The Maknae Has to Be an Idol

Bab 20

Maknae Harus Menjadi Idola

Bab 20
.....

Kami akan menempati posisi kelima dari lima tim. Aku merasa kasihan pada anggotaku karena wajah mereka penuh harapan dan kegembiraan. Sepertinya mereka sangat yakin bahwa kami akan menjadi juara pertama, atau bahkan jika kami tidak menjadi juara pertama, kami pasti bisa mendapatkan posisi teratas.

"Tim terbaik. Hmm. Semua orang sangat bagus sehingga sulit untuk memilih satu tim saja…”

Karena mereka yakin akan kemenangan mereka, anggota saya dengan senang hati memilih tim terbaik dan terburuk dengan sikap santai. Namun, saya tahu bahwa kami akan menempati posisi terakhir meskipun performa kami setara atau bahkan lebih baik daripada Only One. Fakta bahwa penampilan kami sebanding dengan Only One mungkin akan sangat menjengkelkan bagi grup yang sudah debut, seperti OnebyOne dan Luminin.

Sekalipun mereka tidak bisa menang karena Kang Hyun-Sung berada di Only One, mereka tidak ingin kehilangan posisi kedua. Dengan demikian, mereka akan merasa terancam jika grup pra-debut yang belum pernah mereka dengar namanya memenangkan posisi kedua. Meskipun itu adalah hal yang benar dan adil untuk bersaing dengan skill murni—

'Siapa yang akan bersikap adil dan jujur ​​di medan perang seperti ini?' Inilah kelompok-kelompok yang tampil dalam pertunjukan dengan menjual kisah-kisah sedih mereka. Ini bukan waktunya untuk bermain-main secara adil ketika penghidupan dasar kami dipertaruhkan. Jelas terlihat bahwa kelompok lain akan mencoba mencurangi sistem pemungutan suara dan menurunkan peringkat kami karena tidak ada trik lain yang bisa mereka lakukan. Dalam kehidupanku sebelumnya, kelompok yang tidak bersalah menjadi yang terakhir dengan cara ini, dan jelas bahwa kami akan menemui nasib yang sama.

“Teman-teman, menurut Anda siapa yang melakukan pekerjaan terbaik?” Yeon-Hoon bertanya sambil mengangkat kartu empat kelompok di depan kami.

“Sejujurnya, semua orang melakukan pekerjaan dengan baik.”

"Ya itu benar."

“Sulit untuk hanya memilih satu grup~”

Anggotaku kesulitan mengambil keputusan. Saya melihat sekilas kartu yang dipegang Yeon-Hoon. Terlepas dari apa yang mereka katakan, para anggota mungkin memiliki gambaran kasar tentang siapa yang melakukan yang terbaik dan siapa yang melakukan yang terburuk hari ini.

Namun, mereka semua mengabaikan masalah ini karena kami akan dianggap jahat atau bermasalah jika kami dengan mudah mengambil keputusan tanpa banyak diskusi. Di sisi lain, apa pun yang kami lakukan, adegan ini pasti diedit dengan cerdik. Daripada diedit, kupikir lebih baik menyatakan pendapatku dengan jelas dan menggunakan peringkat standar.

Saya berkata, “Menurut saya yang terbaik adalah Only One dan yang terburuk adalah Luminin.”

"Apa?" Yeon-Hoon bertanya dengan heran atas keterusteranganku.

“Alasan mengapa Only One menjadi yang terbaik adalah karena mereka tampil luar biasa di atas panggung, dan alasan mengapa Luminin menjadi yang terburuk bukanlah karena keterampilannya yang buruk tetapi karena mereka memiliki faktor yang paling tidak wow di atas panggung.” Saya memberikan penjelasan yang masuk akal, dan peringkat yang saya berikan tidak berdasarkan selera pribadi saya. Saya tidak berpikir bahwa Only One atau Luminin melakukan sesuatu yang salah atau buruk.

'Bagaimana aku bisa memberi peringkat pada orang-orang yang menari sepenuh hati dan jiwanya?' Pemeringkatan yang saya sebutkan didasarkan pada opini publik yang terbentuk saat acara ini pertama kali ditayangkan di kehidupan saya sebelumnya. Opini masyarakat umum setelah episode pertama The Showcase 2 adalah Only One melakukan yang terbaik dan Luminin melakukan yang terburuk.