🍁 Sew 🍁

300 34 2
                                    

(。•̀ᴗ-)✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(。•̀ᴗ-)✧

"Ada masalah, Sencho-san?" tanya Robin yang melihat Luffy tergeletak begitu saja di atas dek rumput dengan wajah bosan.

Robin sampai menutup bukunya karena melihat sikap kaptennya yang tidak biasa itu.

"Aku merasa ada yang berbeda akhir-akhir ini. Nami seperti sedang menghindariku," jawab Luffy tidak semangat.

"Kau berpikir begitu?" Robin tersenyum. Entah kenapa dia seperti sedang menyaksikan kisah percintaan remaja secara langsung di depannya.

Luffy mengangguk. "Apa hanya perasaanku saja ya? Tapi setiap kali aku ingin berpapasan dengannya, dia selalu berbalik atau mengambil jalan lain. Saat berbicara, dia juga tidak pernah melihat wajahku. Dan dia juga tidak pernah memarahi atau memukulku lagi akhir-akhir ini. Padahal biasanya dia langsung mengomel setiap kali aku membuat masalah," keluhnya.

Robin menopang dagu dengan sebelah tangan. "Bukankah kau senang dengan hal itu? Pukulan Nami cukup sakit kan? Itu artinya kau tidak perlu merasakan sakit itu lagi walaupun kau membuat masalah."

Luffy menatapnya dengan kening mengerut. "Entahlah. Tapi aku tidak senang sama sekali."

"Jadi kau memilih agar Nami selalu memukul atau memarahimu?"

Luffy mengangguk. "Dengan begitu, aku bisa mengerti apa yang harus dilakukan ataupun tidak dilakukan. Kalau dia cuek seperti ini, aku sama sekali tidak mengerti mana yang salah dan mana yang benar. Lagipula dicueki itu sama sekali tidak menyenangkan bukan? Dia biasa saja saat berbicara dengan yang lain, tapi kenapa tidak denganku? Memangnya apa bedanya?"

"Bukankah itu artinya kau melakukan kesalahan padanya?"

"Kesalahan?" ulang Luffy. Dia merasa tidak pernah melakukan kesalahan pada navigatornya itu. Memangnya kesalahan apa yang dia perbuat sampai Nami tidak ingin berbicara dengannya?

"Kurasa kau perlu memikirkannya lagi, Luffy," Robin menutup bukunya. "Terkadang hati wanita itu bisa serapuh kayu keropos, dan terkadang bisa juga sekuat baja. Itu yang kau hadapi sekarang," wanita itu tersenyum.

"Tapi ingat, saat kau menemukan jawabannya, kupikir kau akan mendapatkan pelajaran yang begitu berharga mengenai isi hati seseorang."

Robin kemudian pergi untuk menyirami bunga-bunganya.

Luffy malah dibuat semakin bingung olehnya. Apa maksudnya itu? Apa dia memang melakukan kesalahan yang begitu besar? Tapi apa?

👒👫🏻🍊

"Aku ceroboh lagi," Luffy nemandangi topinya yang memiliki lubang di sisinya.

Tadinya dia bergelantungan di layar Sunny karena menurutnya itu akan menyenangkan. Namun tiba-tiba ada angin kencang yang hampir menerbangkannya, untungnya dia berpegangan. Dan setelah itu dia terjatuh dari atas, lalu topinya mengenai tiang penyangga.

Nakama? [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang