Seorang gadis Jawa tapi tidak tertarik dengan budaya Jawa. Selain itu, dia juga tidak menyukai buku atau pun sesuatu yang berhubungan dengan sejarah. Namun, seorang laki-laki membuatnya mendadak memasuki dunia itu, ia berusaha menyukai itu semua ka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Follow akun lain authornya juga: Instagram: @wattpad_ilustrasi Tiktok: @Ilustrasi
Boleh tonton videonya dulu sebelum baca
Happy Reading ___________________________________
Suara langkah kaki dari anak tangga terdengar sampai bawah. Ia berjalan menuju meja makan lalu mengambil buah jeruk yang berada di meja. Suara kaki kursi yang bergeser terdengar sampai telinga Yunita.
Perkataan Yunita bukanya membuat Cici senang melainkan jantungnya mendadak berdetak lebih cepat dari kecepatan normal. Buah jeruk pun ia letakkan ke tempatnya kembali. Matanya menatap ibunya sembari menelan ludah dengan susah payah.
Gawat! Kalau sudah pakai bahasa halus ditambah nada suara sangat rendah dan lembut seperti itu, pasti ibunya tengah menyindirnya. Mata Cici bergerak mencari jam dinding, pantas ibunya berkata seperti itu. Ternyata dia bangun kesiangan, jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.
"Monggo ndoro putri, susunya dihabiskan jangan sampai tersisa," ucap Yunita sembari menyodorkan segelas air susu di meja. "Kalau sudah habis, langsung mandi! Cah wedhok baru bangun! Jam berapa ini? Tadi salat subuh apa enggak?" Transelit Indo: > Monggo ndoro putri=Silakan tuan putri. > Cah Wedhok=Anak cewek/perempuan.
Benarkan. Baru saja Cici membantin, langsung kena semprot pada saat itu juga. "Sampun Mom. Sampun salat subuh tadi, tapi ya gitu ketiduran lagi," balas Cici nyenggir. Translate Indo: > Sampun = Sudah
Yunita menarik mulut putrinya. "Jawab aja terus ..."
"Mom, hari ini Cici ada jadwal ke monumen kresek. Acc nggih? Acc." Cici langsung berdiri dengan percaya diri.
Belum juga Yunita memutuskan tapi gadis itu sudah memutuskan sendiri seolah Yunita memperbolehkan. "Eits ... eits ... nggak ada nggak ada. Bersihkan rumah dulu baru acc. Rumah belum sempat ibu bersihkan, sibuk masak tadi masihan."