The Way of Lies

10 4 0
                                    

Heppy Reading ᰔ

Setelah mencari kayu bakar yang cukup, Liam dan Samuel kembali ke perkemahan. Saat mereka mendekati tenda, Liam memperhatikan Viona tengah berbincang dengan Juan. Hatinya berdebar saat melihat mereka berdua tertawa dan berpelukan. Liam tersenyum melihat kebahagiaan Viona, tapi juga merasakan sedikit rasa cemburu yang menyelinap dalam hatinya.

Samuel, yang peka terhadap perasaan Liam, mengajaknya untuk melakukan sesuatu yang lain agar Liam tidak terus memandang Juan dan Viona. Mereka mempersiapkan hal-hal lain di perkemahan, seperti menyiapkan api unggun, merapikan tenda, dan menata tempat duduk untuk semua orang. Samuel berusaha membuat Liam sibuk sehingga dia bisa melupakan kehadiran Juan dan Viona untuk sementara waktu.

Setelah beberapa waktu berlalu, Liam mulai merasa lebih tenang dan teralihkan dari pikirannya tentang Juan dan Viona. Dia sibuk membantu Samuel menyiapkan segala sesuatu di perkemahan, berusaha melupakan ketegangan yang sebelumnya ada.

Saat api unggun sudah menyala dan suasana di sekitar perkemahan menjadi hangat dan ramah, Liam merasa sedikit lebih ringan. Dia duduk di dekat api unggun, memandangi kobaran api dan merasakan kehangatan menyelimuti dirinya.

Samuel melihat Liam tersenyum dan menghela nafas lega. Dia tahu bahwa tugasnya untuk membuat Liam melupakan masalahnya sementara telah berhasil. Namun, di balik senyum Liam, Samuel masih bisa melihat sedikit kekhawatiran yang tersisa di matanya.

Setelah beberapa menit, Juan dan Viona akhirnya kembali ke tenda. Dan Juan langsung duduk di samping Liam, sementara Viona duduk di sebelah Samuel.

Juan menatap Liam dengan tatapan penuh teatrikal, seolah-olah mencoba menunjukkan kebaikan di hadapan Viona. Dia kemudian merangkul Liam dengan santai, mencoba berpura-pura baik padanya di depan Viona.

"Liam, maaf atas tindakanku sebelumnya," ucap Juan dengan suara lembut, mencoba membuat suasana menjadi cair.

Liam menatap Juan dengan sedikit keheranan namun mencoba menjaga ketenangan. "Gakpp, Juan. Ayo, kita nikmati hari ini sama-sama."

Viona tersenyum melihat Juan dan Liam duduk berdampingan, berharap bahwa keadaan akan menjadi lebih baik di antara mereka. Senyumnya mencerminkan harapan bahwa perselisihan di antara mereka akan berakhir.

Liam, melihat senyum Viona, merasa lega bahwa Juan benar-benar berusaha berubah. Dia mulai percaya bahwa mungkin ada kemungkinan perdamaian di antara mereka. Liam merasakan bahwa ada kehangatan dalam tindakan Juan, dan dia mulai memberikan kesempatan kedua pada Juan.

Namun, yang tidak Liam sadari adalah bahwa Juan sebenarnya hanya berpura-pura baik padanya di depan Viona. Sementara Juan terus mempertahankan citranya yang baik di hadapan Viona, hatinya masih penuh dengan rasa tidak suka pada Liam.

Malam Hari, setelah makan malam, Samuel sebagai ketua OSIS dan para guru mengatur kegiatan malam untuk semua siswa. Mereka memutuskan untuk mengadakan acara api unggun.

Para siswa berkumpul di sekitar api unggun, membawa makanan ringan dan minuman, serta alat musik. Mereka duduk berjejer di sekitar api unggun, menatap nyala api yang memancarkan kehangatan di tengah malam yang gelap.

Samuel,memulai kegiatan dengan sambutan singkat, mengucapkan terima kasih kepada semua siswa yang telah berpartisipasi. Dia juga mengumumkan beberapa permainan dan kegiatan yang akan dilakukan malam itu, termasuk lomba bakar marshmallow dan sesi cerita seru di sekitar api unggun.

Glimmer Amidst DarknessWhere stories live. Discover now