21. ventiuno

159 11 0
                                    

                      ♡♡♡♡♡
             ____________________
                 Happy reading
               ----------------------------

                      ♡♡♡♡♡

______________________________________

Hari ini Xavier sudah diperbolehkan pulang dari rs, karna dirinya yang merasa lumayan mendingan daripada kemarin.

"Sudah di rapihkan semuanya?" Tanya Hima.

"Kayaknya udah."

"Beneran loh ya?"

"Ini kan rs nya Noah, bisa kali kita balik kesini kalo ada yang ketinggalan"

"Ya jangan di sepelein, sayang." Tegurnya halus.

Xavier merotasikan matanya malas "Iya iya" jawabnya.

"Ayo, udah di tunggu sama Arjune."

"Emm" jawabnya singkat

Hima menggeret koper Xavier itu sambil dengan tangan sebelahnya menggandeng tangan Xavier.

"Apasih, ini tangan bisa dilepas ga?!"
Protesnya.

"Gak, nanti ilang kamu."

"Ngga bakal hima.. aku udah gede."

"Tetep ga." Xavier mendecak ketika mendengar jawaban Hima.

Lalu mereka sampai didepan mobil dan ajudan yang ada di mobil membukakan pintu untuk mereka.

"Terima kasih." Ucapnya singkat.

"Iya nona." Ucap mereka serentak.

Xavier dan hima masuk kedalam mobil dan mereka pun melajukan mobilnya ke arah rumah Hima.

"Hima." Hima hanya berdehem sebagai jawaban.

"Nanti aku mau ke rumah papi sama Verios ya? Kak Calvin sama kak Bianca pulang."

"Verios? Kau yakin itu aman? Lagipula kalian akan menaiki apa." ragunya.

"Motoran paling." Jawabnya santai

"Gak."

"Ayolah Himaa.." katanya membujuk dan menunjukan mata berbinarnya.

"Nurut, sayang.." katanya mencoba meminta pengertian.

"Gak asik." Ucapnya lalu bersedekap dada, dengan muka ditekuk.

"Gausah ngambek. Jangan childish ya? Aku takut kamu kenapa napa.."

"Ga bakal kenapa napa, orang aku udah biasa motoran. Ini kak Calvin pulang loh Hima. Jarang banget ketemu kak Calvin.." ucapnya lesu ia menundukkan kepalanya.

Hima yang melihat Xavier menunduk itu mengelus surai Xavier lembut. "Hanya kali ini."

"Beneran?" Ia mendongak menatap Hima yang tersenyum kearahnya.

"Iya, sayang.."

"Aku mau nginep boleh?"

"Terus aku tidur sama siapa kalo kamu nginep?" Katanya sambil merengut.

"Emm" ia berpikir sambil mengetuk ngetuk dagunya Hima yang melihat itu pun menggulum senyumnya. "Kamu tidur sama twins aja. Lama kan ga tidur bareng mereka?"

"Yaudah deh.." pasrah Hima, dan lagi mengelus rambut Xavier lembut.

"Have fun ya disana."

"Makasih Hima" Xavier tersenyum lebar sampai matanya itu hampir tertutup.

"Manisnya.." Hima mengecup pipi Xavier sekilas dan ternyata mereka sudah sampai di rumah Xavier dan Hima.

Mereka turun dari sana tak peduli akan koper Xavier karna itu akan diangkut oleh ajudan Hima.

"Vier sayangku cintaku!" Pekik seseorang yang berlari dari dalam rumah keluar.

"Apasih Ver jijik tau ga sih!" Katanya saat Verios mulai memeluknya.

"Aa gemesnyaa." Verios menarik narik pipi Xavier dengan entengnya.

"Swakwit Vwer" ucapnua tak jelas karna pipinya ditarik tarik.

Karna tak kunjung selesai menarik pipinya. Xavier menampol pelan verios hingga wajahnya terlepas.

"Hih!" Geram Xavier sementara Verios hanya cengengesan dibuatnya.

"Verios." Panggil seseorang yang sedari tadi melihat mereka berinteraksi. Lalu ia menyeletuk lagi.

"Kasian itu Xavier pipinya merah loh."

Xavier menoleh kearah seseorang itu dan menyapa "Eh Vima, tuh denger Ver. Dimarahin kan lo" katanya lalu menjulurkan lidahnya.

Vima? Siapa dia? Dia pacar Verios sekaligus tunangan Verios. Dia yang waktu itu kenalan sama Verios dan Xavier waktu acara graduation. Ingat?

Vima itu sama kayak Hima. Seorang wanita dominant yang rahangnya setegas silet. Dengan tinggi 180 sama seperti Hima, berbeda dikit paling lah. Mereka itu 11 12 sama sifatnya tapi gak yang clingy kek Hima. Xavier udah deket sama Vima lebih dari 1 tahun sebelum graduation makanya mereka ga kaku kalau ketemu. Dan walaupun mereka satu angkatan tapi Xavier lebih sering memanggil Vima dengan kata "kak"

Xavier menghampiri Vima dan berjabat tangan dengannya. Lalu memeluk sebatas teman, Haha. Sepertinya ada yang panas.

"Kak aku mau ngajak Verios ke rumah papi nanti."

"Naik apa?"

"Lagi pengen motoran nih, boleh yaa? Udah diijinin sama Hima kok."

"Iya. Verios hati hati nanti kalo mau pergi. Kakak tau kamu kalo naik motor ngebut ya!" Omelnya Sementara Verios hanya cengengesan.

"Iya iya, nanti hati hati"

"Masuk sana, bibi udah bikin curry rice."

"Wahh curry rice" Xavier dengan mata yang berbinar segera menarik tangan Verios masuk kedalam.

"BIBI, VIER MAU CURRY RICE." Teriaknya. Hingga membuat gendang telinga satu mansion rusak.

"Shutt iya. sini makan, udah jadi nih."

"SHAP!" Pekik Xavier, lalu ia duduk berdampingan dengan Verios di meja pantry.

Dan perlahan makan curry rice itu.

"Enak! Kayak biasa tak tertandingi." Puji Xavier terhadap bibi. Xavier orangnya sangat ramah dengan semua pegawai pegawai hima maka tak heran bahwa anak itu mempunyai banyak orang yang sayang dengannya.

"Makasih tuan muda.." ucap bibi sembari tersenyum menatap Xavier.
Dan Xavier hanya membalas dengan cengiran mabisnya.

Dan Xavier hanya membalas dengan cengiran mabisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


To be continued.

Maaf ya chingu kali ini vei up sedikit karna nih tangan gatel buat up hari ini juga karna kehabisan ide. RAMEIN AKUN VEI YA CHINGU. DI IG ADA DI TIKTOK ADAA! SEGERA DI FOLLOWW yang di akun wp pastikan pencet ikuti juga yak! Oke. Makasih sekali lagi buat yang udah baca sampe akhir makasih buat yang udah vote makasih semuanyaa vei masih bingung sama cara ending alurnya gimana. Tapi yang pasti ni cerita kaga bakal ada yang jadi ubi! Pokoknya always happy end! Tapi walau bingung vei semangat bgt nihh karna kalo udah tamat "bintanna" bakal PUBLISHH upss. Oke nantikann! LOVE YOU FULL CHINGU AND I WILL MARRY ZHONG CHENLE AND LEE OUYIN TOO hehe

22-03-2024

Piccolo Marito?(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang