Terjebak

385 41 4
                                    

Entah bagaimana (Name) bisa terjebak di dalam kamarnya bersama dengan kakaknya yang memiliki surai berwarna oranye seperti jeruk dan biru seperti bluberi. Salahkan Sakusa. Dia lah yang membuat (Name) terjebak bersama Hinata dan Kageyama di sini.

Bagaimana bisa terjadi? Karena Sakusa mengunci pintu kamar (Name) dari luar akibat salah tingkah. Dan yang lebih parahnya lagi,ia tidak tahu kalau (Name) bersama Hinata dan Kageyama di sini.

Kageyama mencoba mendobrak pintu nya dan Hinata hanya diam sambil memeluk (Name) dari belakang. Dengan sekuat tenaga nya, Kageyama mencoba beberapa kali mendobrak pintu itu.

Mungkin karena terlalu kelelahan, Kageyama langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur milik (Name). Hinata yang berdiri dengan (Name) di depannya sambil di peluk dari belakang hanya bisa menatap pintu itu dengan polos.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" Tanya Hinata yang menyandarkan dagunya di atas kepala (Name).

"Menjauh dari nya,Boge! Sekarang dobrak lah pintu itu. Kau sejak tadi hanya diam di sana sambil memeluk (Name)" Hinata memanyunkan bibirnya dan melepaskan (Name).

'Seharusnya pintu itu di dobrak dari luar! Kenapa dari dalam?! Pantas saja sejak tadi pintu nya tidak terbuka atau apapun itu' Batin (Name) frustasi.

Ini kakaknya sedang loading atau apa otaknya? Pintu itu jika dari dalam pasti di tarik dan jika dari luar pasti di dorong. Ini mungkin alasan mengapa Sakusa dan Kita tidak memperbolehkan (Name) berlama-lama dengan yang kakaknya yang lain.

Hinata mencoba mendobrak pintu itu seperti apa yang di lakukan Kageyama tadi. (Name) berdiri dan hanya bisa melihat.

"Kau harus berusaha lebih keras,Boge! Kerahkan semua kekuatan mu seperti aku tadi" Hinata yang kembali mendengar Kageyama terus mengaturnya sejak tadi hanya bisa menatap Kageyama dengan kesal.

"Hoi, Kageyama kau berisik sekali" Balas Hinata dan Kageyama langsung duduk di tempat tidur.

"Apaa katamu,boge? Coba ulangi lagi!" (Name) yang melihat itu mengelus dadanya agar terus bersabar melewati ujian ini.

"Kau berisik" Ulang Hinata dan itu berhasil membuat perempatan imajiner muncul di dahi Kageyama.

"Boge Hinata boge!"

Keduanya kini sudah bertengkar dan beradu argumen. (Name) hanya bisa diam sambil menatap keduanya dengan tatapan datar.

'Ini jika ada Atsumu dan Osamu-nii pasti tambah semakin menjadi-jadi' Batin (Name).

Kageyama beranjak dari tempat tidur (Name) dan langsung menarik (Name) ke pelukannya. (Name) diam sambil pasrah di pelukan Kageyama. Dia sudah terbiasa tiba-tiba di peluk seperti ini ntah itu dari depan, belakang atau pun samping.

"Menjauh darinya,Bakageyama" Hinata mencoba mendorong Kageyama menjauh dari (Name).

Kageyama menatap Hinata dengan kesal "Untuk apa? Kau saja tadi memeluk nya,Boge!" Marah Kageyama.

Jujur saja jika ingin ikut kata hati (Name) dan jika kamarnya berada di lantai 1. Mungkin (Name) sudah lebih dulu memilih untuk melompat ke bawah daripada harus berlama-lama terkunci di kamar. Ia pernah melakukannya sebelum datang ke sini. Jadi tenang saja (Name) sudah profesional mungkin yang akan terjadi hanya kaki nya yang terkilir.

(Name) mengabaikannya kedua orang itu dan hanya bisa diam menatapi nasib nya.

"Nee... Biarkan aku coba membuka nya" Ucap (Name) dan Kageyama langsung melepaskan (Name) dari pelukan nya.

Keduanya menatap (Name) dengan bingung.

"Bagaimana caramu melakukan nya?" Tanya Hinata dan (Name) menunjukan jepit rambut miliknya.

Older Brother✓Where stories live. Discover now