu itupun menolak dengan berbagai alasan. Jaemin juga beberapa kali menanyakan tentang keberadaan Yangyang. Hingga tepatnya saat keduanya sedang berkencan, lalu mendapat panggilan telepon 'Yangyang kecelakaan'.
  
   
Jaemin langsung berlari meninggalkan Renjun, untuk menemui temannya yang terpaksa harus masuk ugd rumah sakit, padahal jaraknya lumayan jauh.
  
  
"Dasar dua orang bodoh"

ulas senyum Renjun saat tahu keadaan yang semestinya. Jaemin hanya sayang kepadanya sebagai seorang sahabat dan sebagai orang yang diberi mandat dari kedua orangtua Renjun, dan itu terus berlanjut seperti kebiasaan. Yangyang walaupun banyak diam namun secara terang-terangan memberikan banyak perhatiannya. Pria manis satu itu tahu banyak tentang Jaemin, dalam hal kecil dan kebiasaan apapun sudah ia pelajari, bak orang bodoh yang menyukai dalam diam. Itu membuat sedikit impact juga pada Jaemin, rupanya hatinya tergerak pada Yangyang namun ditutup rasa pada Renjun.
   
   
Tak berapa lama Renjun memutuskan hubungannya dengan Jaemin, dan kedua sejoli bodoh akan perasaan itu saling terbuka. Kini mungkin sudah hampir sembilan tahun, berpacaran.

 






"Lalu kalian kapan akan menyusul?"
tembak Renjun, Yangyang hanya meringis sambil tertawa melengos, mencari topik lain. Sembilan tahun berpacaran tapi belum ada hilal untuk menikah. Jaemin yang sibuk dengan studi dan karirnya sebagai dokter, lalu Yangyang dengan hura dan kebebasannya. Anak muda jaman sekarang memang sulit berkomitmen, padahal mereka sudah selalu bersama, bahkan sudah melakukan hubungan bak suami-istri. Lagi-lagi kesibukan dan kebebasan yang menjadi alasan.

QUANTUM (us) | JaeRenWhere stories live. Discover now