Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Lee Jeno!"
Derap langkah itu terus mengejarku, langkahnya seakan-akan tak ingin berhenti walau aku memohon. Peluh mengalir deras pada pelipisku.
Aku tak ingin tertangkap.
Aku ingin bebas.
Aku ingin bebas dari penderitaanku serta lara luka yang terus mengitariku.
"Kami tak akan menyakitimu!"
Langkahku tak berhenti, justru semakin cepat. Aku merapalkan doa dalam hati, kalau-kalau Tuhan berbaik hati..
Namun seakan-akan doaku lenyap bak ditelan angin, di depanku tiba-tiba muncul seorang pemuda dengan kemeja berwarna biru dongkernya, jangan lupakan mimik wajahnya yang sangat terkejut. Setelah itu aku dapat merasakan tubuh lemahku ini menghantam dirinya.
Bugh!
"Hei, hei! Apakah kau dapat mendengarku?! Gawat, Dokter Nobita akan mengamuk!"
Itu yang terakhir kali runguku dengar sebelum pandanganku mulai memburam lalu semuanya menjadi gelap.
🍃🍃🍃
❝Will I get hurt if I continue to stay in this house?❞
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
start with the smallest things;
.
.
.
note; cerita ini cukup sensitif bagi beberapa orang, jadi aku harap mohon kebijak sanaannya yaa. Cerita ini sama sekali tidak nyata, semuanya murni dari kreativitas ku ajaa. Semoga enjoyy 🖤
