Kucing (30)

54 16 14
                                    

Cerita ini terinspirasi dan sedikit remake dari cerita lainnya yang juga sudah umum ada, juga hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.
.
.
.
.


Dua hari Seungri dirawat di rumah sakit dan tiga hari masa pemulihan di rumah, Seungri dan Jiyong belum juga saling bertemu. Daesung meminta Jiyong untuk tidak menjenguknya dulu. Dia ingin adiknya benar-benar dalam keadaan sehat dan memperbaiki suasana hatinya.

Namun, hari ini Seungri kembali aktif berkuliah. Dirinya harus mengejar pelajaran yang tertinggal minggu lalu. Seperti biasanya kakinya melangkah santai setelah turun dari bis yang ditumpangi. Salju yang turun belum terlalu deras sehingga jalanan belum tertutup salju tebal. Seungri berjalan sambil memperhatikan salju di jalan.

Tiba-tiba dia mendengar dua ekor kucing sedang berkelahi. Seungri mencari-cari sumber suara kucing itu, tapi tidak ada di manapun. Suara kucing berkelahi itu semakin dekat ketika dirinya mendekati sumber suara dan tiba-tiba dua ekor kucing sedang bergulat keluar dari semak-semak yang menjadi pagar tanaman kampusnya.

Tubuh Seungri menegang seketika. Semula dia yang mencari tahu keberadaan kucing itu untuk menghindar, ternyata malah berhadapan. seungri segera berbalik badan dan berlari ketakutan. Seungri sangat takut dengan kucing karena ketika dirinya berusia 8 tahun wajahnya pernah dicakar kucing hingga berdarah. Beruntung saja luka cakar itu tidak membekas.

Bruk

Seungri yang berlari sekuat tenaga tidak sengaja menabrak seseorang. Orang yang ditabraknya dengan gesit menangkap badan Seungri agar keduanya tidak jatuh. Kejadian itu dilihat Jiyong yang berada di dalam mobilnya ketika hendak masuk ke area kampus. Jiyong mengeratkan pegangan pada stirnya karena melihat Seungri berada dalam dekapan orang itu.

Seungri yang ketakutan langsung melepaskan dekapan orang itu dan berlari ke belakangnya berniat bersembunyi. Tanpa sadar juga Seungri meremas erat pundak orang di depannya.

"Kau kenapa?"

"Ku ku kucing ... ada kucing!" jawabnya gemetaran.

Pria di depan Seungri melihat ke arah dua kucing yang masih berkelahi. Tak lama kemudian dua kucing iu membubarkan diri dan saling kejar-kejaran.

"Sudah pergi," ucap pria itu.

Seungri buka matanya yang dari tad terpejam sambil menunduk di belakang pria yang dia jadikan perlindungan. Kepalanya menyembul dari balik bahu untuk melihat benar tidaknya para kucing telah menghilang. Dengan menghela napas lega, Seungri kembali ke tempatnya dan tersenyum pada orang yang telah menolongnya.

"Terima kasih," ucap Seungri.

"Aku tidak melakukan apa-apa," jawab si pria.

"Kau sudah menolongku tadi," balas Seungri. Matanya melihat cara berpakaian orang yang sudah menolongnya. "Kau mahasiswa juga?"

"Hum, aku akan berkuliah di sini," tunjuknya pada kampus tempat Seungri juga mencari ilmu.

"Woah, kau kuliah di sini. Kenalkan, namaku Lee Seungri jurusan ekonomi," jelas Seungri memperkenalkan diri.

"Marga kita sepertinya sama. Namaku Lee Hae Jin. Aku jurusan seni. Tapi, aku belum tahu di mana kelasku, jadi maukah kau menunjukannya padaku?"

Seungri, "Oh, tentu saja. Ayo, kita sama-sama ke sana. Barangkali kucingnya kembali lagi dan kau bisa jadi pelindungku hehehe."

The Unpredictable Love [End]Where stories live. Discover now