6. Boleh kah aku menyerah

76 9 0
                                    

Happy Reading
*
*
*
*
'Aku berdiri di batas garis antara menyerah atau terus tersiksa'

*
*
*

Seharian ini Jeno terus mencari keberadaan Dea sepertinya gadis itu menjauhinnya karna kejadian tadi seharian juga Dea diam dikelas tanpa makan atau minum apapun sambil menahan air matanya.

"De are you okay dari tadi kamu diem aja" tanya Luna yang sejak tadi anaeh dengan sikap Dea

"Lun" mata Dea berkaca kaca membuat luna reflek memeluknya

"Dea ada apa" tanya luna sambil menepuk sesekali punggung Dea , sedangkan dea hanya terisak tak menjawab pertanyaan Luna

Beberapa menit dea meluapkan segala kesedihannya ke pelukan Luna lalu melepas pelukan sambil tetap terisak

"Lun kenapa semua hal dihidup aku gaada yang berjalan baik aku capek lun" ucap Dea sambil memukul dadanya

"Kenapa? De ada apa?" ucap Luna khawatir

"Tadi aku ke kelas Jeno terus ga sengaja ngedenger obrolan mereka" Luna mengerutkan dahinya

"Mereka siapa??" tanya luna

"Temen temen Jeno mereka ngomongin soal El dan Jeno yang jadiin aku bahan taruhan mereka nyuruh Jeno dan El deketin aku dan yang duluan bisa dapetin dan buang aku dia yang menang" Dea menjelaskam segalanya sambil sesekali menghapus air matanya

"APA?! Keterlaluan cowo brengsek" ucap luna lalu mengebrak meja

"Aku bakal samperin mereka" baru luna ingin bangun namun ditahan Dea

"Udah lun gausah biarin aja tadi aku udah ngasih pelajaran ke mereka jangan bikin panjang masalah"

"Tapi mereka udh keterlaluan Dea mereka semena mena ke elo" Luna mencoba menetralkan emosinya takut malah berbicara kasar ke Dea

Kringgg
'Pelajaran telah selesai semua siswa diperbolehkan pulang'

Mereka semua pun pulang

"Dea lo ga mau balik bareng gue aja" tanya Luna

"Ga usah Lun kebetulan habis ini aku mau ambil sesuatu pulang habis itu ke cafe tempat kita buat tugas"

"Owalah oke deh dea, aku juga kebetulan mau ada urusan"

"Yaudah byee" dea pun melambaikan tangan dan pergi lalu meninggalkan Luna

Dea memutuskan untuk pulang dia mencoba memberanikan dirinya kembali ke rumah nya

Sesampai dirumah nya ia merasa aneh ketika sang ayah membuka pintu dengan wajah penuh senyuman

"Masuk nak" Ia pun dengan ragu memasuki rumah

"Dari tadi kamu ditungguin lohh" ucap sang ayah membuat Dea mengerutkan dahinya

Ayahnya pun menuntun Dea ke ruang tamu tampak disana sepasang suami istri dengan pakaian yang terbilang branded

dea pun disuruh duduk di sebelah mereka oleh kedua orang tuanya

JENTAKA |ON GOING|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang