SATU

66 5 0
                                    

Mempersembahkan
Ke 1990

.
.
.
.
.
.
.
"

"Pulang sendiri atau papa yang datang kesana!" suara berat keluar dari ponsel. bahkan Sang pemilik tak menghiraukan, ia asik bermain dengan ponsel satunya.

Kemudian ponsel itu dimatikan.

"Kamu serius? Ayahmu bisa saja datang ke sini" temannya khawatir. Pasalnya ayah junmyeon sangatlah strict pada junmyeon, sang anak satu-satunya.

"Hari sudah malam dan hujan sangat lebat, ia pasti akan berpikir dua kali untuk menjemputku" ujar junmyeon malas.

Mereka melanjutkan permainan hingga larut malam, dikarenakan hujan tak kunjung berhenti junmyeon memutuskan untuk menginap, ia sengaja mematikan nada dering ponselnya.

Keesokan harinya junmyeon terbangun sedikit kesiangan, sekitar jam sembilan.
Ia meraih ponselnya dan sudah banyak sekali panggilan dari sekertaris ayahnya.

Junmyeon memutuskan untuk menelfon balik,
"Halo..."

"Apa!?" diakibatkan suara junmyeon yang keras membuat temannya terbangun.
Temannya hendak bertanya tapi langsung ditahan oleh junmyeon.

"Sial!! Aku akan kesana!" junmyeon meraih jaket dan kunci mobilnya.

"Kau akan kemana?" jemari besar menahan lengan junmyeon, temannya bertanya sekali lagi.

"Aku akan pulang mengambil berkas lalu kerumah sakit" junmyeon mengecup bibir temannya singkat.

"aku akan mengirimmu nomor ruangan dan rumah sakitnya setelah sampai disana"  lanjut junmyeon lalu beranjak pergi.

Sesampainya di mansion junmyeon langsung keluar dari mobil dan melempar kunci pada pelayan rumah, ia bergegas ke kamar ayahnya, jujur saja junmyeon tak pernah masuk ke kamar ayahnya.

Sesampainya di mansion junmyeon langsung keluar dari mobil dan melempar kunci pada pelayan rumah, ia bergegas ke kamar ayahnya, jujur saja junmyeon tak pernah masuk ke kamar ayahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

sempat sedikit tertegun tapi junmyeon memfokuskan dirinya, ia langsung menuju ruang baju. Disana ia langsung mencari-cari berkas ayahnya.
Ia menyusuri semua laci lemari di ruangan itu, hingga akhirnya beranjak ke laci meja ditengah.

Banyak barang dan kertas yang berserakan karna nya.
Para pelayan berdatangan dan membersihkan kekacauan yang diciptakan junmyeon.

akhirnya ia menemukan sebuah map yang terlihat usang. Ia membukanya dan disana ada kartu keluarga, akta, semua informasi ayah.

Junmyeon memandangi kartu keluarga,

Jadi ini dia nama ibunya..

'Kim jisoo' batinnya. Ayah tak pernah menceritakan apapun tentang ibunya, ibunya meninggal saat melahirkan junmyeon, hal itu membuat ayah sangat terpukul dan membuatnya membatasi segala hal yang berhubungan dengan junmyeon.

Lalu jatuh sebuah foto dibalik kartu keluarga itu, junmyeon menelaah.

Beberapa menit melihat junmyeon tiba-tiba merasakan nyeri dibelakang kepalanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beberapa menit melihat junmyeon tiba-tiba merasakan nyeri dibelakang kepalanya. Terasa semakin menyakitkan hingga membuat ia tak bisa berdiri.

"Tuan muda, ada apa??" pelayan khawatir melihat junmyeon yang menyender di lemari

"Tuan apa kau baik-baik saja?" junmyeon mendorong pelayan itu dan berjalan tertatih keluar ruangan. Dunia terasa berputar dan semuanya terlihat berdenyut.

Bruk!










.
.
.
TBC.

Ke 1990 (HunHo)Where stories live. Discover now