Chapter 4

388 33 11
                                    

"Selamat untuk kalian semua, kalian berhasil lagi menyelesaikan misi kali inii" ucap Ying dengan senang ke teman temannya itu.

"Iyah, dari data ini bisa dibilang team kalian paling popular di kalangan agen rahasia banyak yang menggemari kalian" sambung Yaya

Mereka ber empat yang mendengar itu langsung senang "uwahh, best nyaa" ucap Thorn dengan senang"

"Ga heran sih" ucap Solar dengan pede.

"Syukurlah" ucap Gempa.

"Ga sia-sia kerja kita" ujar Ice.

"Oh ya, apa kalian bisa ajari anak-anak baru yang baru saja masuk ke dalam agen rahasia ini? " tanya Yaya, karena menurutnya teman temannya itu pasti bisa melatih mereka.

"Jika gak mau gapapa, karena kita lihat kalian sepertinya sudah bisa melatih para anak-anak baru, pasti mereka juga senang bisa di ajar oleh team popular seperti kalian" sambung Yang dengan panjang lebar.

Mereka ber empat yang mendengar itu langsung setuju, apa susahnya mengajar anak baru pasti mereka bisa.

"Yaudah sekarang kalian istirahat, aku akan bilang ke anak baru nya" ucap Ying.

"Besok kita beritahu kalian latih jam berapa" sambung Yaya.

"Baiklah Yaya, Ying" ucap mereka ber empat, lalu mereka pergi ke kamar mereka.

"Di kamar"

Sebenarnya mereka mempunyai kamar sendiri-sendiri tetapi karena mereka ber empat maunya barengan kamarnya, Yaya dan Ying memberikan kamar untuk mereka ber empat.

Dan sebenarnya mereka juga masih kuliah yang mengajak untuk masuk adalah Yaya dan Ying karena katanya mereka kekurangan orang.

Alasan Yaya dan Ying mengajak mereka karena mereka cocok untuk menjadi agen rahasia, karena pernah di kampus nya ada kejadian salah satu mahasiswa mencurigakan dan mereka bisa membuktikan bahwa mahasiswa itu adalah pembunuh berantai.

Dengan apa? Dengan menyamar lah.

"Akhirnya istirahat, mau turu gue" ucap Ice sambil merebahkan dirinya di kasur kesayangannya.

"Turu mulu, ga bosen kah lu anjir? " ucap Solar sambil menogolkan kepalanya ke bawah melihat Ice rebahan.

Jadi kasur mereka itu kasur tingkat yang di bawah Ice ama Gempa kalo atas Solar ama Thorn.

"Ga lah, orang hobby gue"

"Ice emang tidur mulu, tapi kalo misi langsung serius" ujar Thorn.

"Iyalah misi kan penting, lalai dikit ketahuan"

Gempa yang mendengar teman temannya berbincang langsung teringat sesuatu "eh, guys kalian ngerasa kalo kita diliatin ga? Kek pas misi apa ga kita pergi gitu"

Yang lain mendengar itu langsung menghadap ke arah Gempa dengan muka terheran heran+kaget.

"Lah Gem lu juga ngerasa? " ujar Solar.

"Sebenarnya aku juga ngerasa, kukira firasat doang ternyata kalian juga" ucap Thorn.

"Lah kalian baru nyadar? " ucap Ice santai sambil memeluk bonekanya.

Mendengar ucapan Ice yang lain langsung menghadap Ice dengan wajah heran.

"Maksudnya? " tanya Gempa mewakili dua temannya.

"Kita emang di mata-matai"

"HAH, IYAKAH? " ucap Thorn kaget.

"BRAKK"

"Pftt.. AHAHAHAHAHAHA, ITU PASTI SAKIT YA ICA? AHAHAHAHAHAHA" ucap Solar sambil menertawakan Thorn yang ternyata terjatuh dari kasur atas.

"Aduh.. "

"Kakean polah kowe Thorn" ujar Ice.

"Yaampun Thorn, kamu itu gimana sih? " ucap Gempa sambil membantu Thorn berdiri dan mendudukan nya di kasurnya.

"Makanya jadi orang ojo kakean polah" ujar Solar.

"Ish! Diem kamu bensin! "

"Udah-udah, emang siapa yang mata matai kita Ice? " ucap Gempa meleraikan Solar dan Thorn, dan bertanya ke Ice.

"Aku juga kurang tau sih"

"Mata matai, mata mata" ujar Thorn yang membuat Gempa dan Ice bingung "maksdunya? ".

"Mungkin maksud Thorn, mata matai agen rahasia yang misi nya mata matai orang" ujar Solat menjelaskan.

"Ouhh"

"Itu yang ku maksud! "

"Lu sih ga jelas ngomong nya" ujar Ice malas.

"Itu udah paling jelas"

"Urgh.. "

"Kira kira, apa orang itu nemu informasi tentang kita ga? " tanya Solat dengan heran karena dia takut jika pekerjaan nya terbongkar oleh orang yang memata matai mereka.

"Kek nya sih iya, karena dia ikut kita pasti dia sudah tau" ujar Gempa dengan lemas karena mereka sepertinya ketahuan.

"Engga sih, kita kan kadang nyamar nah ku lihat dia bingung nyari kita" sahut Ice mencoba menenangkan temannya.

"Iyakahh? "

"Iya Thorn"

"Bagus kalo kayak gituu, berarti penyamaran kita emang bagus banget" ucap Thorn dengan senang sementara ketiga temannya yang melihat, hanya tersenyum dengan menggeleng geleng kan kepalanya.

"Woy kita keluar dulu yok, makan dulu kita belum makan loh" ujar Solar mengajak teman temannya untuk makan.

"Boleh aja sih" jawab Gempa.

Karena semuanya setuju mereka langsung saja berjalan ke arah warteg terdekat.

Sampai di warteg mereka membeli makanan, tapi saat mereka melihat langit seperti mau hujan ia membungkus makanan itu saja untuk makan di kamar.

"Cepet anjay kembali ke markas, udah mau hujan nih" ujar Gempa sambil melihat ke atas langit.

Dan yang lain mengangguk lalu mereka berlari ke markas mereka.

"Bukan kah itu markas agen rahasia? "

"Iya ya? Apa mereka.. "

"Kita harus beritahu bos! "

.

.

"Kalian darimana? " tanya Ying yang melihat temannya itu dari luar.

"Dari luar beli makan" jawab Gempa.

"Kenapa kalian tidak bilang ke kita aja? " ujar Yaya.

"Emang kenapa? " tanya Solat yang heran dengan kedua teman perempuan nya itu.

"Haiya, sebenarnya kita dari tadi lihat ada dua orang mencurigakan di dekat kalian beli makan itu kita mau beritahu, kalian di kamar malah ga ada" ujar Ying panjang lebar.

"Bener tuh, sepertinya orang itu sudah tau kalau kalian agen rahasia" timpakan Yaya dengan muka khawatir.

"Habislah! Orang tu dah tauu! " ucap Thorn panik.

"Yaudah lah kita pikirkan nanti, kalian ke kamar dulu makan" ujar Ying.

"Baiklah" dan mereka semua pergi ke kamar mereka kembali.

TBC.

Hehe maaf ya publish lama, gatau mau lanjutin gimana kalo kalian ada inspirasi boleh kasih tau aku buat kelanjutan ceritanya.

See you next chapter!







Agen Rahasia Dan MafiaWhere stories live. Discover now