JASMINEKU (2)

717 37 2
                                    

Gus Agam Syarif Husein anak dari Kyai Bukhori dan Ummah Maryam, dia pemuda dengan wajah seduh rautnya menggambarkan kasih sayang, matanya indah dengan tatapan teduh seakan ingin memberikan kasih, senyumnya memberi kesejukkan bagi siapapun yang melihatnya, dia seorang pemuda takwa lulusan muda dari Al-Azhar, disebut sebagai Ustadz tampan dengan hafiz Qurannya.

Santri mana yang tidak mengenalnya, Gus tampan berusia 21 tahun tentu saja sudah berhasil merengut cinta para santriwati, bahkan para santripun menjadikannya sebagai tokoh panutan. Saat menyelesaikan pendidikan di Pondok Pesantren Abahnya di usia 17 tahun dia terbang ke Al-Azhar untuk melanjutkan pendidikan, di usianya yang ke 21 dia kembali terbang ke Indonesia untuk mengabdikan diri sebagai Ustadz di Pesantren Abahnya.

Selama menghabiskan waktu tiga tahun Al-Azhar Gus Agam tidak berubah sedikitpun, di Negara tempat dia menuntut ilmu itu dia hanya fokus memperbaiki diri dan belajar terus menerus. Tidak seperti mahasiswa pada umumnya yang juga sibuk menjelajahi Negara itu, Gus Agam hanya menghabiskan waktu di asrama untuk belajar dan menghapal, tidak ada waktu bagi Gus Agam untuk mengenal dunia percintaan, jangan cinta, Gus Agam bahkan tidak pernah bertemu yang seseorang yang bukan mahram baginya.

Setelah kepulangannya tidak butuh waktu lama hanya dua bulan seorang santriwati berhasil memenangkan Gus Agam, dia adalah Zayna Shafiyyah yang digadang-gadang akan menjadi pasangan Gus Agam, Zayna Shafiyyah adalah santriwati dengan nilai terbaik saat kelulusan tentu saja dia berhak mendapatkan beasiswa ke Al-Azhar seperti Gus Agam, selain itu dia juga seorang Hafizah, wajahnya dibalik noqab juga digadang-gadang cantik hal itu bisa dilihat dari tatapan matanya yang indah.

Berita perjodohan Gus Agam dan Zayna Shafiyyah tentu saja menjadi berita suka cita di Pesantren, para santri dan santriwati tidak ada yang cemburu semua berucap hamdala karena dua pasangan yang memang pantas untuk bersanding itu. Yang satunya Gus Agam anak Kyai Bukhori, Ustadzmuda yang baru pulang dari Al-Azhar menuntut ilmu, Hafiz Qur'an dengan hapalanhadist-hadits yang tidak perlu diragukan lagi, ketemu dengan seorang Hafizah,santriwati lulusan terbaik, yang mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikandi Al-Azhar pula, memiliki paras cantik dibalik niqabnya.

Gus Agam yang selama ini memang hanya sibuk menuntut ilmu dengan muda setuju dengan perjodohan yang telah diatur oleh Abah dan Ummahnya dia yakin pilihan orang tuanya pastilah jodoh yang terbaik untuknya. Dia menghabiskan sepanjang hidupnya untuk menuntut ilmu Agama, sejak kecil dia disuapkan dengan hapalan-hapalan Al-Qur'an, menghabiskan masa remaja dengan kitab-kitab dan hapalan hadist-hadist.

Begitupun dengan Zayna Shafiyyah yang merupakan Santriwati yang selama ini hanya sibuk memperbaiki diri, mencintai Al-Qur'an, berusaha mengenal Hadist, mempelajari kitab-kitab, tentu saja dengan muda menerima Gus Agam yang memang digadang-gadang sebagai calon suami idaman. 

***

"Masya Allah" Jasmine bergumam saat mengetahui sedikit tentang kisah Gus Agam.

Gus Agam bagaikan objek yang terlalu sempurna baginya, pertemuan Jasmine dan Gus Agam bagaikan sesuatu yang sangat mustahil, dan Jasmine berjodoh dengan Gus Agam adalah sesuatu yang tidak pernah terlintas dari jalan hidup mereka masing-masing.

Kehidupan Jasmine dalam kegelapan dunia, dikelilingin dosa-dosa, bergaul dengan laki-laki, berjodoh dengan kehidupan Gus Agam yang memiliki kehidupan cerah, dikelilingin kebaikan dengan Al-Qur'an, Hadist, ilmu Agama, tidak pernah sekalipun bergaul dengan yang bukan mahramnya.

Sekali lagi Jasmine berpikir keras, nasibnya yang bertemu dengan seorang Gus Agam adalah takdir yang luar biasa ajaib baginya.

"Sayang, kenapa diam?" tanya Gus Agam sambil melepaskan Jasmine dari pelukannya, tatapan Gus Agam mencari jawaban dari sepasang mata indah Jasmine yang terlihat nanar.

"Jasmine nangis?" ucap Gus Agam sedikit panik.

"Tidak Mas, Jasmine hanya terharu dengan kehidupan Jasmine, Allah SWT menunjukkan kasih sayangnya dengan sangat hebat pada Jasmine, Jasmine yang dulunya asik dengan kehidupan gelap kini dihadiahkan penerang seperti Mas Agam, Jasmine senang, Jasmine terharu dengan kasih sayang yang diberikan Allah SWT pada Jasmine" ucap Jasmine sambil tersenyum memamerkan lesung pipi dan ginsulnya yang mengintip malu-malu.

Gus Agam membalas senyum manis istrinya lalu kembali memeluknya.

"Sayangku, jangan pernah tunjukkan senyum manis itu pada orang lain" ucap Gus Agam saat menenggelamkan Jasmine dalam pelukannya.

"Kenapa Mas?" tanya Jasmine keheranan, karena baginya itu hanya senyum biasa dan wajar kalau suatu saat dia tersenyum pada orang lain.

"Mas cemburu" jawab Gus Agam singkat dan penuh penekanan.

"Cemburu? yang benar aja Mas" Jasmine menarik wajahnya dan berusaha menatap raut suaminya.

"Iya Sayang, Mas cemburu, jangankan dengan laki-laki, Mas bahkan cemburu jika Jasmine melempar senyum selain untuk Mas.

Jasmine yang mendengar ucapan Gus Agam yang kekanak-kanakan itu tertawa kecil.

"Sayangku, Suamimu ini serius akan ucapannya, jika dia seorang laki-laki Mas takut senyummu akan membuatnya jatuh cinta, jika dia seorang wanita yang sudah tua Mas takut senyummu akan membuatnya berpikir untuk menjadikanmu istri anaknya, jika dia seorang perempuan seusiamu Mas takut dia akan merasa iri dengan senyummu sehingga Jasmine didoakan yang buruk" ucap Gus Agam yang semakin terdengar seperti anak-anak yang tidak ingin berbagi miliknya pada orang lain.

Jasmine semakin terkekek mendengar ucapan suaminya, ternyata dibalik seorang Gus Agam yang dipuja-puja oleh para santriwati ini juga memiliki sisi kekanak-kanakan yang lucu.

"Baiklah Mas, Jasmine tidak akan memberikan senyum manis Jasmine ini pada orang lain selain Mas" ucap Jasmine berusaha menenagkan Suaminya yang sedang dilanda rasa takut kehilangan sosok istri yang telah dicintai itu.

Gus Agam yang mendengar ucapan Jasmine tersenyum lega.

"Terima kasih, Cintaku" bisik Gus Agam ditelinga Jasmine.

"Sama-sama Suamiku" balas Jasmine berbisik ditelinga Gus Agam.

Gus Agam yang menerima tingkah manja Jasmine itu mengulum senyumnya.

"Sayang bukankah malam sudah larut" ucap Gus Agam memancing istrinya.

"Iya Mas, Jasmine sudah mengantuk, apakah Mas ingin pindah ke tempat tidur?" balas Jasmine tidak mau kalah.

Gus Agam yang sudah tidak tahan dengan tingkah manja istrinya segera mengangkat tubuh mungil istrinya dan berjalan menuju tempat tidur.

"Turunkan Jasmine Mas" ucap Jasmine dengan sedikit meronta-ronta sambil menutup wajahnya yang merah padam dengan kedua tangannya.

Gus Agam yang melihat tingkah lucu istrinya hanya mengangkat kedua ujung bibirnya dengan tatapan penuh kasih. Tangan Gus Agam dengan kokoh memeluk tubuh Jasmine dalam gendongannya, langkanya dengan mantap ingin mengantar istrinya ke tempat tidur.

"Akan ku buat malaikat iri" bisik Gus Agam pada dirinya sendiri sambil terus melukis senyum bahagia.

Malam itu dua insan yang terpaut jarak, status, pemahaman itu akhirnya bersatu dalam cinta yang suci. Saat si pendosa akhirnya disatukan dengan ahli ibadah, menjadi awal cinta akan mengantar mereka sama-sama mencintai Allah SWT, saling mengajarkan tentang makna cinta yang sesungguhnyadalam agama Allah SWT yaitu Islam.

"Kamu untukku

Dan Aku untukmu sekarang

Jadi apapun itu bicaralah padaku"

-Gus Agam Syarif Husein-

AR-RAHMAN UNTUK JASMINE (END)Where stories live. Discover now