ECLIPSE 00 : Permulaan Kisah

41 13 0
                                    

-Mencari sempurna, dari manusia yang mengusahakan bahagia-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Mencari sempurna, dari manusia yang mengusahakan bahagia-

______________________________________

"DASAR KAMU ANAK SETAN! SETELAH BUNUH ORANG TUA SAYA, SEKARANG KAMU MAU BUNUH ANAK SAYA SATU-SATUNYA?! DASAR ANAK NGGAK TAU DIUNTUNG, PEMBAWA SIAL!"

Teriakan menggema dari dalam gudang diikuti suara pecutan tali pinggang yang memekakan telinga, sukses memecah keheningan malam. Terdapat seorang pria paruh baya yang tengah melampiaskan amarahnya pada gadis kecil yang meringkuk di lantai.

Entah sudah berapa kali pria itu mencambuk sang gadis, sehingga tidak hanya memerah atau bengkak saja, melainkan punggung sang gadis kini telah berdarah yang merembes hingga ke lantai.

Entah sudah berapa banyak permohonan maaf yang diucapkan sang gadis kepada pria yang masih asik mencambuknya dengan gelap mata hingga kini tenggorokannya pun terasa serak. Percuma saja segala permohonan maaf dan ampun yang ia layangkan jika hanya cambukan dan makian yang ia dapatkan sebagai balasan.

Sungguh ironi ketika seseorang yang sepatutnya menjadi pahlawan dan cinta pertamanya, justru menjadi orang yang menimbulkan luka yang mungkin akan berlanjut hingga menjadi trauma.

"La-laryn minta maaf, Pa. Laryn beneran nggak sengaja, maafin Laryn..." —Solaryn Amylia Trisha, nama gadis manis yang tengah memohon ampun itu.

"KAMU KIRA DENGAN MAAFNYA KAMU ITU, BISA NGEBANGUNIN ANAK SAYA YANG LAGI KOMA DI RUMAH SAKIT, HA?! MEMANG DASAR KAMU ANAK SETAN! MATI AJA SANA!" Pria itu tidak henti-hentinya melayangkan cambukan demi cambukan pada tubuh gadis yang telah terkulai itu. Bahkan ia tidak segan-segan untuk menginjak dan membenturkan kepala anaknya di lantai gudang.

"ARGH! Sakit, Pa! A-ampun, ampunin Laryn, Laryn nggak sengaja."

Bukannya kasihan, pria itu justru semakin brutal mencambuk anaknya sendiri. "MATI AJA KAMU! DASAR ANAK SETAN! MATI, MATI, MATI!!"

Barulah saat sang gadis betul-betul terkulai lemas dan tidak bergerak sama sekali, pria itu menghentikan cambukannya dan langsung pergi dari gudang. Ia melangkah pergi begitu saja setelah mengunci pintu, memastikan orang yang ada di dalam tidak bisa keluar.

"Kalau ada orang yang mau kamu salahkan atas kejadian ini, maka salahkan saja dirimu sendiri karena sudah lahir di dunia," ucap pria itu sambil melirik gudang yang gelap tanpa pencahayaan apapun sebelum memasuki mobilnya, bersiap menuju Rumah sakit tempat putrinya di rawat.

Tanpa ia sadari bahwa gadis yang berada di dalam gudang masih tersadar. Gadis itu hanya berpura-pura pingsan agar menghentikan aksi gila ayahnya.

"Ke-kenapa Papa cuma jahat sama Laryn. Laryn juga anak Papa, Laryn juga mau disayang, nggak cuma Luna..." lirih sang gadis sebelum kegelapan merenggut kesadarannya.

***

Di lain tempat, terdapat seorang wanita yang masih terlihat cantik meski umurnya telah menginjak kepala tiga. Wanita itu menangis tersedu-sedu di kursi tunggu, di depan ruang ICU.

"Sayang! Gimana keadaan Luna?!" tanya seorang pria yang baru datang.

"M-mas, Luna, Mas! Kata Dokter, kemungkinan kecil buat Luna untuk bertahan. Aku nggak mau Luna pergi, Mas." Si wanita menangis tersedu-sedu di dalam pelukan pria yang merupakan suaminya.

"Syutt, nggak papa. Luna pasti baik-baik aja. Kamu yang tenang, ya," desis sang pria, menenangkan istrinya.

Erlluna Alyssa Trisha, nama gadis yang tengah berjuang antara hidup dan mati dengan bantuan para tenaga ahli dan seluruh peralatan canggih yang terpasang di tubuhnya. Sebagai bentuk pengharapan agar setidaknya, ada peluang bagi Erlluna untuk lolos dari kematian.

TO BE CONTINUED

Buddies, gimana pendapat kalian tentang bab ini?

Karena Lady masih terbilang penulis newbie. Jadi Lady mengharapkan adanya kritik dan saran agar karya ini bisa lebih baik lagi. Jangan lupa buat vote yah, biar Lady makin semangat ngetiknya!!

Jangan lupa follow akun instagram Solaryn : @solalarynn_
Erlluna : @erllun_a

Udah itu aja babay readers.
Cium jauh💋💋.

ECLIPSE : SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang