07.

142 21 3
                                    

Welcome...

Happy reading

▪︎

▪︎

▪︎

"Ini gak masuk akal" ujar Sing.

"Bagaimana mungkin orang yang sudah mati bisa menghubungi lo" timpal Taehyun.

"Gue tau...itu sebabnya gue rasa ada seseorang yang melakukannya"  jawab Mark membuat mereka semua yang tengah duduk disofa saling pandang.

"Maksud lo orang itu juga ada diantara kita...lo lupa kita semua ada disekolah"

Mark melihat ponsel Haechan yang masih digenggamannya sedari tadi. "Gue gak bisa bilang kalo gue gak percaya siapapun diantara kalian."

"Tanpa terkecuali gue malah harus lebih waspada sama lo...lo curiga pada semua orang... lalu bagaimana dengan diri lo sendiri." Ujar Yeonjun dengan tegas.

Yeonjun menatap Mark dengan sombong, dirinya berhasil membuat sang ketua itu terdiam dengan matanya jelas menatap ke dirinya kesal.

"Lakukan sesuka lo." Ucap Mark.

Ketika tidak ada lagi yang bersuara, Renjun sedari tadi hanya diam merenung, hatinya gelisah serta khawatir tanpa alasan, dia merasa ada yang aneh dengan perasaannya, dia sendiri tidak paham, lalu membuka suaranya sembari menatap Gyumin.

"Saat semua berada di toilet...lo dimana Gyumin."

Gyumin menatap Renjun, sedangkan semua kini menatap dirinya, sial, kenapa dirinya malah seolah tersudutkan sekarang, perasaannya tiba-tiba gugup, lalu berusaha untuk tenang saat dirinya merasa cemas. Sekarang mereka mencurigainya.

"Gu_gue pergi ke kelas waktu itu..."  Bodoh, Gyumin merutuki kegugupannya.

Dia juga semakin kesal kala semua orang hanya diam, namun dia juga tak akan tinggal diam dengan menerima semua tuduhan yang jelas tengah mengarah kepadanya.
Meski gelisah dan takut, dia akan terus membela dirinya, menyangkal pikiran buruk mereka terhadapnya adalah salah.

"Lagi pula bukan hanya gue yang tidak ada disana."  Gyumin melihat kearah seseorang yang duduk disamping Chenle.

"Jisung juga tidak ada disana kan?"

"Sekarang lo mau lempar tuduhan lo ke gue,...gue ke rooftop bod*h."  Ucap Jisung sedikit sewot.

"Dia benar...sebelum pergi dia bilang ke gue lebih dulu, tapi lo...gue malah gak sadar kapan lo pergi, kalian melihatnya pergi" Ujar Chenle menatap semua orang seakan meminta jawaban, dan semuanya menggeleng, itu artinya Gyumin pergi tanpa sepengetahuan siapapun.

Ah Gyumin baru menyadari sesuatu, pesan yang dia dapat saat itu ternyata adalah jebakan, sial, harusnya dia menyadari kala pesan itu menyuruhnya datang ke kelas sendiri, dasar ceroboh, lagi pula dia tidak menduga hal ini akan terjadi, dan juga kenapa dia tidak terpikirkan buat memberitahu mereka. Gyumin mendesah frustasi.

"Bukan gue...gue ke kelas karna dapat pesan, dia mau ketemu sama gue...dia nyuruh gue untuk datang sendiri tanpa ada yang tau"

Gyumin mencoba untuk meyakinkan agar mereka mempercayainya dengan menunjukkan pesan yang dia terima.

"Bego banget sih lo"  kesal Jaemin saat melihat pengirim itu dari nomor tidak dikenal.

CEKLEK

Suara pintu terbuka dari salah satu kamar, memperlihatkan Hyunsik berjalan mendekati mereka dan berdiri dihadapan semua orang. Sorot matanya menunjukkan kalau pria itu sedang dalam emosi yang tertahan.

REVENGE | END✔️Where stories live. Discover now