25°᭄⁀➷

593 68 23
                                    

Aku tetap nulis Mew-Gulf meskipun ga ada momen lagi, jadi rasanya ga adil kalo aku ga lanjutin Bright-Win juga

Tapi, kalian masih bakal lanjutin baca work BW?

_Happy Reading_

Win memilih untuk berbicara dengan Dew di dalam mobil, sementara Bright masih berdiri di sana, menunggu mereka selesai dengan tangan terlipat dan tatapan tajam ke arah mobil Dew

Win menyadari wajah tidak suka dari Bright, namun ia tetap mengikuti keinginan Dew untuk berbicara

"Ini cukup aneh untuk dikatakan 'kebetulan'. Kamu habis melihat postingan instagramku dan kita bertemu di sini"

Dew tersenyum dan masih menyangkal, meskipun ia sudah sangat ketahuan "Memang hanya kebetulan. Semesta telah berusaha keras untuk terus mempertemukan kita. Ini takdir"

Win menghela nafas dan melemparkan pandangannya ke seisi mobil "Sesuatu yang dipaksakan bukanlah takdir"

"Aku tidak memaksakan apapun"

Saat mata Win bertemu kembali dengan Dew, ekspresinya menjadi jauh lebih serius. Keraguan terpancar di wajahnya, namun ia tetap mengucapkan hal ini "Dew, sebenarnya begini... Noeul memberitahuku identitasmu"

Dew menunggu Win melanjutkan. Merasa tidak ada yang salah dari hal yang diucapkan Win

"Dia bilang kamu adalah putra sulung dari Davies"

Dew mengangguk singkat, masih belum menemukan satu kesalahan yang membuat Win begitu ragu

"Banyak yang menginginkanmu. Kamu tampan, kaya, dan tidak memiliki potensi untuk menerima penolakan. Jadi... tidak harus aku, kan?"

"Lalu, kenapa kamu membenciku?"

"Kata siapa aku membencimu?!" Win langsung melayangkan protes

Dew mendekatkan kepalanya "Jadi, kamu menyukaiku?"

Win meringis, ketika kepalanya berusaha menemukan kata yang tepat untuk membentuk satu kalimat yang tidak menyinggungnya "Begini, aku tidak membencimu, tapi aku juga tidak memiliki perasaan apapun terhadapmu"

Dew tampak berpikir keras, keningnya mengerut heran "Seperti yang kamu bilang... aku ini tampan, kaya, dan memiliki daya tarik luar biasa. Lalu, kenapa kamu menolakku?"

"Kamu bukan tipeku"

"Ah, mengerti... jadi, tipemu adalah pria brengsek yang bisa menyakitimu hingga kamu harus ke bar untuk mabuk dan mengumpatinya berkali-kali?" Tanya Dew dengan senyuman sarkas

"Ayolah, tidak begitu! Lupakan malam itu"

"Kenapa aku harus melupakannya?"

Win memijat pelipisnya, membiarkan jawaban itu tinggal dikepalanya tanpa dikeluarkan. Karna jika Dew tidak melupakan malam itu, itu artinya Dew masih terus mengingat ciuman mereka

"Dew, sepertinya sudah cukup. Aku akan pulang" Win tidak menunggu respon Dew saat ia membuka pintu mobil dan keluar

Hal yang paling tidak disukai Win, terjadi sekali lagi ketika melihat Bright yang berjalan mendekat dan Dew yang keluar dari mobil, menghampirinya

"Win, masih ada hal yang ingin kukatakan"

Win menoleh pada Dew dengan lelah "Apa lagi?"

"Kenapa kamu bersikeras untuk mengganggunya?" Bright menginterupsi mereka dengan nada sinis yang cukup jelas

"Apakah ini terlihat seperti urusanmu?" Tanya Dew sarkastik

"Tentu. Semenjak Win bergabung di agensi kami, dia adalah tanggung jawabku sebagai pasangan mainku"

Toxic X-SEGERA TERBITWhere stories live. Discover now