05.

135 21 1
                                    


Welcome...


Happy reading


Seseorang sedang tertidur begitu sangat lelap diatas sofa dengan posisi telentang, sementara sebelah kakinya sudah turun kebawah.

Sepertinya mata yang tertutup rapat itu masih enggan untuk terbuka, padahal waktu siang sudah berlalu dan hampir menjelang sore, entah berapa lama dia sudah tertidur.

Wajah tampannya terlihat menggemaskan, suara dengkuran kecil terdengar sejenak dari mulutnya yang sedikit terbuka.

Tapi entah kenapa, tiba-tiba wajah damai itu berubah menjadi gelisah, keringat mulai nampak keluar dari keningnya, kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan pelan.

Alisnya mengernyit bersamaan dengan mata yang masih tertutup terlihat bergetar, sesekali dia juga mengeluarkan suara lenguhan.

Wajah itu terlihat semakin cemas, khawatir, takut, seolah dia sedang berusaha keluar dari alam mimpi yang entah itu mungkin sangat buruk, kedua tangannya menggenggam erat bajunya.

"Hey..."

"Bangun..."

Suara orang lain terdengar dengan sebuah tangan menepuk-nepuk pelan pipi pria itu bermaksud membangunkannya.

"Haechan~"  suara itu lirih dengan Haechan kembali melenguh.

"Ayo bangun...kau ingin tidur berapa lama...Haechan....bangun."

Orang itu menggoyangkan bahu Haechan, kening dan lehernya semakin dibanjiri oleh keringat, nafas yang semula teratur sekarang terlihat memburu, disudut mata kirinya mengeluarkan air mata turun mengalir ke telinganya.

"Haechan....HEY"

Pria itu tersentak, matanya terbuka, bola matanya bergerak melihat sekitar sebelum terhenti pada seseorang yang berjongkok didepannya.

"Lo kenapa?"  Ucapnya saat melihat dada pria itu naik turun begitu cepat.

Haechan mengusap lehernya, perlahan menegakkan tubuhnya duduk, dia terlihat seperti orang bingung saat memperhatikan sekitar ruaangan itu, kemudian kembali menatap Kai yang masih melihatnya.

"Lo mimpi buruk!?"  Kai berdiri, meraih gelas dari atas meja yang sudah diisi air lalu memberikannya pada Haehan.

Haechan melihat air putih itu setelah meminumnya setengah, aneh, dirinya merasakan tidak ada yang mengalir ditenggorokkannya, kemudian menatap Kai lamat-lamat dari ujung kaki sampai ujung kepala, bagaimana seseorang terlihat begitu jelas jika ini masih mimpi, pikirnya.

Dia mencoba menepis pikiran buruknya lalu  mengatur nafasnya yang masih sedikit memburu.

"Dimana yang lain?"

"Mereka semua diluar...dan lo...berapa lama lo tidur...lo tau, semua orang dibuat kesal karena lo susah dibangunin...jadi lo kita tinggal pergi sekolah."

REVENGE | END✔️Where stories live. Discover now