07|| bukan penghalang

130 13 0
                                    

Hari ini gaada amuk amuk an massa kok ^^

(Ga janji yh gengs^^)

Hipi riding

°°°°°°


Hari ini, Juna sudah siap dengan seragam apik yang melekat di tubuhnya, entahlah ia sangat senang sekali karena semalam saat ia jatuh pingsan, ada Reyhan yang merawatnya.

Dengan santai Juna melewati meja makan, tak mempedulikan Sumpah serapah dari pemuda yang lebih tua darinya.

"Juna goblok, anjing, bangsat. Muka nya songong banget, setan!" Gumam Reyhan menatap aneh Juna.

Sebenarnya ia saja yang gengsi karena telah menolong Juna waktu itu, mengapa harus pingsan disaat ia ingin menyiksa Juna?!

Mengapa?!

Padahal ia sedang butuh pelampiasan, cuih kakak macam apa itu?

Beralih ke Juna yang sedang duduk di Motor dan bersenandung kecil

Namun ada saja penghalang yang membuat Juna meringis kecil, entah kenapa kepalanya terus berdenyut sakit, Sangat sakit.

"Gue kenapa sih?!" Umpat Juna memukul mukul Kepalanya yang semakin berdenyut.

Pandangannya mengabur, motornya sempat oleng tetapi berhasil di seimbangkan oleh Juna, do'akan saja Juna tak dapat bahaya karena di bawahnya terdapat sungai yang sangat deras.

"Ayo dong, jangan gini!!" Juna berteriak tak mempedulikan tatapan aneh dari pengendara lain.

Pada akhirnya Juna tak mampu bertahan lagi, ia pun ambruk ke aspal membuat pengendara lain mengerem mendadak.

"ASTAGA, ANAK SEKOLAH MANA ITU?!!" Pekikan dari wanita paruh baya membuat pengendara lain tertuju pada Juna yang tergeletak.

"Itu bukannya anak SMA B.Lab gak sih?"

"Ya Allah, kok nggak ditolongin!"

"Kelamaan, pada liatin mulu, mending gue tolongin"

Kira kira begitu tanggapan pengendara pengendara yang melewati Tubuh Juna.

Salah satu pengendara turun dari mobilnya kemudian membawa Juna ke rumah sakit terdekat, dan menyuruh supir pribadinya untuk membawa Motor Juna.

***

Juna menghela nafas gusar, ia terngiang-ngiang oleh ucapan dokternya tadi saat di rumah sakit.

"Jadi lo anak mana?" Ah Juna jadi lupa bahwa ada orang yang menolongnya tadi.

"Anaknya mama Nindy," Jawab Juna asal membuat gadis tomboy itu tertawa.

"Maksudnya lo anak sekolah mana," Jawab gadis itu.

"Oh. SMA B.Lab."

"Eum, Jun. Soal penyakit lo--" Ucapan gadis itu terpotong oleng helaan nafas Juna.

"Gapapa, Sha. Ntar juga mati," Jawab Juna membuat Asha tersedak.

Juna berpikir, apa kesalahan yang ia perbuat di masa lalu hingga membuat Hidup Juna di masa sekarang menderita.

Asha hendak menjawab tetapi sudah di potong oleh gadis dengan rambut tergerai mendekati Juna.

"Haii Juna," Sapa gadis itu.

кєℓαвυ ; ʝαуωσηWhere stories live. Discover now