-02-

193 47 5
                                    

Jangan lupa follow Kaka
Selamat membaca 🥰
Sorry banyak typo..

BRAK

Suara keras akibat benturan pintu dengan tembok berhasil membangun kan haizan yang tengah terlelap,tubuhnya seketika berdiri tegak dengan pening menguasai kepalanya,haizan bodoh, refleks nya terlalu membuatnya takut,matanya fokus menatap sang mama yang kini berdiri didepan pintu dengan mata tajam menatapnya,

"Enak ya tidur!kamu gak liat sekarang jam berapa?

Tangan haizan reflek menyalakan ponselnya,20.26 sudah malam ternyata,dan haizan pun tidak menyangka jika dirinya akan tertidur cukup lama.

"Maaf mah,,haizan ketiduran"

"Alasan aja!!cepat hangatkan makanannya!!kita mau makan!!

"Iya mah"

Menarik nafas terlebih dahulu sebelum akhirnya menyusul sang mama kedapur,untuk melaksanakan tugas nya,dengan lihai haizan memanaskan makanan yang sore tadi dia buat lantas dia susun dengan rapi diatas meja makan,setelahnya haizan memilih untuk kembali ke kamar,dirinya cukup tau diri untuk ikut makan bersama mereka,

Mendudukkan dirinya pada lantai lantas membuka tas nya,dirinya memilih menyibukkan diri dengan mengerjakan tugas nya lalu mengulang kembali p lajaran yang sudah dipelajari,tangannya setia bertengger pada perutnya yang sedari tadi berbunyi minta diisi,

"Perut,,tenang ya,,tunggu setelah ini kita makan,tapi gak janji,hehe"

Lirihan dengan diakhiri tawa kecil itu nyata adanya haizan lakukan guna menghibur dirinya sendiri,setelah merasa cukup belajarnya haizan mulai beranjak merapikan tas nya lalu menyiapkan buku yang harus dibawanya besok,menatap pintu kamarnya yang tertutup lantas beranjak keluar guna melihat apakah keluarganya sudah selesai,

Tersenyum saat melihat meja makan sudah terlihat kosong haizan mulai kembali merapikan meja makan tersebut.senyum manis itu terukir di bibir saat mata ny bersitatap dengan sang Abang,

"ternyata Abang Dev pulang"

Gumamnya sembari asyik membilas piring kotor,lantas kembali menatap sang Abang yang kini berjalan kearahnya dengan gelas kotor ditangannya

"Lo udah makan?

"Hah?

"Nih makan!!

Menatap plastik putih ditangannya,haizan dibuat heran dengan sang Abang yang langsung pergi begitu saja,ini kali kedua sang Abang memberinya makanan yang dia beli dari Alfamart untuknya,hanya beberapa cemilan dengan susu kotak kesukaannya,tersenyum kecil lantas segera menyelesaikan tugasnya,setelah dirasa cukup,haizan mulai meraih piring serta gelas lalu mulai menempatkan makanan juga air putih untuknya,dirinya memilih untuk makan dikamar saja,melihat keluarganya yang tengah berkumpul diruang keluarga membuat haizan berfikir dua kali untuk tidak membuat mereka kesal karna keberadaan nya,

"Hups, akhirnya makan juga"

Ucapnya lantas mulai membaca doa dan kemudian memakan makanannya,hanya nasi dengan lauk sisa tapi lihatlah betapa bahagianya haizan saat setiap suapan nasi itu masuk pada mulutnya,

"Ini semur kesukaan bunda,,bunda apa kabar ya?

Gumamnya lantas kembali melahap makanannya,matanya memanas saat sekilas ingatan menghantui nya,bunda Nindy,,haizan merindukannya,tak ingin larut dalam kesedihan haizan bergegas menyelesaikan makan malamnya,menaruh piring juga gelas kotornya dibawah kasur untuk kemudian dia membersihkan diri guna menyelami dunia malamnya,itu memang sudah menjadi kebiasaan haizan,piring juga gelas kotor miliknya akan haizan cuci besok pagi,karna jika sekarang dia keluar kamar sama saja dirinya menyerahkan diri pada sang papa,haizan terlalu takut untuk menerima setiap pukulan juga kata kata kasar yang keluar dari mulut sang papa,

Untuk kali ini haizan tak ingin membuat keluarganya marah dengan kehadiran nya,untuk itu berdiam diri dikamar adalah hal yang baik untuk haizan,menatap beberapa cemilan yang sang Abang beri, haizan tersenyum sendiri lantas menaruh plastik putih itu didalam lemari bajunya,dirinya akan memakannya besok atau mungkin lusa?entahlah yang pasti haizan akan memakan saat dirinya benar benar membutuhkan makanan itu,

Membaringkan tubuhnya dikasur lantas matanya menatap lurus pada langit langit kamarnya,lusuh juga kotor,haizan akui dirinya seperti tinggal dirumah tak terurus,tak ingin latlrut dalam kesedihan haizan memilih untuk berdoa lantas memejamkan matanya guna menjemput mimpi,biarkan hari esok menjadi awal untuk hari esok,dan untuk hari ini haizan akhiri dengan senyum dibibir tanpa warna itu..

"Hari ini kamu berhasil melewatinya haizan"

Kata yang akan selalu haizan ucapnya sebelum memejamkan matanya,,




"Sampai kapan anak itu akan tinggal disini mas?

Pertanyaan itu terlontar dari mulut ranya saat mereka tengah berkumpul di ruang keluarga setelah tadi makan malam bersama

"Kamu masih belum bisa menerima nya?

"Kamu aneh mas, bagaimana bisa aku menerima anak itu"

"Jelas itu salah aku,tapi anak itu sama sekali tidak bersalah ranya,"

"Lalu?kamu mau aku menerima nya?

"Ini sudah 7 tahun dari haizan datang kesini,,dan kamu sama sekali belum menerima nya?

"Mas!!anak itu,,

"NAMANYA HAIZAN!!

"Mah,,pah,,kenapa harus banget teriak teriak?ini udah malem,selalu begini kalo lagi bahas haizan,usir aja dia dari sini,,gak guna tau gak!!

Marsel menimpali saat jengah dengan perdebatan kedua orang tuanya,yang selalu berawal dari haizan

"Lagian papa aneh,jelas jelas dia anak papa sama wanita murahan itu,tapi masih aja papa bawa kesini!!

"Dia bukan wanita murahan Marsel,,jaga bicara kamu?

"Terus apa?kamu belain wanita itu dari pada aku?

Ranya bangkit dari duduk nya kesal dengan jawaban sang suami

"Gak gitu ranya,,jangan pergi,sini duduk!!kita bicarain baik baik"

"Apa mau kamu?

"Buat anak itu pergi dari sini!aku muak liat wajahnya!!

"Ran

"Cih,,pasti nolak lagi"

"Marsel jangan begitu,papa belum bicara"

Devan mulai ambil suara saat sang adik kembali berulah

"Gimana caranya?dia anak aku juga ranya"

"Terserah yang penting jangan dirumah ini!!aku GK suka dia ada disini!!

Memejamkan matanya jengah,Antony mulai menatap kedua anaknya yang kini juga menatapnya kesal

"Oke,kalo itu mau kalian,,papa akan bicara pada haizan besok pagi"

"Kenapa harus besok? Sekarang bisa kan?

"Maksud kamu?Marsel jangan!!

Teriak Devan saat Marsel dengan cepat berjalan kearah belakang tepatnya pada kamar haizan,lalu tak lama dari itu Marsel kembali dengan haizan yang dia tarik paksa,meringis menatap haizan yang setia menunduk menahan pusing sebab tarikan paksa dari sang kaka,,

"Ngomong sekarang aja!!biar dia bisa beresin barang barang dia,terus langsung pergi besok pagi!!

"Hah?

Haizan bingung sungguh,setelah tadi dirinya dikagetkan sang Kaka dari lelapnya tidur,sekarang haizan dibuat bingung juga dengan penuturan sang Kaka,menatap orang orang dihadapannya dengan tatapan bertanya,haizan mulai faham arah bicara sang Kaka,

Menggigit bibirnya guna menahan tangis haizan kembali menunduk lantas mulai mendengar setiap kata yang dilontarkan papanya,

Kenyataan apalagi ini?haruskah haizan menerima nya?lelah jika harus dideskripsikan tapi haizan tetap akan melewati nya tanpa terkecuali,,





Sampai sini dulu ya,,

Jangan lupa voment,,

Sepi amat:(

Bye bye👋

aku?ada?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang