worst dream

55 6 2
                                    

“Kita sampe disini aja Bintang. Aku udah gabisa nerusin lagi, sekarang kamu bisa lakuin apapun semau kamu”

“Sa tapi aku gamau, maafin aku. Kamu cuma salah paham”

“Ngga bisa Bintang. Aku pergi, jaga diri kamu baik baik disini”

Bintang hanya bisa menatap kepergian gadisnya, menatap nanar ke depan, kakinya seolah terkunci. Bahkan mulutnya tak dapat mengucapkan satu kata apapun untuk menahan langkah gadisnya.

Sampai kemudian, Bintang melihat Odisa berbalik dan berlari kencang ke arahnya. Kemudian mendorongnya hingga masuk kedalam jurang yang entah sejak kapan berada dibelakangnya.

“ODISA—”

Laki-laki itu terbangun dengan napas yang tersenggal-senggal. Ritme jantungnya seolah berdetak tak karuan, bahunya merosot kala menyadari yang barusan hanyalah mimpi semata.

“Sial serem banget”

Ia senderkan punggung nya pada kepala ranjang, kemudian mulai membuka ponselnya. Mengotak atik benda pipih itu, kemudian membuka room chat kekasih nya. Namun, rasa cemas itu datang lagi kala Bintang menyadari bahwa ponsel gadis itu tak aktif.

“Argh, angkat Sa. Ya Tuhan.. ” Laki-laki itu tak berada di ranjang sekarang, dirinya sudah mondar mandir didepan almari kacanya sambil terus membombardir Odisa dengan telfon sepihak yang tak kunjung diangkat.

“Odisa angkat” Gumaman-gumaman itu masih terdengar sebelum kemudian terdengar suara nyaring khas dari sebrang–

“Kemana aja sih kamu?!”

“Eh KOK GALAK?! AKU ABIS MANDI! Kenapa sik nelpon sampe banyak banget? Kangen kah?”

Bintang terkekeh pelan mendengar nya, “Aku abis mimpi buruk. Kamu disana gapapa kan?”

“Makanya magrib-magrib jangan bobok Bintang, aku ngga apa disini aman kok. Mimpi apasih?”

Sebelum menjawab, Odisa bisa dengar Bintang menghela napasnya pelan.

“Mimpi kamu mutusin aku”

Lagi-lagi, bukannya menjawab Odisa malah terdengar tertawa disana.

“Apa sih yang lucu?! Aku khawatir Sa!”

“KAMU SIH MIMPINYA NGACO BANGET! Udah ah gausah nethink, mandi sana. Nanti aku telfon lagi, mau ganti baju!”

“Janji telfon lagi ya? Aku mandi dulu”

“Iya Bintang ku sayangku, dadaahhh

“Dadah odisaku.. ”

Tut.

Panggilan berakhir, menyisakan Bintang yang sekarang sedang berjalan menuju toilet setelah kekasihnya menyuruhnya untuk mandi. Hey! Hey! Bahkan laki-laki itu belum mengambil handuknya-- huh, dasar budak cinta!

---

Kata siapa Odisa ngga overthinking, dia juga overthinking disana. Daritadi udah ngubek-ubek google buat cari pertanda cowo mimpi putus.

“KOK GINI SIH ARTINYA? Mitos kan ya ini? Iya mitos.. ” Mencoba mengalihkan fokusnya, Odisa mengganti laman google & segala ramalan tentang mimpi itu ke aplikasi berlogo X. Odisa kaget pas liat foto Bintang terpampang di akun X fakultasnya.

Odisa yang lagi pake iPad buat buka tu akun kaget lah liat foto ganteng cowonya lengkap sama gitar dari dia yang dipake manggung waktu awal masuk kampus.

“DIHHH GATELLL BANGEETTT BINTANG TEBAR PESONA GINI. EW EW EW”

Odisa ngomong kaya gitu sambil nge zoom foto Bintang.

mellifluous [wonbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang