JASMINE ISTRIKU (2)

399 24 4
                                    

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh".

Suara merdu Gus Agam mengisi lapangan luas yang telah berdiri tenda, ratusan santri duduk rapi begitupun para tamu-tamu umum dari luar.

"Waalaikummussalam Warahmatullahi Wabarakatuh" para jamaah yang hadir menjawab serentak, tidak terkecuali Jasmine yang memilih duduk di barisan belakang.

Gus Agam yang duduk di sebuah kursi menjelajah mencari sosok wanita yang paling dicintai antara hadiri yang duduk dalam kajian itu. "Itu dia" Gus Agam berbisik lirih saat matanya menemukan sosok Jasmine yang terduduk di barisan belakang.

Gus Agam menyampaikan ceramah bertema 'Allah tidak menciptakan manusia dengan sia-sia', semua dengan tenang menikmati setiap kata yang disampaikan oleh Gus Agam.

Para Santriwati yang duduk didekat Jasmine beberapa kali terdengar memuji Gus Agam.

"Aduh kasep pisan teh Gus Agam" seorang Santriwati berparas cukup manis berucap sambil memukul pelan teman yang duduk di sampingnya.

"Ih sih indah mah kalau sudah lihat Gus Agam aja pasti mukul-mukul kita" teman sebaya yang dipukul menggurutu sambil bergeser menjauh.

"Tapi ya sih Gus Agam teh emang kasep pisan, kira-kira sudah nikah belum ya?" Santriwati lain ikut berbicara.

"Eh kabarnya teh tiga bulan yang lalu dia mau nikah sama sih itu, alumni kita Zayna kalau enggak salah, tapi dengar-dengar enggak jadi" ketiga Santriwati yang duduk tidak jauh dari Jasmine itu semakin asik membicarakan Gus Agam.

Jasmine yang tadinya fokus memandang Gus Agam kini malah melirik ke arah tiga Santriwati yang asik membicarakan suaminya.

"Eh tapi dengar-dengar teh, Gus Agam sudah nikah tapi bukan sama Mbak Zayna".

"Terus sama siapa?" tiga Santriwati itu tanpak semakin seru mengobrol.

"Sama" tiba-tiba tiga Santriwati itu terdiam, dari kejauhan terlihat Santriwati lain berjalan menuju kearah mereka dengan tatapan tajam.

Jasmine ikut kecewa karena obrolan yang terputus itu, meski tidak berharap besar namun dia tetap penasaran sama siapa yang dimaksud oleh para Santriwati itu.

Jasmine kembali menatap Gus Agam yang ternyata sedari awal menemukan sosoknya tidak pernah mengalihkan pandangan selain ke arah Jasmine, Jasmine tersenyum menyadari tatapan Gus Agam pada dirinya, dia segera membuang jauh-jauh pikiran negatif atau apapun itu kata orang yang jelas Gus Agam yang diidamkan oleh para Santriwati itu kini adalah Suaminya, dan Gus Agam sungguh mengkasihaninya dengan cinta.

Tidak lama setelah obrolan para Santriwati kini telinga Jasmine menangkap lagi obrolan para warga umum yang hadir, "Aku sih kesini mau lihat si Gus Agam aja", seorang Ibu-Ibu berucap, "Sadar umur dong" Ibu-Ibu yang lain membalas.

"Loh apa salahnya wong aku mau lihat siapa tahu cocok sama sih Annisa anak aku yang mondok disini juga" ucap Ibu itu dengan sombong. "Salah sih enggak tapi ya mbok mikir dong, sekelas Gus Agam mah mana mau sama Santriwati biasa kek anakmu itu loh, minimal ya sama Santriwati terbaik lah, paling cocok sih sama Ning juga" balas Ibu-Ibu yang lain.

Jasmine yang mendengar percakapan itu hanya tersenyum kecut, betapa tidak pantasnya dia bersanding dengan Gus Agam, wajar saja Abah dan Ummah menikahkan mereka secara tertutup.

"Itu lah ceramah saya hari ini tentang 'Allah tidak menciptakan manusia dengan sia-sia' apakah para jamaah ada yang mau bertanya?" ucap Gus Agam yang menarik kembali perhatian Jasmine.

Sebelum menutup ceramah Gus Agam biasanya akan memberikan kesempatan pada para tamu untuk bertanya, tentang apapun itu yang berkaitan dengan ceramahnya ataupun tidak.

AR-RAHMAN UNTUK JASMINE (END)Where stories live. Discover now