SUAMIKU USTADZKU (2)

430 27 0
                                    

Jasmine sibuk menyiapkan makan malam yang kali ini dia pesan melalui aplikasi, sebelum ponselnya berbunyi mengeluarkan suara khas tanda ada pesan masuk.

"Assalamualaikum Humaira, maafkan Mas ya, malam ini Mas pulang telat, karena masih ada satu kajian yang harus Mas hadiri, makanlah terlebih dahulu, makan yang Jasmine suka, dan tidurlah dahulu jika Mas belum datang juga, jangan lupa kunci pintu dengan baik, nanti saat pulang Mas akan memanggil Jasmine, Wassalam Bidadari Surga."

Jasmine tersenyum kecut saat melihat pesan dari Gus Agam, matanya menatap kecewa pada makanan yang sudah dia siapkan diatas meja.

"Waalaikummussalam Mas Agam, baik Mas, Jasmine akan makan duluan, Mas nanti hati-hati pulangnya dan tenang saja Jasmine akan menunggu Mas sambil nonton drama diruang tamu."

Jasmine membalas pesan Gus Agam sambil terus memantau pesannya yang tidak kunjung centang biru.

"Huft, pasti Mas lagi ngisi kajian ini mah" Jasmine mengeluh sendiri sambil berjalan menuju meja makan.

Jasmine menyantap hidangan satu-persatu, sambil menyuap sedok berisi makanan tangan kiriya tetap fokus memandang layar ponsel berharap ada pesan masuk dari Gus Agam.

Setelah selesai menyantap makanan dan membereskan dapur Jasmine segera mengambil selimut dari kamar dan berbaring di sofa, tangannya menatap layar ponsel yang menayangkan sebuah drama korea, Jasmine sengaja memilih ponsel sebagai alternatif menonton agar jika ada pesan dari Gus Agam dia bisa langsung tahu.

Saat mata Jasmine hampir tertutup ponsel yang digenggamnya bergetar, sebuah pesan yang ditunggu-tunggu datang.

"Humaira apakah masih bangun?, Mas lagi dijalan ini."

Jasmine yang mendapat pesan itu langsung terduduk, dia mengukir senyum tipis dibibirnya.

"Hati-hati Mas, kalau sampai kabari ya, Jasmine tunggu didepan pintu."

Balas Jasmine sambil mengirimkan foto dirinya yang kini duduk didepan daun pintu.

Gus Agam yang membaca pesan dari Istrinya tersenyum apalagi saat melihat foto Jasmine yang duduk didepan daun pintu.

"Sana Sayang tunggu di sofa aja ngapain duduk dilantai gitu."

Gus Agam mengirim pesan lagi pada Jasmine.

Jasmine hanya membaca pesan singkat Gus Agam tanpa membalasnya dan memilih tetap menunggu didepan daun pintu.

Setengah jam setelah mengirim pesan singkat yang tidak ada balasan dari Jasmine, kini Gus Agam sudah memasuki bagasi rumahnya, dengan langkah cepat dia menuju kepintu rumah sambil menelpon nomor Istrinya.

Kini Gus Agam sudah berdiri di depan pintu namun nomor telepon yang dia hubungi tidak kunjung memberi jawaban, meski dari luar Gus Agam bisa dengan samar mendengar nada dering ponsel Jasmine.

Lima menit berlalu Gus Agam kini bersandar pada daun pintu, sudah tiga kali dia berusaha melakukan panggilan pada Jasmine namun tidak ada jawaban, Gus Agam bisa saja menggedor pintu rumah dengan kuat agar menyadarkan Jasmine yang tertidur dibaliknya, namun Gus Agam tidak tega pada Istrinya. Karena tidak mendapat jawaban dan kasihan akhirnya Gus Agam memilih duduk bersadar pada daun pintu tempat Jasmine bersadar juga.

Kini mereka sama-sama bersandar pada daun pintu yang sama, Jasmine yang tertidur karena menunggu Gus Agam, dan Gus Agam yang memilih tidur diluar demi tidak membangunkan tidur Jasmine.

***

"Astaghfirullah" Jasmine terbangun kaget saat mendengar suara azan subuh, Jasmine segera meraih ponselnya memeriksa pemberitahuan.

AR-RAHMAN UNTUK JASMINE (END)Where stories live. Discover now