18 | Akun Instagram

3.2K 262 7
                                    

"Selain satu hati dan satu jiwa. Sekarang, kita juga satu di akun keluarga kita."

- Rumi Al-Husein

Di pasar Sleko kota Madiun. Tepatnya di depan sebuah toko kecil milik almarhumah ibu Rumi.

Kini Rumi dan Aisyah tengah berdiri menatapi toko kecilnya dengan sebuah pintu rolling yang masih tertutup.

Rumi menoleh ke Aisyah yang masih lekat menatap toko itu.

"Gas?" tanya Rumi.

Aisyah balik menoleh ke arah Rumi dengan senyuman di bibirnya.

"Let's go," jawab Aisyah.

Setelah mendengar jawaban dari istrinya tersebut, Rumi pun kemudian langsung melangkahkan kakinya untuk membuka pintu rolling tokonya. Kemudian, dia dapati terdapat rak bunga dan meja-meja yang tertutup debu.

Mereka pun masuk ke dalam toko.

"Itu kardus apa, Mas?" tanya Aisyah yang mendongakkan kepalanya melihat kardus di atas rak.

"Entahlah," balas Rumi.

Dengan kaki jinjit Rumi berusaha mengambil kardus itu.

Bruk!

Rumi meletakkan kardus itu di lantai. Dengan duduk jongkok, mereka pasutri itu berusaha memuaskan rasa penelasaran mereka dengan membuka kardus berat itu.

"Ish! Debunya banyak sekali, Mas," celetuk Aisyah.

Saat Rumi membuka kardus itu, mereka dapati bahwa ternyata kardus itu hanya berisi sebuah bunga-bunga yang sudah kering.

"Cuma bunga-bunga kering ternyata, Ay," ucap Rumi.

"Buang saja, Mas."

Rumi mengangguk. Kemudian, ia langsung berdiri dan mengangkat kardus itu.

Aisyah. Dia bergegas mengambil sebuah sapu yang tersandar di pojok dinding usai dirinya dapati suaminya pergi untuk membuang kardus kotor itu. Saat meraih gagang sapu itu, Aisyah melihat sebuah foto di atas meja. Foto itu adalah foto masa kecil Rumi yang sedang digendong almarhumah ibunya menggunakan kain jarik melingkar di badan ibunya.

Aisyah mengambil foto itu dan mengusapnya dari debu yang mengotori.

"Ay?" panggil Rumi yang berdiri di ambang pintu toko.

Aisyah menoleh. "Iya?"

Kemudian Rumi menghampiri istrinya. Mereka berdua pun terpaku menatap foto dalam figura itu.

"Dulu kamu tampan sekali, Mas."

"Berarti sekarang aku udah gak tampan?"

Aisyah menoleh ke suaminya dan menarik ujung bibirnya untuk tersenyum.

"Yang sekarang tambah tampan, Mas." balas Aisyah.

Hening sebentar, saat sebelum akhirnya Rumi terkekeh. Dan ia pun kemudian berbalik badan dan melanjutkan bersih-bersihnya.

Aisyah kembali meletakkan foto itu ke atas meja dan meraih sapunya kembali. Dilanjut, ia pun menyapu ruangan itu.

"Mas?" panggil Aisyah sembari dirinya menyapu.

Rumi menoleh dan menghentikan aktivitasnya membersihkan rak yang berdebu. "Dalem,"

"Kan semua akun media sosialku sudah lost, termasuk akun E-mail, Instagram, WhatsApp dan lain lain, ..."

"Terus?"

Aisyah menghentikan menyapunya.

"Em..."

"Kenapa, Ay?" tanya Rumi dengan rasa penasarannya.

Kota 7 Negara [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now