25 : Peri pembawa...

882 83 3
                                    

.

.

.

POV 3 person

"Jelaskan" Atmosfer sekitar meningkat drastis, Arnal sekarang menatap dingin Ferlin sambil menekankan pertanyaan nya, duo Franklins duduk di sebelah Arnal dengan tenang, tatapan mereka tertuju pada peri yang sedang mengepakkan sayap nya dekat Arnal.

Ada dinding peredam suara di sekitar mereka diberi oleh Arnal sendiri, dinding ini membuat percakapan mereka aman dari para telinga besar, terkadang hal sekecil apapun kau ingin lakukan, jika ada seseorang yang melihatnya maka hal tersebut akan menjadi hancurnya masa depan.

Peri itu juga mengaktifkan sihir tak terlihat nya, jumblah peri di dunia ini masih bisa dihitung dengan jari, bisa dikatakan peri adalah makhluk semi-manusia yang hampir punah, bahkan di beberapa wilayah jumblah nya sudah 0% Karna peperangan di masa lalu.

Ferlin tersenyum kaku, ia menggosok lehernya seperti pelaku pencuri yang tertangkap basah, "u-uh.. Aku hanya ingin memberikan mu hadiah, hey peri itu menyukai sesuatu yang cantik maka dari itu aku memberikan nya padamu sebagai hadiah, aku tidak tahu apa kekuatan nya tetapi insting ku mengatakan dia adalah salah satu yang langka."

Insting penyihir memang tidak perlu diragukan, tetapi Arnal belum dapat mempercayai Ferlin begitu saja, dari aura dan bola mana di kalung nya seperti penyihir tingkat menengah keatas, bukan senior maupun penjaga menara sihir, besar kemungkinan insting tersebut meleset.

Penyihir bukan hanya digunakan untuk pengendali sihir tetapi juga insting mereka merupakan salah satu yang terkuat di dunia ini, sejak zaman Mesir dulu, anubis sang penjaga gerbang neraka dipercayai oleh para masyarakat jika darah nya menyatu pada nenek moyang penyihir terdahulu.

Hingga darah itu diteruskan kepada generasi selanjutnya, kelebihan darah tersebut adalah memiliki insting di atas rata-rata manusia, semakin dilatih maka semakin kuat juga insting nya, ini diperlukan oleh para kerajaan besar dan ibu kota untuk memperkirakan adanya bencana atau peperangan di masa depan.

Kekurangan nya masih belum di temukan, ada yang bilang jika darah tersebut tidak memiliki kekurangan satu kali pun ada juga yang mengatakan kekurangan nya adalah racun yang akan memakan mana kalian dengan rakus, dilihat dari kelebihan nya, Arnal dapat pastikan jika dampak nya pun besar.

Setiap ada anak bangsawan yang akan lahir, di usia ke-5 mereka akan diwajibkan untuk pergi ke gereja untuk memperlihatkan masa depan tujuan hidup, dapat itu ksatria, Raja, Dokter istana dan lain sebagainya, namun yang paling di khusus kan bagi penyihir, rakyat tidak melakukan pengecekkan seperti anak bangsawan karna mereka menganggap rakyat biasa tidak memiliki kelebihan apapun.

Arnal tersenyum dengan kepaksaan sebesar perut babi, ia menepuk dahinya sambil menghela nafas lelah, "kau tahu bukan jika sihir peri adalah sihir legendaris, penyihir tingkat tinggi akan tahu dengan mudah jika disini ada makhluk langka ini."

"Tapi-"

Arnal melototi Ferlin membuat gadis itu menciut, "berkat! Berkat! Aku akan memberikan kecantikan abadi ini berkat abadi!" Seru peri di sampingnya.

Berkat? Maksud mu berkat sihir? Atau maksud lain?.. Arnal menatap peri itu dengan ngeri, "Berkat?" Tanya Arnel, ia mengerutkan dahinya samar.

"Hu'um! Berkat ###"

Seketika kuping Arnal berdengung kencang, ucapan terakhir peri itu tidak menjawab pertanyaan Arnal, apa yang terjadi tadi? Tidak mungkin penulis menyensor nya di sini, tidak ada pembahasan tersebut di novel.

Sebuah tepukan dari bahu menyadari Arnal, ia menatap pelaku tersebut ternyata itu Kama yang sedang menatapnya cemas, tangan lainnya memegang tas kardus kecil seperti nya dia baru saja beli roti.

"Kau tidak apa?" Tanya nya, perhatian lembut nya kadang membuat Arnal ngeri sendiri.

"Y-yah, aku tidak apa-apa hanya sedikit sakit.. kau tahu disini banyak orang." Arnal menjawab dengan gagap, Kama tersenyum kecil lalu mengangguk tenang, kacamata half nya ia taruh ke saku pakaian dengan gerakan elegan.

"Nomor 298!" Suara melengking prajurit dekat gerbang terdengar lantang, sekarang adalah sesi pengujian, sebelum mereka masuk, mereka diberi nomor urut peserta dan Arnal mendapatkan nomor 299, ini gila Karna di kehidupan sebelumnya ia belum pernah melihat tempat pendidikan yang begitu banyak murid nya.

Paling banyak sekitar 2000 itu pun ditambah guru dan tim sekolah lainnya, memang pendidikan di dunia ini sangat diperlukan apalagi kasta bangsawan elit.

Ferlin berjalan kearah Arnal dan menggenggam tangannya, "hey, aku belum siap masuk, bagaimana jika kita bertukar nomor?" Gadis itu tersenyum polos seakan ia tidak mengatakan sesuatu yang salah.

Sebelum Arnal menjawab, nomor nya diambil dan di tukar paksa oleh Ferlin dengan kecepatan cahaya, jelas sekali gadis itu tidak ingin ia membantahnya, Arnal ingin memprotes tetapi tidak bisa, ia berdiri lalu tersenyum kearah dua kembar, "aku pergi dulu, jangan membuat masalah." Kedua tangannya mengelus lembut surai pirang mereka, kemudian Arnal melangkah dirinya masuk kedalam pintu itu.

Disaat pintu perlahan tertutup seorang gadis besurai merah mawar pendek terengah-engah sambil mengelap keringat nya, ia menatap kesana kemari dan terlihat kesal, mata hitam legam nya menatap gadis di samping nya, "apakah kamu melihat pemuda dengan rambut dan matanya warna hitam?." Tanya nya kacau.

Dae menatap nya bingung, bukankah gadis itu adalah calon ksatria ibu kota?, "dia baru saja masuk" jawab nya.

Bola mata wanita itu seketika menyusut, ia tidak menyangka jika langkah nya akan kurang cepat Sedangkan dirinya sudah berlari kencang tadi untuk memeluk adik nya, tetapi ia bahkan tidak bisa menyentuh seujung baju nya!

Wanita itu menghela nafas, kepalanya mengangguk mengerti lalu mengucapkan terimakasih kepada mereka dan kembali kepada tempat nya semula, ia harus bekerja keras untuk menjadi ksatria dan dapat melihat adik nya kembali, Harus!

TBC

Haiya, bagian paragraf yang pendek itu membuat saya sedikit insecure Karna kehabisan ide juga ngetik nya jadi asal-asalan.

Saya sudah mencoba sebaik mungkin untuk up cepat yaa, walau lagi ada cerita yang baru bukan berarti cerita utama bakal ditinggalin, tapi kalau lagi bulan gini tuh emang sering nya tidur hehe.

| 16:08WIB
19-03-24

Cats Sa Psychí - Bl (on going)Where stories live. Discover now