Chap 4

471 66 8
                                    

Tom akan melakukan apa saja agar bisa membuat Harry bahagia.

Karena, jika Harry bahagia, maka Tom juga akan bahagia.

Tom telah berhenti melanjutkan impiannya sejak ia memilih untuk mengadopsi Harry. Ia berhenti kuliah, ia berhenti bermimpi untuk menjadi seorang travel photography, dan ia berhenti untuk mencoba berbuat masalah seperti berkelahi dengan orang-orang yang selalu membuatnya kesal.

Sejak bersama Harry, ia selalu berusaha menjadi lebih baik. Ia mencoba bekerja di mana-mana, karena terkadang bisnis fotografi tidak bisa menutupi kebutuhan hidup mereka. Uang itu hanya cukup untuk membayar sewa apartemen dan makanan mereka sehari-hari, tetapi tidak bisa membayar uang saku dan kebutuhan sekolah Harry. Selain itu, bisnis fotografi yang ia tekuni masih terlalu muda. Ia juga masih membutuhkan uang tambahan untuk menyewa studio-nya sendiri. Memiliki Nagini di sisinya, yang di mana wanita itu berasal dari keluarga terpandang, cukup membantunya dalam meningkatkan kualitas pekerjaannya.

Tetapi tetap saja, Tom butuh pekerjaan lain untuk memastikan semua tagihan rumah terbayar, agar Harry dapat memiliki pakaian dan perlengkapan sekolah yang baru, makanan yang enak, serta tambahan beberapa barang perlengkapan agar apartemen mereka tidak terlihat terlalu kosong.

Kemudian, saat Harry berusia enam belas tahun, remaja itu meminta persetujuan darinya untuk bekerja di sebuah kafe yang sering mereka kunjungi ketika ada waktu luang.

"Kumohon, Tom. Pemiliknya sangat ramah dan baik hati sekali." Harry berkata pada saat mereka sedang duduk di ruang tamu. TV masih menyala, popcorn yang ada di dalam mangkok mulai menjadi dingin, karena tidak ada satupun di antara mereka yang mau menyentuhnya.

"Harry..." Desah Tom sambil memijit dahinya.

"Tom, aku tahu kita butuh lebih banyak uang." Kata Harry.

"Kau tidak perlu khawatir tentang uang." Jelas Tom. "Kau hanya perlu memikirkan sekolahmu."

"Tapi.... tapi kau selalu pulang terlambat." Keluh Harry. "Dengar, Tom. Pemiliknya hanya ingin aku menjaga kasir depan kafe, dia tidak menyuruhku untuk melakukan pekerjaan berat apapun. Kumohon, Tom. Aku hanya ingin membantumu."

"Oke." Kata Tom. "Tapi, jika kau ingin berhenti, kau harus segera berhenti."

Wajah Harry menjadi cerah. Remaja itu segera memeluk tubuh Tom dengan erat. "Terima kasih banyak, Tom. Aku sangat mencintaimu."

"Aku juga." Tom tersenyum dengan tulus.

Selalu, semudah itu Harry meluluhkan hati Tom yang sekeras batu. Bahkan jika Harry meminta dunia, Tom akan memberikannya pada Harry bagaimanapun caranya, meskipun itu akan membunuhnya, meskipun itu akan menyakitinya pada akhirnya. Tetapi ia tidak akan pernah menyesalinya, karena ini semua demi Harry.

Apa yang tidak akan Tom lakukan untuk Harry?

Tahun-tahun berlalu dengan sangat cepat. Dalam beberapa bulan lagi Harry akan berusia delapan belas tahun. Remaja itu telah memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di sebuah fakultas keguruan. Harry beralasan memilih jurusan itu karena dia ingin menjadi seorang guru. Tetapi Tom lebih tahu, ia tahu bahwa Harry memilih jurusan itu karena ia sangat suka merawat seseorang.

Tom tidak tahu sejak kapan. Entah sudah berawal dari panti asuhan, atau semenjak mereka tinggal bersama di apartemen mereka, Tom mendapati bahwa Harry sepertinya selalu senang merawat dan memanjakannya. Harry sering memasak makanan untuknya, membersihkan rumah, menjahit pakaian Tom yang berlubang, dan terkadang memijat punggung Tom saat ia pulang dari bekerja.

Tom berpikir bahwa itu mungkin cara Harry untuk membalas semua kebaikan Tom. Tetapi terkadang Tom berangan-angan, bagaimana jika Harry melakukan semua itu karena memang menyukai Tom? Bagaimana jika Harry... jatuh cinta padanya?

Forget Me || Tomarry/Drarry || ✔Where stories live. Discover now