7

60 4 0
                                    

"Kau duduk di sini."

"Kau ingin makan apa? Aku ikut saja."

"Lebih baik kau tidur di sini saja, lagi pula ini sudah lewat tengah malam."

Hanyalah sebagian dari kalimat dan bentuk perhatian-perhatian kecil dari Wang Yibo kepada Xiao Zhan.

Laki-laki itu tidak habis pikir kenapa semakin hari sang Aktor seolah menempel padanya. Dari pada ia yang menempeli Wang Yibo, laki-laki itu lebih terlihat sering berada di posisi yang mana selalu ada Xiao Zhan di sebelahnya.

Terkadang juga laki-laki itu tidak enggan untuk menyandarkan kepalanya pada bahu sang Asisten saat duduk di ruang tunggu dengan dalih istirahat sebentar sebab lelah atau pening menghantam kepalanya.

Kian hari di lokasi syuting maupun pemotretan, Xiao Zhan lebih dikenal sebagai orang yang bisa menangani Wang Yibo dengan baik dibandingkan sang Manager.

Lewat beberapa Minggu semenjak Xiao Zhan salah paham tentang hubungan tuan mudanya dengan Yi Jin, Asisten itu makin meyakini bahwa memang benar laki-laki yang adalah Majikannya ini tidak sekalipun terlihat berhubungan dengan lawan jenis apalagi sejenisnya dalam artian lebih dari sekedar membahas pekerjaan.

Jika ditelaah lebih dalam lagi, Wang Yibo bahkan memiliki waktu yang cukup apabila laki-laki itu memang mau menjalih hubungan jenis percintaan.

"Mau kemana?" Kata Wang Yibo dengan nada yang terdengar sedikit mendesak. Xiao Zhan menghela napasnya, kali ini jengkel. "Aku harus ke toilet sebentar!" Sedikit membentak membuat Wang Yibo lantas melengos ke arah berlawanan sembari melanjutkan bermain game pada ponsel.

Xiao Zhan melangkah pergi dengan wajah masam. Sangat sebal. Ia tidak tahu kenapa laki-laki ini bertingkah demikian. Bahkan para Staff yang lain juga seperti menutup mata akan tingkah Wang Yibo yang tidak masuk akal.

"Kau dan tuan mudamu itu semakin lengket saja ya..." Seseorang datang entah dari mana kini berjalan bersisihan dengan Xiao Zhan.

Nadanya terdengar menyindir bagi si Asisten membuat laki-laki itu mengedikkan bahunya acuh. Ia tidak begitu kenal dengan yang baru saja mengajaknya bicara, lantas untuk apa menyahut perkataan yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan Staff tersebut.

Mereka sama-sama memasuki bilik toilet umum yang tidak dipisah baik untuk laki-laki maupun perempuan. Sibuk dengan diri masing-masing lalu Xiao Zhan kembali menemukan si staff di depan cermin wastafel dan saling bertatap lewat pantulan kaca sejenak.

Memilih sebagai yang pertama berpaling, Xiao Zhan maju untuk sejajar dan membasuh tangannya, "Apa boleh saya tahu, anda dari Staff bagian apa?" Kalimatnya terdengar sangat formal sebagai batas bahwa si Staff dan dirinya tidak begitu saling kenal untuk membicarakan Wang Yibo yang tak ada hubungan dengan perempuan itu sama sekali.

Terkekeh sebentar, "Ah-ya, aku lupa bahwa aku senior di sini," Perempuan dengan potongan rambut pendek serta baju yang terlihat sangat biasa saja--baju lengan panjang dan celana kain yang juga sama panjang--itu terkekeh lagi. "Meskipun penampilanku biasa saja, tapi aku Asisten Artis yang lebih senior di sini. Kau wajib menjawab pertanyaanku, asal kau tahu."

Kalimat itu memicu kernyitan pada kening Xiao Zhan. Lebih dari heran dan tidak ingin melanjutkan percakapan lebih lanjut.

Menjauh lalu meraih tisu, ia akan beranjak dari sana sebelum suara kembali menghentikannya, "Kau mau kemana? Kau belum menjawabku."

Kalokagathia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang