" Ish adek tuh malu, terus juga tadi keliatannya dia di samperin sama temen satu kelasnya deh jadi gak adek samperin " Yaksha menjawab pertanyaan sang Abang.
Ya begitulah keadaan mereka di kamar Raja. Sampai pada pukul 12.00 mereka mendengar keributan di ruang keluarga.
Brakkprangg....
" Bang, itu dibawah ada apa ribut ribut " Yaksha terkejut mendengar keributan di ruang keluarga.
"Pliss jangan sekarang" batin Raja.
" Ayo kita lihat " Yaksha dan Raja pun turun kebawah menuju sumber keributan.
Di ruang keluarga.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
*Kurang lebih gini lah ya.
" Maksud kamu apa bilang gitu mas!! " Ujar jaeni dengan nada tinggi.
" Aku bosan denganmu jae, kau selalu sibuk dengan pekerjaan rumah " bentak Jendra pada jaeni sang istri.
" Tapi tidak dengan cara begini mas, bagaimana jika anak anak tau. Mereka akan kecewa mas!!! " Jaeni tak kuasa menahan air matanya lagi, ia menangis.
Yaksha dan Raja yang melihatnya pun syok atas apa yang mereka lihat dan mendengar perkataan sang ibun tadi.
" Ma-maksud ibun " ucap Yaksha terbata bata.
" Jaeni, kita cerai " sahut Jendra dengan entengnya.
" M-mas, t-tapi " tak sempat jaeni menjawab Jendra langsung membentaknya.
" AKU MENALAK MU JAENI " ujar Jendra membentak jaeni. Lalu ia pergi begitu saja meninggalkan rumah.
Nging....
Kepala Yaksha tiba-tiba berdenging dan pusing.
" Dek? " Raja yang melihat sang adik sempoyongan langsung sigap menahan badannya.
Dan...
Brukk..
" Yaksha/ adek " ibun dan Raja panik lantaran sang adik tiba-tiba pingsan tak sadarkan diri.
★★★
"Eungg" Yaksha terbangun dari pingsannya, dan mendapati sang ibun dan kakaknya ada di sampingnya.
" Nak, kau sudah bangun " sahut sang ibun.
" Ibun, Yaksha kenapa " Yaksha bingung kenapa dia bisa berada di kamar, padahal tadi di ruang keluarga.
" Kamu pingsan dek, Kaka langsung bawa kamu ke kamar " balas sang kakak.
" Soal tadi gak usah di pikiran ya, ibun tau kamu syok tadi " sahut jaeni dengan mengusap kepala sang anak.
" Ya tuhan, cobaan apa lagi ini. Sekarang rumahku hancur, keluarga ku tidak utuh lagi ya tuhan " Yaksha termenung meratapi nasibnya sekarang yang tidak akan merasakan kasih sayang seorang ayah.
★★★
Di sekolah. *Oh iya Yaksha ini murid baru ya. Jadi masih belum kenal sama anak anak yg lain*
Yaksha masih memikirkan kejadian kemarin hingga....
Brukk
" Ah maaf aku tidak sengaja " Yaksha menabrak seseorang karena tidak fokus berjalan.
Namun orang yang ia tabrak hanya tersenyum sebagai tanda bahwa ia tidak apa-apa.
Yaksha bingung namun setelah ia melihat orang tadi menggunakan bahasa isyarat ia paham, bahwa orang itu bisu.
" Ah begitu, oh ya namamu siapa? " Tanya Yaksha menggunakan bahasa isyarat.
" Syahdan " balas orang tadi menggunakan bahasa isyarat.
" Oh Syahdan, dimana kelas mu dan-" belum sempat Yaksha menyelesaikan perkataannya ada seseorang memanggil nama syahdan dari kejauhan.
Syahdan pun menoleh.
" Syahdan, ya ampun kau disini ternyata. Eh kamu anak baru itu ya? " Orang yang memanggil syahdan tadi melihat Yaksha dan bertanya.
" Ah iya, aku Yaksha Dipta Ayuda " balas Yaksha lalu menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
" Ah aku Jauzan Kananda, dan ini temanku syahdan adipta Saputra " Jauzan pun membalas jabatan tangan Yaksha.
Syahdan tersenyum lantaran namanya disebut.
" ah kita ke kelas dulu ya, sampai bertemu istirahat nanti " Jauzan lalu pergi meninggalkan Yaksha di lorong sekolah.
"Sepertinya aku akan memiliki teman yang nasibnya sama dengan ku " batin Yaksha.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TBC........
Hufft sebenarnya ini tuh udah ku up di tik tok tapi sepi. Jadi ku coba di Wattpad.See you in next chapter.....