05.

5.6K 145 6
                                    

seseorang sedang mengecat dengan memakai berbahan dasar semen, sebuah patung replika manusia di pajang di sudut rumah.

patung itu memiliki sudut sudut yang sangat unik. karena tiap sisi memilik lekukan otot yang gagah dan juga urat urat menghiasai tubuh kekarnya.

wajahnya begitu tampan dan rahang atletisnya menghiasi parasnya.

kemudian, ia berdiri di depan patung itu.

"terima kasih atas jasa mu, semoga aku semakin awet muda lagi ya Aldi"

-

pak Ari semalam di beri jimat oleh mbah, jimat itu berbentuk gelang warna hitam yang dilapisi dengan warna merah. kata Mbah jimat itu adalah jimat pemikat.

jimat itu berfungsi sebagai memikat nafsu para pejantan supaya terkena hipnotis, lalu mengeluarkan sari sari perjaka mereka.

dengan instruksi dari pak Ari, mereka semua akan tunduk kepada pak Ari dan memberikan semua kantong pejuh di bola mereka sampai habis.

jimat itu akan bekerja jika melihat target, kemudian mendekatinya lalu menatap matanya sembari berkata

manut! manut! manut!

secara otomatis jimat itu akan merangsang birahi para pejantan itu, lalu tunduk kepada pak Ari.

sementara pak Ari sendiri belum mencobanya, ia masih memikirkan cara yang pas untuk menggunakan jimat itu.

pak Ari sedang berkunjung ke sebuah SMA, kedatangan nya bermaksud untuk menemui teman nya yang bekerja menjadi guru disana.

singkat cerita, ia telah sampai disana dan menemui teman pak Ari.

"halo bro, lama ngga ketemu ya. senang berjumpa dengan mu lagi" pak Ari memberi jabatan tangan nya.

"yoi bro, udah lama ya ngga ketemu, makin seger aja nih" puji teman pak Ari

"masa sih bro, perasaan biasa aja padahal"
pak Ari salting di puji semakin muda, karena ia merasa bahwa mukanya semakin bersinar semakin hari.

"emm ngobrol di kantin saja ayo, disini tidak enak" ajak teman pak Ari.

"okee baiklah" mereka berdua berjalan menuju kantin.

mereka berdua berjalan menuju kantin, kantin masih sepi karena masih belum jam istirahat.

"lama lo ngga nemuin gue, gue udah nunggu lo dari lama soalnya. terakhir kita ketemuan pas kita di rumah itu" jelas orang itu di hadapan pak Ari.

"elah, gua lagi menikmati prosesnya ardin. sedikit sedikit lah, lama lama bakal jadi bukit AHAHAHAH" tawa pak Ari dan seseorang yg bernama Ardin itu.

"btw, lancar ngga rencana lo itu" tanya Ardin.

"lancar lancar aja sih, lo liat muka gua. lebih glowing bukan? lebih seger kan? ngga tua kan?" pak Ari menunjukan ekspresi ketampanan nya.

"keren banget lo, gua aja sampe kalah muda sama lo HAHAHHAA" tawa pak rdin pecah.

"emang nya lo ngapain ajak gua kesini din? apa yang pengen lo omongin?" tanya pak Ari penasaran.

lalu, Ardin menoleh kesana kemari memastikan bahwa tidak ada orang sama sekali yang lewat. Ardin membisikkan sesuatu di telinga pak Ari.

"sebenarnya gua ada barang bagus buat lo ri, badan nya cakep, wajahnya ganteng. kalo disini mah idaman cewe cewe di sekolah ini ri" bisik Ardin pelan pelan.

"seriusan lo? ada fotonya enggak lo din. gua mau liat dong" pak Ari penasaran karena ia sudah ingin menghisap sari sari perjaka lagi.

"ga ada gua fotonya, mending liat langsung aja. dia ketua OSIS disini, dia selalu sibuk sama kegiatanya osisnya. kebetulan gua pembina OSIS, jadi gua lumayan sering ngobrol sama dia" jelas Ardin.

pemerahan perjakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang