01.

387 32 2
                                    


Sekolah bernama ILAN HIGH SCHOOL.

Sebuah sekolah yang sangat terkenal dikota ILAN dengan prestasi muridnya yang terbilang tinggi.

Salah satu sekolah terbesar dikota itu, tapi ada hal yang perlu diketahui, murid-murid yang diterima tidak semua karena memiliki nilai tinggi.

Sebab hampir seluruh dari murid sekolah itu adalah orang kaya, jika nilai tidak mencapai syarat yang ditentukan, maka uang lah yang akan berkuasa.

Bagaimana dengan mereka yang tidak mampu membayar biaya yang sangat mahal itu, mereka yang hanya mengandalkan nilai tinggi harus berusaha mendapat bantuan beasiswa.

*

Di koridor semua murid berhamburan keluar dari kelas setelah bel berbunyi menandakan sekolah telah berakhir.

Disalah satu kelas terdapat beberapa orang yang masih membereskan buku lalu memasukkannya kedalam tas, atau ada juga yang meletakkan buku mereka kedalam loker yang memang ada terletak dibelakang ruang kelas itu.

"Mark"  yang dipanggil berbalik sebelum sampai dekat pintu kelas.  "Jangan lupa kita ada tanding basket"

Mark tidak menjawab, dia hanya memperlihatkan wajah datar. Temannya itu sudah sepuluh kali mengingatkan hal yang sama, dirinya tidak sepikun itu sampai harus diingatkan tiap waktu.

"Jangan menunjukkan wajah jelekmu itu"  ujar soobin saat sudah berdiri dihadapan mark kemudian merangkulnya.

Mark tetap diam menatap tidak suka pada tiang listrik itu sanking tingginya.  "Pergi lo...berani lo sama gue"

Soobin tersenyum mengangkat kedua tangannya sambil mundur selangkah. "Oke...oke pak ketua" galak bener dah elah.

Soobin menurunkan tangannya setelah Mark pergi keluar dari kelas.

"Hobi banget sih lo gangguin tuh ketua"

Soobin melihat hyunsik melewatinya keluar kelas, lalu tersenyum jahil mengejarnya, berjalan disamping pria yang lebih pendek darinya itu.

"Mending lo main basket"

"Kenapa?"

"Biar tinggi lah, dari pada hobi masak lo kagak bisa buat lo makin tinggi"  ledeknya dengan sangat percaya diri sampai tidak menyadari hyunsik berhenti.

Dia menoleh kesamping dan tak mendapati pria itu, saat membalikkan tubuhnya dia melihat hyunsik tengah menatap dirinya dengan tatapan siap mencabut nyawanya.

Soobin menelan salivanya susah payah kemudian cengengesan. Soobin kau siap dilempar kekandang buaya malam ini.

Jika sudah melihat hyunsik seperti itu, dirinya atau siapapun yang berani mengusiknya maka mereka harus siap-siap mendapat bogeman dari pria itu. Pokoknya jangan sampai khodam hyunsik keluar.

"B_bercanda... gue bercanda"

"Kagak gue kasih makan lo hari ini"

"Jangan gitu dong, masa lo tega biarin gue kelaparan, nanti kalo gue pingsan gimana...mau tanggung jawab lo"

"Bagus...mati sekalian" 

Soobin melongo mendengar kata mati, dia langsung mengejar hyunsik sambil memohon maaf padanya.

Enam orang pria keluar dari kelas yang sama, mereka adalah Beomsu, Kai, Lex, Jisung, Renjun, Sing.

"Apa lagi yang anak itu buat" ujar Renjun melihat kepergian Soobin dan Hyunsik, yang lainnya mengikuti arah pandang Renjun.

"Soobin bego emang, gak ada kapoknya"

"Hah...semoga dia bisa selamat" ujar Jisung menggelengkan kepala.

REVENGE | END✔️Where stories live. Discover now