Kenyataan (32)

53 16 8
                                    

Cerita ini terinspirasi dan sedikit remake dari cerita lainnya yang juga sudah umum ada, juga hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.
.
.
.
.


Hari terus berjalan, kedekatan Seungri dengan Hae Jin juga tambah dekat. Kedekatan dan keakraban keduanya membuat hati Jiyong semakin tidak karuan. Di kelas Jiyong bukannya fokus dengan perkuliahan, dia malah curi pandang ke arah Seungri yang sedang menulis atau bahkan memperhatikan penjelasan. Kadang melihat Seungri yang bersenda gurau dengan ketiga temannya.

Herannya Jiyong tak pernah keberatan kedekatan Seungri dengan Glory atau dua gadis lainnya. Dia tahu sangat pasti mereka hanya sekedar berteman tanpa melibatkan perasaan. Namun, berbeda ketika Seungri sedang bersama Hae Jin. Jiyong akan merasa tidak suka dan sangat cemburu melihatnya.

Jiyong tidak suka senyum manis milik Seungri harus dinikmati orang lain. Dia hanya ingin senyum itu untuknya seorang. Rasanya ingin merebut paksa Seungri dan menjauhkannya dari Hae Jin. Jiyong ingin terus menggenggamnya, mendekapnya erat dan tak akan dia lepaskan. Katakan Jiyong bersikap egois untuk dirinya sendiri.

Itu sudut pandang Jiyong. Lalu, bagaimana dengan Seungri sendiri? Seungri sempat merasa diabaikan Jiyong saat di kantin walau ternyata tidak. Dia juga bukan tidak tahu jika Jiyong diam-diam melihat ke arahnya jika sedang berada di kelas, karena dia sendiri juga sama suka mencuri penglihatan ke arah Jiyong. Seungri ingin memandang wajah itu walau dari jauh.

Janjinya untuk tetap berteman dengan Jiyong nyatanya sulit Seungri lakukan. Itu karena dia tidak mau jika terlalu dekat dengan pemuda berwajah kaku itu maka hatinya akan terpaku padanya, meski faktanya sudah. Seungri menjaga jarak dengan Jiyong ketika dia melihat Jiyong bersama Minji. Minji sering datang ke kampus hanya untuk menggenggam erat pria itu dan Seungri merasa memang Minji sedang menjaga miliknya.

Hatinya tercubit melihat kedekatan Jiyong dengan Minji. Tapi, dia juga sadar diri jika akan posisinya. Dia hanyalah teman, tak akan lebih. Meski hatinya ingin meminta lebih. Ingin merebut pria itu dari Minji dan menjadikannya milik Seungri.

Ketika malam menjelang keduanya hanya bisa saling mengirim pesan atau sekedar membacanya jika salah satunya sedang sibuk. Video call pun kadang dilakukan antara Jiyong dan Seungri secara diam-diam. Tak ingin Tuan Kang Pyong dan Daesung tahu kalau keduanya masih berhubungan. Baiklah, mungkin bisa dikatakan Jiyong telah berselingkuh dan Seungri menjadi selingkuhannya.

Biasanya Seungri akan melihat Jiyong berada di kantin atau ruang seni saat perkuliahan kosong atau telah berakhir. Tapi, kali ini Seungri belum melihat batang hidungnya. Pesan yang dikirimpun tidak terbalas atau sekedar dibaca. Ingin menelponnya juga Seungri tidak bisa karena sedang bersama Hae Jin.

"Kau ini kenapa? Terlihat gelisah," tanya Hae Jin.

"Ah, aniya." Seungri menggeleng dan hanya mengantungkan ponselnya lagi.

"Kau yakin? Sepertinya ada yang sedang kau pikirkan," ujar Hae Jin.

"Hm," gumam Seungri sebagai jawaban.

Hae Jin tidak lanjut untuk bertanya. Dia fokus dengan ponselnya yang memang sedari tadi dirinya sedang membaca berita. Matanya seketika fokus pada satu berita teranyar yang baru saja terbit dan memberi tahu Seungri.

"Ri, bukannya ini Jiyong?" Hae Jin memberikan ponselnya pada Seungri untuk dilihatnya sendiri.

Seungri langsung mengambil dan membaca headline dari berita tersebut. Matanya terbelalak saat tahu ke mana hilangnya Jiyong hari ini.

The Unpredictable Love [End]Where stories live. Discover now