02.

185 29 3
                                    



"You will die"

*

"Lebih baik kalian ngaku...ini gak lucu"

Zayyan melihat raut wajah ketakutan sangat jelas pada Sungchan, mengangkat tangannya,  memberikan usapan lembut dipunggung pria itu agar tenang.

Dia lihat mata Zayyan seakan mengatakan semuanya akan baik-baik saja, mereka ada bersamanya.

Namun, satu pun diantara mereka tidak ada yang menyadari seseorang dengan tatapan tidak sukanya melihat ke arah Sungchan dan Zayyan, mengepalkan tangannya didalam saku celana.

Beomsoo memperhatikan sekitar, menggerakkan matanya kesana kemari, baginya mengirim pesan seperti itu sangatlah buruk untuk dijadikan bercandaan.

Memangnya tidak ada hal lain buat dijadikan lelucon,pikirnya. Beomsoo mengerutkan alisnya melihat seseorang yang sedang membuka ponsel.

"Sing..."  mendengar nama Sing dipanggil, semuanya langsung melihat sang pemilik nama berada dibelakang Beomgyu yang segera menggeser tubuhnya.

Sing bingung kenapa semua orang melihat kearahnya, apalagi tatapan mereka padanya seolah sedang menangkap seorang pelaku.

"Kau yang...mengirim pesan itu!!"   mendengar perkataan Davin seketika Sing langsung melihat tangannya yang menggenggam ponsel.

Dirinya kaget dengan cepat menggelengkan kepalanya ribut melihat semua orang.

"Bu_bukan gue...gue serius bukan gue yang ngirim pesan itu"

Tidak ada respon dari mereka membuat Sing gelagapan dengan segera mendekati hyunsik, dia memberikan ponselnya agar pria itu bisa lihat sedang apa dia dibelakang tadi.

"Gue sedang membalas pesan dari ibu gue"

Dengan langkah cepat, Sungchan menghampirinya ingin menghajar pria yang sering kali membully dirinya.

Tapi Mark dan Jeno menahannya. "Hentikan Sungchan." 

Hyunsik menunjukkan layar ponsel pada Sungchan, terlihat Sing memang tengah berbalas pesan dengan ibunya.

Hyunsik sudah mengecek semua riwayat pesan dan dia tidak menemukan jika Sing mengirim pesan ke Sungchan, bahkan Sing tidak memiliki nomor pria itu.

Beberapa saat mereka semua diam larut dengan pikiran masing-masing, pesan itu apa tidak perlu mereka percayai atau sebaliknya mempercayainya lalu mendesak siapapun untuk mengaku.

Mark melihat semua orang, sebagai ketua dirinya harus bisa menengahi masalah antara mereka, tanggung jawabnya bukan hanya di area sekolah tapi di asrama juga. Mereka tidak boleh saling tuduh seperti ini.

"Lebih baik kalian masuk kekamar...masalah ini bisa kita bahas lain kali" 

Satu persatu mereka pergi dari ruang tengah meninggalkan Sungchan yang belum beranjak dari tempatnya, dia melihat Yeonjun, Jisung dan Sing.

Merasa diantara mereka bertiga adalah pelakunya terutama Yeonjun, sejak awal pria itu tidak suka padanya, terlebih dia yang menolak dengan keras saat mereka satu kelas.

Tambahan Yeonjun sangat ingin Sungchan menghilang.

Perlu diketahui satu gedung asrama terdapat beberapa ruang yang di isi satu kelas.
Ruangan itu ada 5 kamar, dan mereka ada 22 orang dibagi 4 atau 5 orang satu kamar. Paham ya..paham lah.

....

Saat makan malam, mereka hanya fokus makan, tidak ada yang bicara, yang terdengar hanya dentingan sendok di ruangan itu.

REVENGE | END✔️Where stories live. Discover now