Dilema (37)

53 16 28
                                    

Cerita ini terinspirasi dan sedikit remake dari cerita lainnya yang juga sudah umum ada, juga hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.
.
.
.
.


Untuk pertama kalinya Jiyong dan Seungri berjalan bersama hanya berdua saja datang ke kampus agak siang karena memang jadwal kuliah mereka bukan di pagi hari.

Sebagian mahasiswa melihat mereka cukup terkejut karena kebersamaannya. Biasanya Jiyong akan datang ke kampus sendiri dengan mobil mewahnya. Sekarang satu orang turun dari mobil Jiyong yang tak lain Seungri. Sebagian lagi hanya berpikir wajar karena Jiyong dan Seungri teman kampus.

Terserah mau pikir apa karena pikiran manusia tidak dapat dicegah.

Seungri berjalan di sebelah kiri Jiyong tanpa membawa tas. Dia sendiri tidak pulang ke rumah dengan alasan mengerjakan tugas dadakan dan harus menginap. Jadi, Seungri memakai baju Jiyong. Hanya jalannya sedikit aneh saja.

"Masih sakit?" tanya Jiyong pelan dan senetral mungkin.

"Kau tanya lagi aku akan mendiamimu," ancam Seungri. Hanya dia agak capek ditanya seperti itu terus.

"Aku hanya khawatir," balas Jiyong.

"Kau mau orang lain mendengarnya? Kalau kau khawatir padaku harusnya kau berhenti saat aku memohon," cibir Seungri.

"Aku tidak bisa," jawab Jiyong dengan tenang.

"Aishh harusnya kau bisa!"

"Tidak jika berhubungan denganmu," Jiyong masih jawab dengan santai.

"Aisshh Hyung, hentikan!" pekik Seungri pelan seta menyikut perut Jiyong.

"Oppa!" teriak Minji dari belakang.

Jiyong dan Seungri berhenti melangkahkan kaki mereka. Hingga keduanya menoleh secara bersamaan.

"Calon istrimu datang," sarkas Jiyong.

"Kau calon istriku," ucap Jiyong.

Sejujurnya Seungri senang jika Jiyong menganggapnya seperti itu. Tapi, dalam hatinya dia ingin sekali menyingkirkan gadis itu sekarang. Setelah apa yang sudah terjadi antara Jiyong dan dirinya, keegoisan Seungri semakin meningkat. Dia hanya ingin Jiyong jadi miliknya.

Katakanlah Seungri cemburu dengan kedatangan Minji.

"Oppa, sudah sarapan?" tanya Minji sambil merangkul lengan Jiyong. Matanya pun melirik Seungri seolah tengah mengejeknya.

Seungri melihat itu semua dan benar hatinya geram. Dia ingin sekali menarik Jiyong dari Minji, hanya saja dia sadar diri.

"Sudah."

Minji melirik Seungri, dia berkata, "Sedang apa kau di sini?"

"Hum? Ini 'kan kampus. Menurutmu aku untuk apa ke sini?" sarkas Seungri membuat Minji agaknya kesal.

"Kalau begitu pergi dari sini!" usirnya.

"Maaf Nona, meski kau tunangannya, tapi bukan berarti kau berhak mengusirku dari sini. Kau sendiri seperti tidak ada kerjaa," sindir Seungri.

"Kau!"

"Cukup!" Jiyong menggeram membuat Minji sedikit menciut nyalinya.

"Hyung, kita ketemud di kelas," kata Seungri. Dia hendak meninggalkan Jiyong dengan tunangannya, namun Jiyong memegangi pergelangan tangan Seungri dan menggelengkan kepala tanda dia tak diizinkan ke manapun.

The Unpredictable Love [End]Where stories live. Discover now