3.|Fall In Love

16 6 0
                                    

"Waktu kalian telah habis!, cepat kumpulkan kertas ujian kalian sekarang juga!." Titah guru pengawas yang mengawasi mereka pada hari ini.

Mendengar itu, satu persatu siswa meletakkan kertas ujian mereka di meja sang pengawas dengan tertib tanpa adanya dorong mendorong.

"Baiklah, cukup sekian hari ini, mari bersama-sama kita akhiri dengan mengucapkan lafaz hamdalah!." Kata pengawas itu lagi.

Semua siswa kompak menjawab, "Alhamdulillah."

"Sekarang kalian boleh istirahat!," Setelah mengatakan itu, pengawas tadi pun keluar dari kelas mereka, diiringi dengan suara deringan bel yang berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba.

Para siswa berbondong-bondong untuk segera keluar dari kelas, menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan meminta makanan.

Begitupun dengan Iza dan Ican, keduanya juga ikut keluar kelas, saat berada di koridor mereka di sapa oleh Prisa dan teman-temannya.

Prisa datang dengan dua teman bersamanya, mereka adalah Domi dan Zaza.,

"Eh kebetulan ada kalian, mau ke kantin kan?, gimana kalo barengan aja." Ajak Zaza memulai pembicaraan mereka.

"Ide bagus, Aza. Gimana?, Can., Za., mau nggak?." Tawar Prisa setuju dengan ide Zaza.

"Kami mau ke perpus dulu, kalian duluan aja, nanti gua sama Iza nyusul aja." Tolak Ican dengan sopan.

"Ngapain di perpus?." Tanya Domi penasaran.

"Kata Iza sih ma--." Belum sempat Ican menyelesaikan perkataannya, Iza mencegahnya dengan menutup mulut Ican menggunakan tangannya dengan lembut.

"Pengen aja ke perpus!.," Alibi Iza dengan posisi masih menutup mulut Ican.

"Yaudah kita duluan ya, Za., Can." Pamit Zaza yang mendapat anggukan dari Iza dan Ican, usai mengatakan itu, mereka bertiga bergegas menuju kantin.

"Buruan Aza., Pri., nanti makanan di kantin habis semua!." Heboh Domi mempercepat langkah kakinya.

"Makanan mulu, lo!." Kesal Prisa.

Saat sampai di kantin, Domi menghela nafas lega karna makanan yang tersedia masih tersisa, ketika ingin membeli makanan Prisa menyuruh mereka berdua untuk duduk dan menunggu di meja No.13 saja, dan biarkan dia yang memesan untuk Zaza dan Domi.

"Duduk aja lo berdua!, tuh di meja No.13 aja, tunggu sana biar gua yang beliin, lo mau apa?, buruan!." Ujar Prisa menawarkan temannya.

"Seriusan lo meja No.13?." Domi ingin membantah.

"Iya lah, Tuh liat!, meja kosong udah nggak ada lagi, ya terpaksa kita pilih meja No.13!." Ketus Prisa saat menjawab Domi.

"Tapi.., lo tau kan.., Angka 13 itu angka kesialan, Pri!." Sahut Domi menyakinkan.

"Hoax!."

"Udah-udah ini sekolah, kalo mau berantem jangan disini, malu di liatin siswa lain!." Zaza memperingati kedua temannya yang sedang beradu argumen itu.

"Buruan mau nitip apa?,."

"Gua nasgor sama teh hijau aja, Pri!" Itulah makanan kesukaan Zaza.

"Hm.., gua.., bakso bakar sama jus melon aja!., buruan ga pake lama, gua laper soalnya!."

"Dih udah nyuruh, belagu lagi lo!."

"Gua kan nggak nyuruh!, tapi lo yang mau nawarin diri, berartikan salah lo sendiri, Prisa!." Ujar Domi membela diri.

"Pedes nggak nih?, nasgor sama bakso bakar kalian itu?."

"Pedesin aja semuanya!." Jawab Zaza dan Domi kompak.

ELLIPSISM Onde histórias criam vida. Descubra agora