Sebuah fiksi romantis tentang kisah cinta dua idol terkenal yang sering terpisah jarak dan waktu. Ditulis menyesuaikan dengan jadwal asli Exo dan Blackpink.
Perjuangan Park Chanyeol dan Park Chaeyoung untuk mendapatkan restu dari keluarga dan juga...
Annyeonghaseyo udah seminggu aja nih, terima kasih antusiasnya untuk chapter sebelumnya...
Terima kasih untuk readers baru yang sudah baca dari awal...
Terima kasih untuk yang setia selalu
Kalian semua juga semangat saya
CHAPTER SEBELUMNYA Chanyeol sudah tau jika Mr.Park yang bertemu dengannya sejak di bandara ternyata adalah orang yang ingin ia temui dan mereka sudah sampai rumah keluarga Rosé nih . . . . . . . . . . . . . . . .
HAPPY READING
🎸🌹🎸🌹🎸🌹🎸🌹🎸🌹🎸🌹
Mobil sudah masuk garasi dengan posisi menghadap pagar untuk memudahkan sang calon mertua jika hendak keluar. Chanyeol berdiam di depan pintu sambil memegang kunci mobil.
"Astaga, ini lebih mendebarkan dibanding video call dengan putrinya," gumam Chanyeol lirih.
"Mau sampai kapan berdiri di situ? Bisakah bersikap lebih santai seperti tadi pagi? Aku bukan Rosie jadi tidak perlu berdebar."
Chanyeol tersenyum malu-malu dan melangkah masuk. Ia menghampiri ayah Rosé dan menyerahkan kunci mobil.
"Terima kasih. Ayo ikut ke dalam."
Bukan dipersilakan duduk di ruang tamu melainkan masuk lebih dalam ke rumah. Chanyeol semakin gugup, namun gugup itu seketika hilang saat ayah Rosé membuka sebuah pintu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini kamar bermain Rosie kecil, sejak dia ke Korea ruangan ini jadi kamar tamu. Istirahatlah di sini, Aku juga ingin tidur sejenak. Mungkin istriku dan Alice akan sampai jam 6 nanti. Temani aku memasak makan malam sebelum mereka datang nanti. Ok?"
🎸🍒🎸🍒🎸🌹🎸🌹🎸🌹🎸🌹
Usai menutup pintu kamar tamu, Chanyeol bersandar di dinding dan raganya jatuh terduduk dengan tas ransel yang sudah lebih dulu tergolek di sisi kirinya. Ia menghembuskan nafas sambil memegang dadanya. Apa yang terjadi saat ini sungguh di luar prediksi dan melebihi ekspektasinya.
Tetap dengan posisi duduk di lantai, ia memandang sekeliling, meski tidak seluas kamarnya di dorm, kamar tamu ini sangat nyaman bahkan dilengkapi kamar mandi. Mengingat tadi Mr.Mason mengatakan ini kamar Rosé kecil untuk bermain membuatnya tak henti tersenyum. Membayangkan betapa lucunya dia bermain di ruangan ini. Ia segera bangkit, mencharger MacBook dan ponsel lalu bergegas mandi. Setelah mengganti bajunya dengan kaos abu-abu tua, Chanyeol merebahkan dirinya di kasur yang ternyata hampir kalah dengan tinggi badannya.
"Aku benar-benar tidak percaya akan semudah ini. Memasak untuk makan malam? Masak apa ya? Selama bukan memasak nasi aku tidak akan bingung. Bagaimana respon ibu dan kakak perempuannya? Apa aku akan diinterview lagi setelah makan? Aaahhh..." Chanyeol bergumam pada diri sendiri hingga akhirnya ia tertidur.
