10

1.5K 235 8
                                    

_KI_

Watermelon, watermelon~ papaya, papaya~
Banana, banana~
banana, banana~
Tomato, tomato~

Suara lagu anak-anak menggema di ruang tengah. Dengan Miki yang berdiri di depan TV sambil memegang garpu yang menusuk potongan buah semangka, dia berjoget dengan riangnya mengikuti gerakan yang diperagakan di tv sesuai beat lagu. Sedangkan Miko sedang tantrum, dia menggerakkan badannya heboh sangat tidak pas dengan beat lagu. Malam ini mereka berdua berkeringat akibat kegiatannya sendiri.

Sedangkan Marsha di dapur sedang membuat susu hangat untuk sang anak, Miko dan Miki. Zeefan? Sudah seperti anak kecil  merayu Marsha agar diizinkan membeli kuda. Aneh-aneh saja Zeefan ini.

"Ayolah sayang, beli satu aja. Beli yang kecil aja aku ga papa kok, nanti kita pelihara di rumah," pinta Zeefan.

"Kamu yang bener aja dong Zee, kalau kamu minta kucing atau anjing aku masih ngizinin, lah ini kuda? Kuda Zee kuda?" kata Marsha tak percaya dengan keinginan Zeefan.

"Emangnya kenapa kalau kuda? Mereka sama-sama hewan, sama-sama berkaki empat, sama-sama berawalan huruf K, sama-sama bisa lari juga kok."

"Ck, bedalah! Lagian kalau beli kuda, mau kamu tempatin dimana?"

"Kita bisa buat kandang kuda di belakang rumah, lahan rumah kita ini luas Sha," jawab Zeefan seakan itu semua gampang terwujud.

"Ck, lagian kalau kamu pelihara kuda di sini ga cocok. Ini kota, bukan diperdesaan. Kamu ga akan bisa melihara kuda Zee. Mendingan kamu beli sepeda aja deh, biar bermanfaat. Bisa buat sepedaan keliling kota sana," kata Marsha.

"Loh kuda juga bisa buat keliling Sha. Kita bisa naikin terus keliling. Pasti keren banget deh Sha," jawab Zeefan.

"Nggak nggak! Aku ga setuju."

"Tapi Sha–"

"Aku kata nggak ya tetep nggak!" Putus Marsha. Dia kemudian pergi dengan membawa dua gelas susu hangat untuk Miko dan Miki. Zeefan cemberut mendengar jawaban Marsha. Dia berjalan lunglai mengikuti langkah Marsha.

Di ruang tengah Miko dan Miki masih dengan dunia mereka sendiri. Marsha tersenyum melihat tingkah anak-anaknya. "Miko, Miki ini susu buat kalian," kata Marsha.

Mereka berdua kompak menoleh mendengar suara Marsha dan serentak menghampiri Marsha untuk mendapatkan susu mereka masing-masing. "Makash Mama," ucap mereka.

"Kalau minum sambil duduk," tegur Zeefan. Miko dan Miki langsung duduk untuk minum.

Marsha duduk di sofa menghadap TV. Dia mencari remot untuk mengganti tayangan tv biasa. Saat sudah mendapatkan remot dan hendak mengganti, tapi tindakannya digagalkan oleh Miki. "Jangan ganti Mama. Miki mau denger lagunya," kata Miki. Marsha tersenyum dan mengangguk mengerti, dia meletkkan kembali remot di atas meja.

Miki meletakkan gelasnya yang tinggal setengah, lalu menusuk kembali potongan semangka, dia kembali di depan tv mendengarkan lagu dengan menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Marsha sudah kembali terganggu dengan Zeefan yang kini duduk di sampingnya, memeluknya dengan erat dengan kaki yang melingkari pinggang Marsha. Sudah seperti monyet nemplok di batang pohon. Tak hanya itu Zeefan juga memberikan ciuman-ciuman bahkan gigitan di pipi Marsha.

"Aaa, Papa jangan makan Mama Miko!" Kata Miko melihat pipi Marsha yang digigit Zeefan. Hal itu tak membuat Zeefan berhenti malah membuat keisengan bagi Zeefan. "Mama punya Papa, jadi ga papa kalau mau Papa makan," kata Zeefan.

"Ga boleh!" Miko mendekat dan berusaha memisahkan pelukan Zeefan dari Marsha. "Lepasin! Ini Mama aku. Mama, jangan mau dimakan Papa. Dia monster jahat!"

"Hahahah! Monster jahat ini akan memakan ratu cantik. Kamu pangeran kekecilan, jangan ikut campur dengan urusanku." Marsha memutar mata malas melihat drama dadakan yang terjadi antara anak dan suaminya. Rasanya sudah tidak kaget lagi jika terjadi seperti ini.

Miko memukul-mukuli Zeefan dengan kencang seakan yang dihadapannya benar-benar monster jahat. Marsha jadi khawatir jika Zeefan terluka atau bahkan anaknya yang akan terluka. Zeefan menangkat tubuh Miko dan memeluknya erat, mengunci, sampai Miko tak bisa bergerak. Zeefan juga kemudian menggelitiki Miko hingga anaknya itu tertawa keras.

Miki yang mendengar keributan itu menoleh. "Ih kok Miki ga diajak?" Miki ikut mendekat dan naik ke atas pangkuan Marsha. Malam ini keluarga ini terlihat sangat harmonis. Kehangatan sangat terasa di sini.
























Sahur sahurr!

Btw makasih yawww buat 700 pengikutnya😋😍😍 love banyak banyak.

Dah gitu aja maap buat typo.

Keluarga Impian [END]Where stories live. Discover now