Prolog

5 1 0
                                    

Disebuah rumah yang sederhana itu terdapat keluarga kecil yang sedang berbicara ringan, suara ketukan pintu membuat sang bunda berdiri dari duduknya untuk membukanya

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumssalam, pak kyai dan Afthur"ucapan dari sang bunda membuat Syanaya dan Yaza reflek masuk kekamar untuk memakai jilbab

"Silahkan masuk"ucap sang bunda menyuruh mereka masuk dengan pintu yang dibuka, bunda juga memanggil kakaknya yg berada disamping rumah

"Yaza siapin air minum"ucap sang bunda
Yaza membuatkan minuman untuk mereka sedangkan Syanaya mengikuti Yaza

"Permisi"ucap Yaza membukukaan badannya karena mereka duduk dilesahan

"Sini yaz, adikmu Syanaya suruh duduk disini juga"ucap sang bunda membuat Yaza menoleh kebelakang dimana ada Syanaya yg tak jauh dari ruang tamu

"Pak kyai enten nopo nggih dateng teng mriki? Opo onten hal yang mau dibicarakan?"tanya sang paman

"Saya datang kesini hanya untuk menemani anak saya yang ingin merabi putri ibu"ucap pak kyai membuat Syanaya tersenyum

"Ya Allah apa dia ingin melamar ku? Tapi umurku masih 17 tahun"batin Syanaya

"Bismillahirrahmanirrahim kedatangan kami kesini yaitu saya Muhammad Afthur Imamma ingin melamar Yaza Dinara untuk menjadi pendamping hidup saya"

Darrrr.... Bagai disambar petir tubuh Syanaya kaku seketika, senyumannya pudar, lidahnya kelu seketika, kedua matanya memanas dan ingin sekali menangis

Syanaya terlalu berharap banyak, dia lupa bahwa bukan dia saja anak perempuan di rumah ini, dia lupa kalau dia memiliki seorang kakak yang usianya hanya beda tahun sama Afthur

"Saya mengagumi anak ibu yang bernama Yaza, saya mengagumi akhlaknya, saya mengagumi bagaimana dia bersikap dan sangat dekat dengan anak kecil, saya mengagumi dia bagaimana dia bisa sangat dekat dengan ibu saya"

"Maa syaa Allah sebenarnya nak Afthur, saya dari dulu sudah membicarakan tentang pernikahan ini dengan almarhum suami saya. Saya memang menginginkan nak Afthur menjadi suami Yaza"

"Kak izin kedalam"ucap Syanaya yg mundur perlahan
Yaza melihat keanehan dari adiknya saat Afthur melamarnya, dia semakin curiga bahwa adiknya menyukai Afthur

Syanaya memasuki kamarnya dia menutup pintunya secara perlahan, Syanaya langsung terduduk lunglai air matanya mengalir deras

"Ya Allah kali ini apa lagi?"ucap Syanaya
"Kenapa ya Allah kenapa kau menjauhkan seseorang yang hamba sukai? Apakah perempuan fakir ilmu agama seperti saya tidak pantas dengan laki-laki yang memiliki ilmu agama? Apakah hanya perempuan yang berilmu agama yang bisa mendapatkannya?

Ya Allah hamba menginginkan dia menjadi pendamping hidup hamba, hamba menginginkan dia karena hamba ingin dibimbing menuju jalanmu tapi kenapa kau..."Syanaya tidak bisa melanjutkan perkataannya dia menangis, dia bingung harus berbuat apa

"Sebelumnya apa yang mba Yaza bicarakan?"tanya Afthur sopan
Yaa setelah kepergian Syanaya Yaza meminta izin untuk membicarakan semuanya dengan Afthur

Agar tidak saling berduan sepupu Yaza yang seusia dengan Syanaya ikut serta hanya saja dia rada berjauhan

"Apa yang membuat kamu ingin melamar ku?"tanya Yaza

"Yang pertama karena kamu sudah berhasil meluluhkan ibu saya, yang kedua karena adab kamu yang ketiga karena kamu dekat dengan anak kecil, itu yang membuat saya kagum dan yang terakhir saya mencintaimu karena Allah dengan satu syarat mencintai dengan versi halal"jelas Afthur

"Jika saya menerima lamaran ini apa yang akan kamu lakukan dalam membimbing saya?"

"Saya akan selalu berada disetiap langkah kamu dalam berjalan menuju ridhonya Allah, saya akan menemani setiap proses perjalanan kamu atau bisa kita akan belajar bersama. Saya akan membimbing kamu, menyayangi kamu, mencintai kamu, menjaga kamu sebagaimana dulu almarhum ayah kamu yg merawat kamu. Dan kamu harus siap menjadi guru ngaji juga, kita akan bersama dalam mengajari anak-anak mengaji"

"Dan jika saya menolak lamaran kamu apa yang akan kamu lakukan?"tanya Yaza membuat Afthur terdiam sejenak

"Itu berarti kamu bukan takdir saya. Saya mencintai kamu karena Allah, jika Allah hanya mempertemukan kita tanpa adanya hubungan itu artinya saya sedang di uji, ujian bagaimana caranya mengikhlaskan semuanya yang telah terjadi"

"Apa kamu merasa kecewa?"tanya Yaza lagi, Afthur tersenyum
"Kecewa, kecewa karena pertama kalinya saya gagal melaksanakan perintah ibu, kecewa karena saya gagal membawa pendamping guru ngaji yang disukai anak-anak. Tapi saya tidak akan pernah merasa kecewa dengan apa yang sudah ditakdirkan untuk kita. Apa yang belum menjadi milik kita maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik"

"Maaf, tapi saya menolak lamaran dari Gus Afthur"ucap Yaza pada akhirnya
"Saya adalah perempuan yang masih jauh dari kata sempurna, saya adalah perempuan yang hanya sedikit mempunyai ilmu agama. Gus Afthur carilah pendamping hidup yang bisa seperti Gus"

"Perempuan yang saya langitkan adalah kamu"ucap Afthur
"Dan ada seseorang yang melangitkan nama Gus di sepertiga malam dan Dhuha"jawab Yaza langsung

"Saya sangat senang ketika saya mempunyai seorang suami seperti Gus, tapi saya tidak bisa menikah dengan Gus. Ada hal yang terkadang sering kita lupakan, yang sering kita acuhkan"

"Maksud dari perkataan mu?"
"Saya lebih memilih hubungan persaudaraan saya tetap terjalin tanpa melibatkan seorang laki-laki. Karena pesan ayah saya adalah bagaimanapun situasi mu saudara adalah tempat ketiganya yang kita cari setelah Allah dan kedua orangtua jika hubungan persaudaraan berantakan tidak ada lagi rumah untuk kita mengeluh"

"Maafkan saya yang mungkin membuat Gus Afthur kecewa, maafkan saya yang membuat ibu nyai kecewa karena penolakan ini, maafkan saya yang tidak bisa menjadi pendamping guru ngaji anak-anak dan maafkan saya karena keluarga Gus harus pulang dengan kabar yang tidak baik"ucap Yaza setelah itu pergi meninggalkan Afthur yang terdiam

"Saya memang kagum, rasa kagum yang tidak akan pernah berubah menjadi rasa suka"batin Yaza
"Siapa yang dimaksud Yaza? Apakah Syanaya?"batin Afthur

"Astaghfirullah ya Allah"ucap Syanaya bangun dari tidurnya
Dia meraup wajahnya melihat kearah jam dinding yang menunjukkan pukul tiga dini

"Lagi-lagi kejadian itu terngiang kembali"ucap Syanaya pelan

Syanaya akan selalu ingat kejadian dimana orang yang ia cintai dalam diam melamar kakaknya, walau akhirnya kakaknya menolak lamaran itu tapi ada rasa sesak didada saat mengingat kejadian itu

"Sholat tahajud dulu"ucap Syanaya bangun dan langsung bersiap wudhu

_____

Harap lupakan typo

Jawaban Doa dalam SunyiOù les histoires vivent. Découvrez maintenant