Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pacar lo selingkuh."
Ayumi menoleh sekilas pada gadis yang baru saja berujar padanya. Dia kemudian menghela nafas, tanpa diberitahupun dia sudah melihat. Tapi, Ayumi tak akan langsung percaya jika kekasihnya selingkuh meskipun saat ini dia melihatnya sendiri, bagaimana seorang gadis yang Ayumi ingat dulu mengaku sebagai kekasih pacarnya bergelayut manja di lengan lelaki itu.
Ayumi mulai berjalan mendekati sepasang muda-mudi itu. "Lerga," panggilnya pelan saat sampai di belakang punggung kedua orang itu di parkiran.
Lerga yang terlihat berusaha melepaskan pelukan gadis di lengannya, terlihat terperanjak saat mendengar panggilan yang sudah sangat dia hafali pemilik suaranya. Lerga dengan segera turun dari motornya dan berjalan mendekati pacarnya. "Ay ... ini-ini-" Lerga kebingungan saat berusaha menjelaskan kemudian dia diam saat gadis di hadapannya mengangguk dan tersenyum seolah mengerti apa yang ingin dia katakan.
Sedangkan itu, gadis yang tadi bergelayut di lengan Lerga terlihat berdecak dan memutar bola matanya malas. Kesal? Tentu saja. Tak pernah dia bayangkan jika lelaki yang dia suka, Lerga akan tunduk pada gadis yang menurutnya udik walaupun dia tahu alasan dibalik hubungan mereka. Sasa ingin memberitahu perempuan itu tapi dia takut Lerga akan marah padanya seperti dulu.
"Lepas!" Lerga yang baru menyadari tangan Sasa yang lagi-lagi kembali memeluk lengannya, menyentak pelan. Dia mendekati kekasihnya kemudian.
Ayumi menelan ludahnya, tidak mungkin dia tidak cemburu dan marah. Sedangkan dia tahu kekasihnya dan wanita itu dulu pernah sedekat apa. Walaupun Lerga mengatakan sendiri mereka nggak berpacaran dulu.
Melihat pandangan Ayumi yang kental akan rasa cemburu, Lerga menangkup wajahnya. "Sayang, please, percaya sama aku. Aku beneran sayang sama kamu dan nggak selingkuh. Kamu percaya sama aku, kan?" tanyanya penuh dengan rasa frustasi.
Ayumi tersenyum tipis lalu mengangguk. "Iya, aku percaya."
Mendengar itu Lerga menghembuskan nafas lega. "Yaudah, yuk. Aku sebenarnya nungguin kamu, aku mau ajak kamu ke suatu tempat." Dia tarik tangan kekasihnya agar naik ke atas motornya.
"Minggir lo!" Lerga dengan kasar mengusir Sasa yang masih berdiri di sisi motornya.
Sasa menyingkir dengan kesal. "Lo denger kata-kata gue, ya, cepet atau lambat Lerga bakal ninggalin lo dan balik ke gue."
