~011

36 24 1
                                    

" kalo bercanda jangan bawa bawa kekurangan orang lain , otak boleh receh tapi attitude jangan lah "

_alter Giovani_

" Jika kamu menyakiti makhluk ciptaan tuhan maka kamu harus siap menerima hukuman yang lebih dari sang pencipta nya"

_atlas Mahendra_

" Saya benci pembully , karna pembully tidak lebih dari sekedar sampah masyarakat yang harus dibasmi bahkan lebih baik di musnahkan karna merusak mental seseorang dengan sengaja tanpa memikirkan akibat dari korbannya "

_esa askara Wijaya _

****

Pagi ini emosi esa sangat tak terkendali karna melihat pembullyan yang terjadi di sekolahnya .

Esa menatap sang pelaku yang terus menendang korban bully nya dengan sangat keras .

" Dasar cupu mati aja sana Lo , dasar nggak berguna , anak sampah " maki Ardan sang pelaku yang membully teman sekelasnya .

Esa mendekat ke arah Ardan dengan aura nya yang menakutkan tak lupa atlas dan alter pun juga mengikuti esa .

" dasar sampahhhhhh" ujar esa dengan lantang sambil mendorong ardan hingga Ardan membentur tembok .

Esa membalikan badanya lalu mendekat kembali ke arah Ardan sedangkan atlas dan alter membantu Erik yang sudah tak berdaya karna di pukul habis habisan oleh Ardan .

" Apa apan sih Lo es , Lo mau bela sampah kaya dia hah" ujar Ardan dengan nada sedikit tinggi .

Esa mengepalkan tanganya lalu..

Bughh

" Yang sampah bukan dia sialan , tapi pembully kaya Lo yang pantas di sebut sampah ." Ujar esa

Ardan menatap esa dengan tatapan tak terima tapi dia juga takut dengan esa .

Esa melihat sekeliling kelas yang ramai orang tapi bukan membantu melainkan hanya menonton saja .

" Gue udah dua kali bilang ini ke Lo semua , Lo semua punya mata tapi melihat kaya gini aja nggak mau nolong malah menonton situ sehat hah ? Congkel saja mata kalian tidak berguna juga " sambung esa dengan nada tinggi hingga membuat semua orang yang berada dikelas takut .

Esa menatap kearah atlas dan alter
" Bawa dia keruang UKS , gue mau urus hama satu ini " ujar esa yang langsung diangguki oleh atlas dan alter .

Setelah kepergian atlas dan alter , esa menarik Ardan dan membawanya menuju ke ruang kepala sekolah .

Brukk

Kepala sekolah yang melihat kedatangan esa sambil mendorong ardan pun terkejut.

" Esa ada apa ini , kenapa kamu mendorong teman mu ? " Tanya sang kepala sekolah .

" Apa gunanya guru disekolah ini ? Tidak becus dalam mengurus tindak bully , jika korban bully mengalami gangguan mental apa sekolah mau bertanggung jawab ? Tidak kan ? Jadi saya mau hukum hama sialan ini jika perlu keluar kan saja dia dari sekolah " balas esa .

Sang kepala sekolah menatap Ardan dengan tatapan tajam .
" Benar Ardan kamu membully orang ? " Tanya sang kepala sekolah .

" Saya nggak bully orang Bu , esa bohong " elak Ardan .

Esa yang geram pun menarik kerah seragam Ardan .
" Lo bilang gue bohong ? Mau gue sayat muka sama mulut Lo dulu biar Lo mau jujur hmm? Lo tau kan gue suka menghukum orang yang berani berbohong dan menyembunyikan kebenaran"

Ardan meneguk ludahnya susah payah sambil menundukan kepalanya.

Esa melepaskan tangannya dari kerah seragam Ardan sambil menatap ke arah kepala sekolah .

Sang kepala sekolah menghela nafasnya .
" Baiklah Ardan karna kamu terbukti bersalah saya akan minta kedua orang tua kamu untuk kemari , dan untuk kamu esa silahkan kembali ke kelas "

Esa menganggukan kepalanya, sebelum pergi dia sempat membisikkan sesuatu ke telinga Ardan .
" Apapun kesalahannya harus diberi hukuman dan ya sampah kaya Lo harus di basmi dan gue berharap jika di kehidupan selanjutnya gue juga bertemu pembully kaya Lo dan onil maka gue akan bakar mereka hidup hidup " bisik esa lalu dia tersenyum tipis dan pergi meninggalkan ruang kepala sekolah.

Onil yang melihat dari kejauhan pun semakin takut dengan sosok esa .
" Emang pantas kalo Lo dapat sebutkan The dark prince who loves black roses"

Mahes teman dari legenda ayahnya esa yang melihat kejadian itu pun tersenyum tidak sia sia dia datang sekolah esa .
" Esa askara Wijaya kita akan segera bertemu " gumamnya .

Esa berjalan sambil berusaha menetralkan emosinya .

Dia mengeluarkan belati dari saku celananya lalu melemparnya ke bawah pohon hingga tertancap di tubuh se ekor tikus yang kebetulan sedang lewat .

Di saat dia ingin mengambil belatinya tiba tiba seseorang menepuk pundaknya .

" Esa " panggil orang itu .

Esa menoleh sambil mengangkat satu alisnya .
" Siapa ? " Tanya esa .

Mahes tersenyum sambil berjongkok mengambilkan belati esa lalu memberikanya  kembali kepada esa .

" Saya Mahes teman lama ayahmu , saya ingin menemui mu esa ya hanya ingin berkenalan" balas mahes .

Esa menerima belatinya sambil membersihkan belati itu dengan tissu lalu memasukkannya lagi kedalam saku celananya.

" Kenapa om mau menemui saya ? "

" Kamu ini sangat to the point sekali esa , niat saya baik kok cuman mau bertemu tanpa maksud tertentu "

" Jika tidak ada yang mau dibicarakan lebih baik om pergi dari sekolah saya karna sebentar lagi saya harus masuk kelas "

Mahes yang mendengarnya hanya tersenyum lalu memberikan sebuah kalung berlogo bunga mawar berwarna hitam .
" Hadiah dari saya buat kamu esa , kamu jauh lebih baik dari pada legenda saya bercanda jangan bilang kepada ayahmu " ujar mahes sedikit terkekeh .

Esa menerima hadiah itu lalu menampilkan senyum nya .

Saat mau mengucapkan terimakasih ternyata mahes sudah pergi .
Dia menatap kalung itu lalu memakai nya .
" I've always loved anything about roses." Ujar esa dengan senyum nya .

***

Next ?

Gimana kabar kalian ?

Jangan lupa vote dan komenya
Komen boleh asal sopan ya .

Dan maaf kalo ada typo atau kata kata yang tidak nyambung karna penyu update esa disaat lagi habis nangis hehe .

" Dendam itu tidak baik , tapi sakit dibalas kata maaf itu tidak adil "

" Hukum tabur tuai itu nyata , siapa yang menyakiti pasti akan tersakiti juga "

Rabu,27 Maret 2024
Callmepenyu💐

ESA [ REVISI SESUDAH END ]Where stories live. Discover now