09 Baikan

23 4 5
                                    


Hanna tiba-tiba saja menerobos masuk ke kamar Jin tanpa basa basi.

Jin menyilangkan kedua tangannya di depan dada karena tingkah Hanna. Dia menatap bingung ke arah Hanna yang sedang duduk bersila di atas kasurnya sambil melayangkan pandangannya ke sekeliling ruang kamar hotel tersebut.

Setelah puas menjelah ke setiap sudut kamar, pandangan Hanna pun beralih ke Jin.

"Kenapa? aku tidak boleh kesini? Bukan kah kau sendiri yang bilang bahwa kamar mu selalu terbuka untuk ku?"

Jin hanya berdecak kesal melihat tingkah gadis yang berstatus sebagai istrinya ini. Jin pun memalingkan pandangannya dari Hanna. Ia berjalan ke arah sofa yang ada di dekat jendela yang menghadap ke arah kasur. Lalu Jin duduk di atas sofa tersebut dan kembali menatap Hanna.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Jin dengan nada dingin.

'Sebenarnya apa yang sedang aku lakukan? kenapa juga aku harus datang ke kamar Ahjushi mesum ini? Benar-benar menjijikan. Dasar Hanna bodoh.' Ucap Hanna dalam hati.

"Emm.. aku hanya bosan di kamar. Dan aku juga bosan jalan-jalan sendiri terus." Hanna mengalihkan pandangannya dari Jin untuk menghilangkan rasa canggungnya.

"Lalu kau mau apa sekarang? Kenapa malah datang ke kamar ku?" Jin menatap Hanna lebih intens.

"Entah lah.. aku hanya ingin menghilangkan rasa bosan ku." Hanna masih tidak berani menatap Jin.

Hanna sedikit menggit bibir bawahnya, ia sadar Jin sedang memperhatikan gerak geriknya saat ini. Tiba-tiba saja Jin beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri Hanna. Hanna pun langsung menoleh ke arah Jin.

"Apa maksud mu ke sini untuk meminta ku menghilang kan rasa bosan mu?" Ucap Jin yang kini sudah duduk di atas kasur di samping Hanna.

Hanna tidak bisa berkata apa-apa. Ia berusaha menelan saliva nya dengan susah payah karena Jin mulai mendekatkan wajahnya kepada Hanna. Apakah Jin bisa membaca gerak-gerik Hanna? Dan apakah Jin sudah tau kenapa Hanna datang kepada nya saat ini?

"Aa..apa yang akan kau lakukan?" Tanya Hanna gugup saat wajah Jin semakin dekat.

"Aku hanya akan melakukan apa yang ada di fikiran mu saat ini." Ucap Jin dengan suara beratnya.

Ya.. sepertinya Jin sudah tau apa isi dari kepala Hanna yang kotor saat ini. Kotor karena tidak sengaja melihat adegan panas di televisi nya. Dan kotor karena ia kembali teringat kejadian malam itu yang hampir merenggut keperawanannya.

Hanna menutup mata nya saat wajah Jin sudah berada 2cm dari wajah Hanna.

"Ayo kita makan ice cream." Bisik Jin di telinga Hanna sukses membuat mata Hanna kembali terbuka.

Ternyata Jin bukan ingin mencium Hanna. Dia hanya ingin berbisik di telinga Hanna. Rasanya Hanna benar-benar malu karena sempat berfikir Jin akan melakukannya lagi.

"YAAK.." Hanna berteriak sambil mendorong dada Jin hingga mereka kembali berjarak. Wajahnya kini memerah seperti kerang rebus.

"Waee? Bukan kah kau kesini karena ingin meminta ku menemani mu jalan-jalan? Makan ice cream? Tadi kan kau bilang sedang bosan. Kenapa malah mendorong ku dengan reaksi seperti itu?" Jin sedikit bingung dengan sikap Hanna.

Sedangkan Hanna hanya diam sambil memalingkan wajahnya lagi. Hanna butuh waktu untuk menetralisir jantung dan fikirannya supaya kembali bersih.

"Tunggu tunggu.. kenapa wajah mu memerah? dan ekspresi mu juga seperti itu? kau juga menutup mata saat aku tadi ingin berbisik kepada mu. Apa jangan-jangan kau berfikir bahwa aku akan mencium mu? makanya kau terlihat kesal karena ternyata aku tidak melakukannya?"

Love Comes True - Kim Seok JinWhere stories live. Discover now