9

1.5K 199 8
                                    

_KI_

Suara tawa riuh Miko dan Miki terdengar di ruang tengah. Mereka sedang bermain bersama Opa, Papa Zeefan. Kedatangan orang tua Zeefan yang tiba-tiba itu dengan alasan kangen cucu. Sudah lama mereka tidak bertemu dengan cucu-cucu kesayangan. Sekarang biarkan kedua orang tua yang sudah bisa dipanggil kakek, nenek bermain dengan sang cucu.

"Opa, Opa pakai ini. Bando ini punya papa dulu waktu beli di pantai. Bagus tau kek," kata Miki sambil memberikan bando mata kepiting. Papa Zeefan menurut saja dengan apa yang diinginkan cucunya. Ia mengenakan bando itu, yang membuat Miki tertawa dan bertepuk tangan puas.

"Opa, Miko ndak bisa mainin robot ini," adu Miko. Kedatangan Orang tua Zeefan ke sini tentu tidak dengan tangan kosong. Mereka memberikan Miko robot dan mainan masak-masak untuk Miki.

"Seperti ini cara memainkannya. Sebentar, ini remotnya belum dikasih batre makanya ga bisa dipakai." Opa memasangkan batre ke remot control itu, dan barulah bisa digunakan. Miko mengambil alih kembali permainannya.

Sedangkam Miki mulai membongkar mainan barunya. Dia mengeluarkan alat demi alat masakan mainan, menatanya berjejer. "Uwaaa kompornya bisa keluar lampu kalu diputar, keren," celetuk Miki kagum.

"Oma, Oma mau Miki masakin apa?" Tanya Miki. Dia sudah siap cosplay menjadi koki sedarang.

"Nasi goreng bisa?"

"Bisa Oma!" Miki dengan semangat membuat nasi goreng gadungan. Dengan merobek kertas menjadi kecil-kecil, anggap saja itu nasi. Kemudian dioseng di atas wajan mainan. Mereka sudah asik dengan dunia mereka masing-masing.

"Marsha mau mandi dulu ya Ma, gerah," kata Marsha.

"Loh kamu belum mandi?"

"Belum, tadi niatan mau santai aja. Tapi gerah, jadi Marsha mau mandi sekarang."

"Yaudah, anak-anak biar Mama yang jaga." Marsha mengangguk dia juga sudah bilang ke Zeefan kalau mau mandi sebentar.

"Kamu sama Marsha aman kan?" tanya Mama Zeefan.

"Aman?"

"Ga ada masalah besar gitu maksud mama," jelas Mama Zeefan.

"Oh, aman kok Ma. Kita baik-baik aja. Mama ga perlu khawatir," jelas Zeefan. Mama Zeefan mengangguk ikut merasa lega.

"Ma nitip anak-anak bentar ya, Zeefan mau ke kamar sebentar," kata Zeefan.

"Oh iya sana. Anak-anak biar main," jawab Mama Zeefan. Zeefan tersenyum senang. Dia beranjak pergi ke kamar meninggalkan ruang tengah. Anak-anak pasti aman, karna ada yang jagain, yaitu Opa dan Omanya.

Sampai di kamar, Zeefan langsung berjalan menuju kamar mandi. Dia membuka pintu kamar mandi yang tak terkunci, yang membuat Marsha di dalamnya memekik kaget. Siapa yang ga kaget saat dirinya mandi tiba-tiba pintu dibuka tanpa adanya aba-aba?

"Zeefan! Kamu ngapain di sini?!"

"Mau ikut mandi," jawab Zeefan santai. Dia mulai melucuti bajunya hingga naked.

"Kan kamu udah mandi tadi pagi," kata Marsha.

"Ya mandi lagi dong. Gerah," jawab Zeefan sembari menampilkan senyuman yang ambigu. Zeefan mendekat ikut membasahi diri di bawah shower. Dan mereka mandi bersama. Tentunya tak hanya mandi yang mereka lakukan. Mereka melakukan aktivitas lain yang menimbulkan efek keenakan di sana. Pasti kalian taulah apa itu. Ya itu pokoknya.

"Zee jangan lama-lama, nanti Mama, Papa curiga," kata Marsha ditengah desahannya.

"Iya ini mau sampai." Dalam hentakan ke lima, cairan pekat masuk sempurna ke dalam rumahnya. Mereka segera membersikan diri sebelum orang tua Zeefan mencari, atau bahkan Miki dan Miko yang mencari mereka.

_KI_

Marsha dan Zeefan turun kembali ke ruang tengah dengan keadaan yang lebih segar dari sebelumnya. Karena habis mandi makanya lebih segar.

"Udah mandinya?" tanya Mama Zeefan.

"Udah Ma," jawab Marsha.

"Lama ya mandinya. Kamu ngapain tadi Zee di kamar?" tanya Papa Zeefan menggoda.

"Ha? Ngapain Pa? Aku ga ngapa-ngapain kok," elak Zeefan.

"Oh ga ngapa-ngapain. Yaudah santai aja dong, kamu kok gugup gitu," kata Papa Zeefan yang membuat Zeefan terkekeh karena kepergok gugup.

"Mama, Miki mau susu," pinta Miki. Dia menghampiri Marsha dan bergerak naik ke atas pangkuan Marsha.

"Miki mau susu?"

"He'em, Miki mau susu strawberry," jawab Miki.

"Oke, Mama buatin. Kamu awas dulu."

"Hem, Mama leher Mama kenapa?" tanya Miki dengan polosnya sambil mengusap bekas kemerahan dileher Marsha. Sontak Marsha dengan susah payah menelan ludah, malu, gugup. Apalagi ini dihadapan mertuanya. Papa Zeefan yang mendengarnya menutup mulut menahan tawa. Zeefan yang mendengar pertanyaan polos sang anak sontak menggaruk lehernya, bingung.

"I-ini bekas digigit nyamuk sayang," jawab Marsha beralasan.

"Bekasnya besar, pasti yang gigit Mama nyamuknya besar ya Ma?"

"Iya Miki, nyamuknya besar. Miki harus hati-hati ya kalau ada nyamuk besar langsung aja ditabok biar ga gigit," sahut Mama Zeefan.

"Nyamuknya nakal. Berani banget gigit Mama Miki," kata Miki dengan wajah geram, tapi nampak menggemaskan.

"Siapa yang berani lukain Mama?" Sahut Miko bertanya karena mendengar Mamanya dinakalin.

"Nyamuk Miko. Nyamuk yang udah nakalin Mama," jawab Miki.

"Nyamuk? Ish! Awas aja nyamuk, kalau ketemu aku bunuh kamu!" kata Miko bak pahlawan kesiangan.


















Besok puasa ges. Selamat puasa buat yg menunaikan🙏

Dah gitu aja maap buat typo.

Keluarga Impian [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora