Happiness - 10

766 87 27
                                    

"Telan."

Dengan terpaksa, Han menelan cairan berwarna putih itu, ia menatap kesal sang Kakak yang kini tersenyum puas.

"Gimana rasanya? Enak 'kan?."

Rasanya Han ingin menendang Kakaknya sekarang juga. Apa-apaan seringai dengan alis terangkat itu? Jika ia tak ingat keadaannya, ia pasti akan menendang sang Kakak dengan keras. Alisnya menukik, menatap tajam pria di depannya.

"Kenapa sih Ibu hamil ini? Mau susunya la-akh!."

Hyunsik, pria itu menatap tajam sang Adik yang kini balik menatap tajam dirinya. Terjadilah perang mata, hingga akhirnya terputus saat pintu Apartment terbuka.

"Hyewon!."

Raut wajah Han yang semula tak bersahabat, langsung berubah menjadi ceria saat melihat sepasang lelaki dan perempuan masuk setelah menutup pintu menghampiri keduanya.

"Cheesecake Han?." Mereka belum sampai, tapi Han sudah mengulurkan tangan kanannya, membuat mereka yang melihatnya menggelengkan kepala.

"Ini Yang Mulia."

Hyewon, perempuan itu memberikan satu box kue yang diminta oleh sepupu yang menjadi idolanya itu. Han menerimanya dengan senyuman lebar, dengan segera ia membukanya dan langsung memakannya tanpa menawari orang-orang yang berada di sana terlebih dahulu.

"Makannya pelan-pelan, gak ada yang mau minta juga." Hyuwon, pria itu memandang malas sepupu pendeknya. Ia bisa berkata seperti itu karena ia lebih tinggi dari Han, padahal ia dan pemuda itu terpaut tiga tahun, dan lebih tua sepupunya itu.

'Kelainan', ia selalu menyebutnya seperti itu, dan selalu berhasil membuat sepupunya itu meradang hingga wajahnya memerah. Ahh, ia merindukan masa-masa itu, masa-masa dimana Sachon Oppanya itu belum seperti sekarang.

Ia mendudukkan diri di samping Kakak sepupunya yang lain, orang yang menurutnya lebih menyebalkan dan menjengkelkan dari Han. Padahal pria itu sudah tua, tapi sikap menyebalkannya masih ada sampai sekarang.

Tapi semenyebalkan apapun orang itu, ia tidak bisa mengusiknya, pria itu terlalu menyeramkan untuk diusik.

"Adwa jwuga gwak bwakal Hawn kwasih."

"Kalo mau ngomong telen dulu makanannya, gak sopan."

"Minum dulu, Oppa."

Hyewon meletakkan satu gelas air putih di atas meja, Hyuwon menyambarnya membuat perempuan itu membulatkan mata dan langsung merebut kembali gelas itu dari saudara kembarnya yang hanya berbeda sepuluh menit itu.

"Apa-apaan sih Lo?!."

"Dih, kepedean. Ini air buat Han Oppa, bukan buat Lo. Kalo haus ya minum, minumnya ambil sendiri di dapur, Lo punya tangan sama kaki!."

"Lah, dia juga punya tangan sama kaki, ngapain Lo bawain?."

Emosi, Hyewon tanpa aba-aba langsung mencekik leher Kakak kembarnya. Dengan lututnya, ia menekan perut pria itu dengan sedikit kuat. Sedang Hyuwon, pria itu memegang bahu sang Adik dan berusaha menjauhkan perempuan itu dari dirinya.

"Yak, pabo-ya!.'

Plakk!

Suara tamparan itu terdengar nyaring, membuat semua orang langsung membeku, terutama Hyuwon, pria itu mematung dengan mata sedikit membulat. Sedang Hyewon, perempuan itu terdiam seraya mengerjapkan matanya.

Tak jauh berbeda dengan Hyunsik, pria itu juga terdiam merasa terkejut, tak menyangka jika adik sepupunya ini akan bertindak seperti itu saat berkelahi.

Happiness | Han Ji-Sung HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang